PART 21. MAAFKAN AKU! -HENRY

1.1K 84 0
                                    


Chloe memeluk erat Henry yang saat itu mulai murung. Chloe yang sudah membayangkan kelanjutan ceritanya hanya bisa diam dalam dekapan hangat tubuh Henry. Perlahan Chloe merasakan air menetes ke lehernya. Henry mulai menangis mengingat betapa mengerikannya kejadian di Morque itu untuknya.

Chloe merengangkan pelukannya dan menghapus air mata dari pipi Henry. Dia pun perlahan mengecup bibir pucat Henry dengan sangat lembut. Seakan tidak mau suasana ini berakhir, Henry mulai melingkarkan tanganya di tubuh Chloe dan menghilangkan segala jarak di antara mereka. Dalam ciuman mereka yang romantis itu, Chloe tanpa sadar mulai meneteskan air mata.

Matanya yang tadinya tertutup, kini mulai terbuka sambil perlahan menyudahi ciumannya bersama Henry itu. Chloe menatap Henry keheranan sambil bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa dia begitu sedih dengan cerita Henry tadi? Apakah mungkin kisah itu benar-benar berhubungan dengan dirinya?

"Maafkan aku," bisik Henry sambil perlahan memegang lembut pipi Chloe.

"Apakah yang dipenjara itu adalah aku dan Charlie?"

Henry tidak langsung menjawabnya. Dia mengalihkan pertanyaan Chloe tersebut dengan mencium sekilas bibir dan pipi Chloe sebelum akhirnya berbisik, "maafkan aku."

Chloe pun semakin menangis dan perlahan menyingkirkan tangan Henry dari wajahnya lalu mundur beberapa langkah untuk menjaukan dirinya dari Henry. Bagi Chloe ini adalah kali pertamanya dia menangis karena mendengar hal yang kenyataanya sangat mengerikan untuk dibayangkan.

Ketakutan dan kebingungan bercampur jadi satu menggerogoti hatinya yang begitu rapuh saat ini. Harus bagaimana lagi? Ingin terus berpura-pura tidak terjadi apa-apa atau ingin mengingat semuanya? Pikiran-pikiran itu terasa sangat menyakitkan hingga menimbulkan nyeri disekujur tubuh Chloe.

Henry mencoba untuk mendekati Chloe yang mulai merintih kesakitan itu. Namun setiap satu langkah yang Henry ambil, Chloe mundur satu langkah untuk menjauhinya. Chloe merasa bahwa sekarang bukan waktu yang tepat lagi untuk saling memberi kenyaman. Perjuangannya di Labyrinth Cubs harus terus berlanjut, terlebih lagi dia kini memiliki jumpball kelompoknya –pikir Chloe.

Chloe terus menjauh dari Henry dan mulai berlari sekencang mungkin meninggalkan Henry. Perlahan dalam larinya, Chloe berusaha menenangkan dirinya agar berhenti menangis. Kadang-kadang dengan berlari Chloe merasa bisa melepaskan segala emosinya dan mulai berpikir jernih walaupun pada akhirnya tindakannya terlihat sangat gegabah.

Sudah cukup lama dan cukup jauh berlari, Chloe merasa cukup aman karena tidak merasa ada yang mengikutinya. Chloe pun memperlambat larinya dan perlahan berhenti. Dia mulai mengambil banyak-banyak oksigen untuk seluruh tubuhnya dan berharap bisa kembali sadar serta berpikir. Chloe membaringkan tubuhnya di tanah hutan yang lembab dan menikmati pemandangan langit yang mulai berwarna jingga.

Chloe mengeluarkan jumpball pemberian Henry dari kantung jubah Dylan dan sambil memandanginya, dia bergumam, "di mana kalian?"

Setelah cukup lama berbaring, tiba-tiba terdengar suara teriakan. Chloe sebenarnya tidak ingin tahu siapa yang berteriak, tapi dia merasa teriakan itu terdengar dekat sekali denganya. Chloe pun bangun dan mulai berlari lagi, namun baru beberapa meter berlari, dia tersandung hingga jatuh tersungkur ke tanah. Chloe langsung berteriak keras sekali saat sadar bahwa dirinya tersandung mayat seorang wanita.

"CHLOE! LARI!" teriak Peter yang sedang dipegang erat oleh Emma.

Chloe pun bangkit dan bersiap untuk lari namun dia mendadak terkejut dan mematung saat melihat Peter tidak berdaya di tangan Emma yang mulut dan bajunya berlumuran darah. Emma berdiri dengan tenang sambil memegangi Peter yang meronta-ronta berusaha bebas dari cengramannya. Matanya yang merah menatap Chloe tajam seakan dia sanggup menyakiti Chloe dengan tatapan itu. Emma pun perlahan tersenyum pada Chloe dan di saat itulah Chloe bisa melihat dengan jelas ada taring pada barisan gigi Emma.

Walaupun terlihat sangat mengerikan hingga membuatnya ketakutan, Chloe perlahan berusaha memikirkan sesuatu untuk menolong Peter namun tidak ada satu pun ide yang terlintas untuk dilakukannya menggunakan bakat supranatural di saat sedang tertekan seperti ini. Belum sempat terpikir apapun untuk menolong Peter, Emma secara tiba-tiba dan tanpa ampun langsung mengigit leher Peter dengan sadisnya.

