Setelah beberapa hari tinggal di Hanzels, Chloe berusaha menyesuaikan dirinya. Dia kini memiliki sejumlah uang kertas peri yang unik berwarna perak dan keemasan serta koin-koin perak yang jumlah keseluruhannya mencapai 5000 dash (mata uang Hanzels; 1 dash = Rp. 10.000,-) yang kata Elyn itu adalah tabungan milik ibu Chloe -Faylin.
Walaupun sempat ragu menerima kotak brankas kecil berisi banyak dash tersebut, Chloe pun tidak bisa memungkiri kalau dia memang butuh uang untuk bertahan hidup di sana, setidaknya untuk berjalan-jalan dan belanja untuk mengurangi stres. Dia bahkan sudah merencanakan jalan-jalan tersebut bersama Elyn dan Peter malam ini ke pusat Kota Ramones. Elyn menyuruh Chloe untuk memakai gaun dan berdandan seperti peri agar terlihat lebih berbaur dengan penduduk sekitar. Chloe memakai gaun berwarna merah dan sepatu boots peri berwarna biru tua pemberian Elyn.
Elyn terlihat berbeda dan menawan dengan gaun birunya karena setiap hari yang Chloe lihat dari Elyn adalah pakaian-pakaian berwarna gelap. Karena Elyn gadis yang agak tomboy, dia menolak saat Chloe menyuruhnya untuk menggunakan sepatu boots peri seperti yang dipakainya. Bujukan Chloe pun tidak berhasil dan akhirnya Elyn menggunakan sepatu kets berwarna putih kesayangannya.
Di depan asramah wanita, Peter dan seorang temannya -peri bersayap hijau telah menunggu Chloe dan Elyn. Peter juga berpenampilan layaknya seorang peri laki-laki gagah yang mengenakan kemeja berkerah shanghai yang sangat pas dibadannya.
"Perkenalkan, ini Logan Moreer. Logan, ini Roselyn Van Drageer, keponakan Raja Peri dan ini teman dekatnya Chloe Zayn Ginadio,"
"Suatu kehormatan bisa berkenalan dengan Anda, Putri Roselyn," ucap Logan sambil membungkuk sedikit.
"Uh... jangan seperti itu. Panggil saja aku Elyn," cetus Elyn.
Kereta kuda mereka pun tiba. Pusat kota cukup jauh dari Moonfly sehingga mereka perlu kereta kuda untuk menuju ke sana. Dalam perjalanan Chloe melihat banyak murid Moonfly yang juga sedang menuju ke pusat kota dan sepertinya malam ini pusat kota akan sangat ramai.
Saat mereka berempat sampai di pusat kota, di sana sedang ada pertunjukan peri dan pixies. Mereka sedang menari di antara bunga-bunga yang sedang bermekaran di atas aspal kota. Para peri dan pixies menari dan terbang ke sana ke mari dengan serbuk putih terang yang berhamburan keluar dari tubuh mereka.
Saat melihat pertunjukan ini, Chloe sempat berpikir bahwa mungkin bunga-bunga yang tumbuh subur bukan hanya karena matahari dan air saja tapi mungkin juga karena ada peri-peri yang selalu menghibur mereka seperti ini. Begitu juga dengan pohon, mungkin pohon-pohon sangat senang karena saat mereka berbuah, pasti ada peri yang siap merayakannya.
Chloe perlahan mundur beberapa langkah dan menjauhi bunga-bunga yang sedang bermekaran secara ajaib di aspal-aspal pusat kota itu agar alerginya tidak kambuh. Elyn, Peter dan Logan yang saat itu sedang serius menonton pertunjukan, malah ikut mundur untuk menemaninya.
"Kenapa kalian ke belakang juga? Bukannya kalian ingin melihat pertunjukan ini?" seru Chloe.
"Terlalu ramai," keluh Peter.
"Iya, terlalu ramai," sambar Elyn.
Mereka pun meneruskan penjelajahan mereka di pusat kota tapi baru beberapa langkah berjalan, mereka bertemu dengan Henry dan teman-temannya.
"Pangeran Henry," sapa Logan sambil sedikit membungkuk saat berpapasan dengan Henry.
"Logan," balas Henry.
"Elyn, sudah aku bilang bergabunglah bersama kami, para bangsawan peri," seru seorang peri cantik bersayap merah muda.
"Terima kasih atas tawaran hebatmu, Vinca Bellafier, tapi tidak terima kasih. Aku lebih senang berteman dengan NON-bangsawan" balas Elyn.
"Ini untukmu, dari ayahku," kata Henry sambil memberikan sebuah belati yang sarungnya berwarna dasar biru dengan ukiran bunga berwarna emas kepada Elyn.
"Ah, belati ayahku. Jadi, Raja Arthur tahu kalau aku sudah kembali."
"Tentu saja, bodoh. Henry yang bilang kepada ayahnya. Seharusnya kamu sendiri yang mengabari keluarga kerajaan, bukan Henry," cetus Vinca dengan santainya dan membuat Elyn mendadak memelototinya.
"Umm... Elyn sebaiknya kita pergi dari sini sekarang," bisik Chloe sambil menarik Elyn yang terlihat sangat kesal dengan ucapan Vinca.
Udara di pusat kota juga semakin dingin, Chloe mulai rewel dan minta untuk segera kembali ke asramah. Sebelum kembali, Elyn dan Peter memutuskan untuk membeli kopi sedangkan Logan asyik mengobrol dengan Ethan Hawk -seorang peri bersayap cokelat yang juga murid baru Moonfly. Chloe yang tidak suka kopi dan belum punya banyak teman memilih untuk berdiri sendiri di depan kedai kopi.
Tepat di seberang Chloe ada sebuah gang kecil yang memisahkan antara toko sayur dan toko roti. Chloe dapat melihat asap putih mengepul di udara keluar dari toko roti tersebut dan harum rotinya benar-benar menggoda Chloe. Di sana Chloe melihat ada dua murid baru Moonfly yaitu Lisa Morgan dan Emma Claire -dari keturunan Muerleth yang baru saja keluar dari toko roti. Chloe pun hendak mendekati mereka untuk bertanya tentang roti yang baru saja mereka beli itu.
Namun, tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh terhadap Lisa dan Emma. Mereka seperti ditarik ke gang kecil yang berada samping toko roti oleh sesuatu yang tidak terlihat. Chloe benar-benar terkejut dan dengan spontan berlari mengejar mereka. Chloe masuk ke gang tersebut dan saat Lisa dan Emma berbelok ke kanan, Chloe pun berhenti dipersimpangannya dan mengintip sedikit ke gang yang gelap itu.
Mengerikan, sangat mengerikan, Chloe melihat jelas dengan kedua matanya, leher Lisa dan Emma sedang digigit oleh vampir. Dua vampir pria menghisap darah Lisa dan Emma dengan brutalnya seperti sedang minum air dari kelapa segar. Anehnya, Lisa dan Emma tidak sama sekali meronta-ronta kesakitan atau bahkan berusaha teriak minta tolong.
Chloe yang melihat hal itu benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa. Chloe hanya mematung sambil menonton pertunjukan mengerikan itu. Chloe pun mulai menangis dan memberanikan diri untuk berteriak sekuat tenaga hingga membuat vampir-vampir itu berhenti mengigit Lisa dan Emma lalu menghilang dalam kegelapan.
Chloe melihat ke sekelilingnya untuk memastikan bahwa vampir itu tidak bersembunyi di mana-mana. Lalu saat Chloe yakin telah aman, dia berlari ke Lisa dan Emma yang terkujur kaku di aspal yang lembab. Chloe benar-benar ketakutan saat melihat dengan jelas leher Lisa dan Emma ada bekas gigitan vampir. Chloe mencoba menolong mereka dengan menekan bekas gigitan tersebut agar tidak mengeluarkan darah.
Chloe mulai mendengar suara orang berlarian di gang. Tidak lama kemudian, datang dua Prajurit Greenwood -sang penegak keamanan Negeri Hanzels yang terbang menghampiri Chloe yang sedang menekan leher Lisa. Chloe tidak bisa mengatakan apa-apa, dia terlalu panik dan ketakutan. Di belakang dua Prajurit Greenwood itu sudah ada Elyn, Peter, Logan, Henry, Vinca dan beberapa peri yang Chloe lihat berada di pusat kota tadi.
Chloe melihat salah satu Prajurit Greenwood mengeluarkan sebuah tongkat panjang yang salah satu ujungnya berbentuk seperti kuncup bunga dan dengan cepat prajurit itu mengayunkan tongkatnya ke arah Chloe sehingga membuatnya mati rasa dan jatuh tidak sadarkan diri.
Chloe mencoba untuk menguatkan dirinya dan membuka matanya. Kini Chloe berdiri di suatu tempat yang sangat gelap seperti gua. Chloe dapat mendengar suara tetesan-tetesan air yang jatuh dari atas lalu mendarat pada genangan air dibawahnya. Chloe mencoba melihat ke sekelilingnya tapi dia tidak dapat melihat semuanya dengan jelas.
Saat mata Chloe mulai terbiasa dengan gelapnya tempat itu, dia melihat ada seorang pria yang sedang menunduk di sana. Chloe mencoba mendekatinya untuk bertanya tapi saat Chloe hendak menepuk pundaknya, pria itu tertegak dan dia membuka mulutnya lebar-lebar hingga Chloe dapat melihat gigi pria itu yang bertaring.
Vampir!
Vampir itu mencekik erat leher Chloe dan siap mengigitnya.Chloe pun memejamkan matanya dan berteriak kencang sekali berharap ada yangakan menyelamatkannya dari tempat mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON - Book 1
FantasyDi tempat Chloe Zayn Ginadio berasal, dunia terbagi atas 4 bagian. Daerah pertama yang merupakan daerah terbesar bernama Allwynds -negeri para manusia, kedua adalah Morque -negeri para penyihir, ketiga adalah Hanzels -negeri para peri, elves, dan pi...