Diantara mereka, Kyuhyun adalah orang yang pertama kali menjatuhkan hati untuk Seohyun. Sementara gadis itu hanya sibuk menyebut bahwa mereka adalah teman baik; teman sejak kecil, yang sudah terbiasa bersama.
Sampai semuanya tiba-tiba saja berubah...
Ada yang bilang, ketika waktu berjalan menuju arahnya, itu adalah ketika waktu juga mengambil segalanya. Tetapi sejatinya, bukan waktu yang membuatmu kehilangannya. Hanya tanpa sadar, kau yang lebih dulu melepaskannya.
.....
Chapter 31 [We Are Lost]
III, Vers—Eternal Sunshine
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam cerita panjang milik Seohyun, Kyuhyun adalah pemeran utamanya.
Lelaki itu mengenalkan dirinya ketika mereka masih sangat kecil, menawarkan tangannya yang masih mungil untuk Seohyun genggam, lantas mengajaknya berlarian di depan rumah dengan tawa yang khas.
Seohyun menyukai bagian itu.
Seohyun menyukai bagian dimana Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk datang dalam alur cerita miliknya, juga menjadi pemeran utamanya. Lelaki itu datang disaat yang paling bagus untuk Seohyun memiliki seseorang disisinya.
Ketika mereka masihlah anak kecil, mereka bersedia saling menggenggam agar tidak ada yang terjatuh, untuk merasa sakit kemudian menangis. Mereka bahkan melakukan itu tanpa harus ada yang memulainya. Tidak Kyuhyun, juga tidak Seohyun. Hanya sebuah perasaan murni untuk saling menjaga.
Kemudian saat mereka menginjak remaja, semuanya perlahan berubah. Mereka tidak bersedia saling menggenggam lagi. Tetapi Kyuhyun dan harga dirinya sebagai lelaki, yang lebih dulu mengulurkan tangannya untuk menjaga Seohyun dalam genggamannya. Kyuhyun bahkan menawarkan bahunya yang mungkin tidak seberapa lebar, untuk Seohyun bisa bersandar. Lelaki itu juga bersedia membungkuk untuk tidak membiarkan Seohyun kelelahan dan terluka. Kyuhyun mengambil segala perannya untuk dan demi Seohyun.
Hanya dengan sebuah alasan klasik; dia adalah lelaki yang seharusnya menjaga, dan melindungi Seohyun. Meski Seohyun bahkan tidak keberatan untuk melakukannya juga.
Itulah mengapa Seohyun selalu menyebut Kyuhyun sebagai teman semasa kecilnya yang berharga.
Sampai sebelum semuanya berantakan, Seohyun selalu menyebut Kyuhyun seperti itu. Dia hanya merasa, bahwa Kyuhyun bahkan lebih dari berharga—sebuah arti, bahwa Seohyun tidak akan bisa untuk menemukan kenyataan jika dia harus kehilangan Kyuhyun disisinya.
Kenyataan jika dalam hidupnya, dalam cerita miliknya, Kyuhyun bukan lagi pemeran utamanya.
Tetapi itu—dulu.
Sebuah bagian cerita yang tidak Seohyun ingat kapan terakhir kalinya terjadi, tepat sebelum segalanya berubah. Tidak—sebelum Seohyun yang merubah segalanya tentang mereka.
“Hah..” Seohyun menghela nafas panjang ketika menutup teleponnya dan mendengar kalimat terakhir dari Kyuhyun. Rasanya sangat aneh.
Ucapan Kyuhyun membuat perasaan yang Seohyun rasakan tiba-tiba berkecamuk dalam dadanya. Dan Seohyun tidak mengerti apa artinya.
