19 - Die or Bye

1K 184 32
                                    

Satu-satunya cara untuk menjauh dari luka, adalah dengan mati, atau ucapkan selamat tinggal.

.....

Chapter 19
[Die or Bye]

Seohyun memasukkan bukunya ke dalam tas saat pelajaran bahasa berakhir, lalu melirik ke arah kursi Kyuhyun, dan bisa melihat lelaki itu yang langsung bangkit untuk pergi bersama Sehun, Jonghyun, dan Changmin, tanpa menoleh ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun memasukkan bukunya ke dalam tas saat pelajaran bahasa berakhir, lalu melirik ke arah kursi Kyuhyun, dan bisa melihat lelaki itu yang langsung bangkit untuk pergi bersama Sehun, Jonghyun, dan Changmin, tanpa menoleh ke arahnya. Seohyun menghela nafas panjang, sekarang ia merasa bodoh. Terlalu bodoh untuk percaya begitu saja saat lelaki itu bilang akan memercayai nya lagi.

Padahal bohong. Seohyun pun tahu itu tidak akan mungkin. Semua orang tahu betapa bencinya Kyuhyun padanya. Dan semua kalimat lelaki itu tidak akan membuktikan apapun. Kyuhyun masih lelaki yang sama setiap harinya. Lelaki yang masih menyimpan banyak dendam untuknya, dan lelaki yang tidak mungkin berubah. Semua pembicaraan mereka tempo hari di rumah kenangan mungkin semata-mata karena lelaki itu sedang terluka, dan mengingat ibunya. Persis seperti Junhyung dulu.

“Hey, kau baik-baik saja, kan?” usapan di kepalanya yang di iringi suara berat Sehun membuat Seohyun mendongak, menatap wajah lelaki yang sekarang sudah menjadi kekasihnya. Seohyun hanya mengangguk lalu tersenyum untuk menjawab pertanyaan Sehun. Ia paham betul bahwa ia tidak pernah bisa berbohong, apalagi di depan Sehun. Ia hanya tidak ingin menjawab jika lelaki itu akan tahu jika ia berbohong.

“Jangan lupa makan. Aku tidak mau kau sakit. Aku akan pergi dulu....,” setelah memberikan kecupan di atas dahi Seohyun, Sehun mengalihkan pandangannya untuk mencari Minhae dan Kyungsoo, “Kyungsoo~ya, Minhae~ya, tolong ajak Seohyun. Jangan sampai gadis nakal ini tidak makan ya. Aku titip Seohyun.”

“Tenang saja, Sehun~ahh.” suara sahutan Kyungsoo membuat Sehun tersenyum, “Hah! Yang benar saja! Seohyun sudah besar, kan?” Tapi jawaban Minhae tidak membuat Sehun tersenyum sama sekali dan malah memancing tawa kecil dari Seohyun yang sudah hapal perangai seorang gadis bar bar seperti Minhae.

“Minhae benar, oppa, aku sudah besar. Sudah sana pergi. Aku juga akan pergi bersama Kyungsoo dan Minhae.” ucap Seohyun akhirnya untuk segera mengakhiri apapun yang sedang terjadi di hadapannya, yang bisa membuat kepalanya pusing.

Sehun mengangguk lantas meninggalkan mereka bertiga——Seohyun, Minhae, dan Kyungsoo——untuk pergi menyusul temannya yang lain. Jika mengingat sikap Sehun yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya dulu, Seohyun tidak yakin bahwa hari ini adalah nyata yang akhirnya datang. “Kalian akan pergi ke kantin, kan?”

“Iya, Minhae sudah merengek lapar.” Minhae memukul bahu Kyungsoo tidak setuju, “Tidak. Kyungsoo harus banyak makan, dia, kan, sedang sakit.” kata Minhae menjelaskan yang sebenarnya dan membuat Kyungsoo meringis setelah melihat raut khawatir Seohyun yang tiba-tiba.

Let's Not Fallin In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang