Terkadang, melepaskan bukan berarti mengakhiri segalanya. Tetapi melepaskan adalah cara lain untuk menyadarkan bahwa sesungguhnya tidak pernah ada yang di mulai.
.....
Chapter 34:
[Break Up]
Seohyun masuk ke dalam kelas dan duduk di samping Minhae ketika gadis itu tengah tertidur di atas meja. Hari itu masih pukul setengah tujuh, masih ada tiga puluh menit lagi untuk Minhae beristirahat. Niatnya untuk membangunkan gadis itu menjadi urung, tiba-tiba saja tidak tega untuk melakukan nya. Pasti ada alasan kuat kenapa Minhae datang ke sekolah pagi-pagi hanya untuk tertidur.
Kepalanya mencari sosok Kyungsoo yang biasanya selalu datang bersama Minhae. Tetapi ketika dia bisa melihat tas lelaki itu, mungkin saja Kyungsoo sedang keluar sebentar mencari angin. Seohyun tidak yakin. Jadi karena kelas itu masih sepi, dia memilih untuk ikut menidurkan kepalanya di atas meja seperti Minhae. Memejamkan matanya sebentar rasanya sangat memang menggiurkan untuk di lakukan.
“Ah, kau sudah datang, Seohyun–ah?” mata Seohyun yang baru terpejam mendadak terbuka lagi saat suara Kyungsoo datang menyapanya. Sembari menegakkan tubuhnya, Seohyun menatap lelaki itu dengan tersenyum. “Selamat pagi, Kyungsoo–ya.”
“Pagi juga. Tumben kau sudah datang?” tanya Kyungsoo setelah duduk di bangku nya sendiri—tepat di depan Seohyun dan Minhae. “Aku hanya sedang dalam suasana baik.”
Mata Seohyun tiba-tiba saja mengerjap saat menyadari beberapa luka di wajah dan lengan lelaki itu. Sepertinya dia belum tahu apapun soal penyebab luka yang nampak masih baru itu di matanya.
“Kau terluka, Kyungsoo–ya?”
Kyungsoo melihat lukanya sendiri, kemudian tertawa pelan. Seohyun yang melihatnya menjadi bingung sendiri. “Yah, kau bisa lihat sendiri. Tapi bukan luka yang parah, kok.”
“Kenapa? Kau bertengkar, atau bagaimana?” Seohyun dan sifatnya yang kelewat baik pada semua orang langsung bangkit karena khawatir. Menyentuh wajah Kyungsoo yang terluka, juga luka di lengan lelaki itu.
Kyungsoo tersenyum sembari menggeleng, sebuah tanda bahwa dia baik-baik saja dan Seohyun tidak perlu khawatir tentang semua itu. “Tidak apa, Seohyun–ah. Aku hanya terserempet motor kemarin.” jawab lelaki itu dengan santai.
“Kau serius? Bagaimana bisa? Sudah di obati?” tanya Seohyun dan rentetan pertanyaannya yang luar biasa banyak, malah membuat Kyungsoo tertawa lagi sekian kalinya hari itu.
Karena tingkah Seohyun yang menggemaskan di matanya, Kyungsoo pun mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala gadis itu. Sesekali membayangkan bagaimana jika Minhae juga bisa bersikap demikian. Bukan terus-terusan menjadi gadis yang lebih suka balapan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Not Fallin In Love
FanfictionDiantara mereka, Kyuhyun adalah orang yang pertama kali menjatuhkan hati untuk Seohyun. Sementara gadis itu hanya sibuk menyebut bahwa mereka adalah teman baik; teman sejak kecil, yang sudah terbiasa bersama. Sampai semuanya tiba-tiba saja berubah...