"PETER!" teriak Chloe sekuat tenaga dan tidak ragu langsung berlari ke arah Peter yang tidak berdaya. Dylan datang tiba-tiba dari portal dan menarik Chloe yang hendak berbuat gegabah. Dylan berhasil menangkap Chloe sebelum dia sampai ke Emma yang membuas itu "Lari!" suruh Dylan. "Jauhi Emma dan cari Logan!"

Chloe menggelengkan kepalanya dan mencoba untuk menghampiri Peter yang sudah terbaring kaku di tanah. Emma pun telah menyelesaikan urusannya dengan Peter. Dia secara tiba-tiba menghilang dari sana dan keinginan Chloe untuk menolong Peter pun semakin kuat karena Chloe merasa di sekitar sana sudah cukup aman dari Emma. Chloe pun hendak menghampiri Peter yang terbujur kaku dan tidak berdaya di tanah namun Dylan menghalanginya lagi.

"Aku bilang lari dan temukan Logan!" bentak Dylan kali ini dengan sangat tegas.

Chloe menatap Dylan sinis. Dia tahu bahwa Peter sudah tidak tertolong tapi meninggalkan Peter begitu saja baginya seperti seorang yang sangat pengecut.

"Aku akan membawa Peter kembali ke Moonfly," seru Dylan meyakinkan Chloe. "Sekarang hanya tinggal kamu dan Logan. Selesaikan semua level bersamanya!"

Chloe pun mulai menguatkan dirinya dan berlari sendirian di hutan untuk mencari Logan. Sekarang yang ada di dalam pikirannya hanyalah cara agar segera keluar dari hutan dan lanjut ke level 4 bersama Logan.

Karena terlalu kencang berlari, Chloe tidak bisa menghentikan dirinya saat dia melihat ada peri bersayap hijau yang sedang berdiri diam di antara pepohonan. Chloe pun menabrak peri itu hingga membuat mereka berdua jatuh dan tersungkur ke tanah. "Logan! Oh astaga, akhirnya!"

"Apa yang terjadi?" tanya Logan panik. "Apa kamu yang tadi berteriak? Apa yang terjadi pada Peter?"

"Kamu mendengarnya?" seru Chloe yang masih terengah-engah karena ketakutan sekaligus kelelahan karena dari tadi siang dia berlari terus. "Peter..." Chloe berusaha bicara. "Emma..." kali ini dia terdengar membingungkan.

"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Logan semakin penasaran. "Tenangkan dirimu, Chloe. Berceritalah sambil kita jalan mencari jumpball."

"Aku... punya jumpball," seru Chloe sambil memeriksa kantung celana jubahnya untuk menunjukan jumpball pada Logan namun tidak ada apa-apa di sana. Chloe mencarinya di kantung jaket Peter dan kantung-kantung celananya tapi juga tidak ada di sana. "Jumpball-nya pasti jatuh saat tersandung tadi," gumamnya.

"Hari mulai gelap, waktu kita juga semakin sedikit untuk menyelesaikan level ini. Lebih baik kita mulai bergerak sekarang," ajak Logan.

Chloe dan Logan jalan cepat tapi tidak terburu-buru menyusuri jejak kedatangan Chloe. Dengan bola serbuk peri bercahaya putih terang buatan Logan, mereka jalan sambil mencari jumpball Chloe yang hilang. Chloe pun sedikit demi sedikit menceritakan pengalamannya sejak bangun tidur sendirian lalu bertemu Elyn dan kelompoknya, serta melihat apa yang terjadi pada Emma dan Peter.

Logan berusaha untuk terus tenang saat tahu kini hanya tinggal mereka berdua untuk menyelesaikan Labyrinth Cubs. Logan mulai bertanya-tanya apakah benar Chloe mengalami amnesia? Karena sejak bertemu dengan Chloe, Logan tidak melihat ada kejanggalan pada Chloe. Logan bahkan seharusnya bisa merasakan mantra apapun di tubuh Chloe saat dia menyembuhkannya dari racun namun Logan yakin tidak ada segel, mantra bahkan tanda-tanda amnesia pada Chloe.

"Kamu normal seperti Myriil –keturunan peri-manusia yang pernah aku dan ibuku rawat," seru Logan. "Ini benar-benar aneh."

"Awalnya juga terdengar aneh. Tapi, aku tidak bisa menemukan gambaran yang jelas saat aku mencoba mengingat-ingat kehidupanku sebelum tinggal di Kota Springfield."

"Lalu, apakah kamu yakin Pangeran Henry yang melakukan itu padamu?"

"Aku tidak yakin. Henry dan Elyn pintar sekali menutupi sesuatu."

"Chloe. Lihat!" Logan menunjukan sepatunya yang menginjak darah. Chloe pun memperhatikan sekitarnya dan tersadar bahwa merekatelah sampai di tempat kejadian saat Peter digigit oleh Emma. Chloe dan Logan mempercepat langkahnya menuju tempat di mana Chloe tersandung. Chloe yakin sekali kalau jumpball-nya hilang disekitar situ. Mereka pun mencari dengan teliti dan tidak lama kemudian, mereka akhirnya menemukan jumpball-nya.

BLUE MOON - Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang