Chloe dengan sangat perlahan dan hati-hati menggerakan akar-akar yang ada di sekitar kelompok itu. Kedua anggota kelompok itu pun terjerat penuh oleh akar-akar buatan Chloe dan dengan cepat Logan pun terbang merebut globe dari tangan mereka.
Tidak ingin membiarkan globe mereka diambil, seorang elves bernama Rudy Atlas balik menyerang Chloe dengan membuatnya menempel erat pada dinding labirin. Logan pun langsung bertindak dan melemparkan bola serbuk peri kepada mereka berdua. Mereka perlahan tidak sadarkan diri dan Chloe pun terbebas.
"Kamu membunuhnya?!" seru Chloe sangat terkejut.
"Tidak! Itu ekstrak buah pala. Hanya untuk membius sementara."
"Bagaimana bisa ada di serbuk perimu?"
"Ceritanya panjang. Kamu akan mempelajarinya di Moonfly nanti."
Mereka pun mulai bergerak dan mencari tempat aman untuk mengerjakan puzzel yang hampir selesai itu. Setelah memasang sekitar 5 keping puzzel di globe, Chloe dan Logan akhirnya berhasil menyelesaikan puzzel. Peta labirin terlihat jelas dari puzzel berbentuk bulat itu. Logan memutar-mutar puzzel untuk mengetahui keberadaan mereka sekarang. Titik berwarna biru pun muncul, kini mereka tahu harus berjalan lewat mana saja untuk sampai ke pintu keluar labirin.
Mereka mulai bergerak cepat lagi. Matahari pun perlahan mulai terbenam. Kali ini mereka sepakat untuk tidak melawan dan sebisa mungkin mengabaikan kelompok lain yang datang menyerang mereka. Setelah beberapa kali berbelok, mereka pun berpapasan dengan tim Henry.
"Elyn, Henry!" Chloe terkejut saat melihat mereka yang sedang sibuk memeriksa peta berbentuk kubus.
"Chloe!" Elyn pun tanpa ragu memeluk sahabatnya itu. "Oh syukurlah kamu selamat dari Amros. Aku dengar banyak yang tidak selamat saat tiba di sana."
Tentu saja, Chloe baru sadar bahwa dia tidak bertemu kelompok lain setelah semalaman di Morque kemarin.
"Bersikap lembutlah pada, Henry. Kumohon!" bisik Elyn dengan lirihnya ke telinga Chloe.
"Apa kalian baik-baik saja, Chloe, Logan?" tanya Henry.
"Ya. Aku rasa kami baik-baik saja," jawab Logan yang terdengar ragu.
"Vinca dan Ethan?" tanya Chloe spontan.
"Vinca tidak ingin melanjutkan Labyrinth Cubs sejak kejadian di Kota Springfield," jawab Elyn murung. "syukurlah," tambahnya lega. "Ethan terluka parah di Amros."
"Apa kalian sudah punya peta?" tanya Logan.
"Peta kami tidak sempurna. Beberapa kepingnya dibawa oleh Ethan," jawab Elyn.
"Kalau begitu kita jalan bersama saja. Lebih ramai, lebih baik bukan?" ajak Logan.
"Tentu saja!" Elyn dengan senang hati menerima tawaran Logan.
Chloe, Elyn dan Henry mulai berlari mengikuti Logan yang terbang rendah di depan mereka sambil memegang peta labirin.
Mereka terus berlari dan berhenti sesekali untuk minum. Mereka juga berhenti dan berjalan perlahan saat mereka melihat ada kelompok lain. Karena telalu sering 'hampir' berpapasan dengan kelompok lain, Logan dengan polosnya berencana untuk mengajak kelompok lain untuk menyelesaikan labirin bersama. Namun Elyn menolaknya karena menurut dia mungkin saja pada akhir perjalanan akan ada yang berkhianat dan mencelakakan mereka hingga tidak bisa menyelesaikan level ini.
Hari mulai berganti sore. Awan sudah berubah menjadi orens. Udara pun perlahan mulai dingin. Langkah demi langkah yang mereka ambil mulai melambat. Lapar dan lelah mulai menyelimuti mereka.
"Apakah kita perlu beristirahat lagi?" tanya Logan saat Chloe mulai memperlambat larinya.
"Aku tidak pernah selelah ini saat berlari," serunya yang sudah terengah-engah.
"Mungkin karena dari tadi jalanan yang kita lewati menanjak," ucap Henry.
"Menanjak? Benarkah?" tanya Elyn yang juga sangat terengah-engah. "Tidak terasa kalau ini jalan menanjak."
"Seberapa jauh lagi kita harus berlari?" tanya Chloe sambil berusaha mengatur napasnya.
"Sangat jauh. Tapi, sepertinya kalau berjalan, kita tetap akan sampai sebelum tengah malam."
"Benarkah? Kalau begitu untuk sementara jalan dulu saja," ujar Elyn sambil memukul-mukul ringan pahanya yang pegal.
Kini Chloe berjalan di dekat Henry –di belakang Logan dan Elyn. Chloe ragu ingin mulai percakapan namun Henry dengan cepatnya memecah kecanggungan di antara mereka.
"Apa kamu menemui ayahmu saat misi di Kota Springfield?"
"Iya, aku menemuinya."
"Bagaimana kabarnya?"
"Benarkah kamu ingin mengetahuinya?" tanya Chloe dengan sinis.
"Chloe!" keluh Elyn dari depan yang tidak suka dengan nada bicara Chloe.
Sambil menghela napasnya, Chloe pun menjawab pertanyaan Henry dengan baik. "Lelah. Sepertinya. Ayah tinggal bersama Miss Norma sekarang," tambah Chloe.
"Miss Norma? Sekertarisnya?"
"Iya. Sepertinya hubungan mereka sangat serius."
"Apakah menurutmu itu baik?"
Chloe menghela napasnya lagi tapi tidak menjawab dan hanya mengangkat bahunya.
"Apakah kamu akan baik-baik saja?" tanya Henry kini terdengar khawatir.
"Sepertinya."
"Jawabanmu selalu ragu-ragu saat kamu sedang menyembunyikan sesuatu," ujar Henry. "Apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan padaku?"
"Iya..." jawab Chloe ragu. "Tapi aku terlalu takut untuk mendengar jawabannya."
"Kenapa kamu tidak minta Henry mengembalikan memori kamu saja, Chlo?" sambar Elyn dari depan.
"Apakah itu mungkin?" tanya Chloe. "Maksudku, apakah mungkin itu akan membuatku sangat kesakitan?"
Henry, Elyn dan Logan terdiam hening tidak berani menjawab pertanyaan Chloe.
"Aku sudah dua kali disembuhkan dengan cara yang ajaib, oleh Logan dan kamu, Henry," tambah Chloe. "Dua-duanya sakit sekali. Aku pikir saat itu mungkin aku ingin mati saja."
Henry, Elyn dan Logan masih terdiam. Mereka sangat mengerti akan kekhawatiran Chloe yang memang selama ini harus kesakitan parah untuk sembuh dari racun ataupun patah tulang.
"Apakah itu akan sakit?" tanya Chloe sekali lagi. "Kalau mengembalikan memoriku tidak akan membuatku kesakitan, mungkin aku ingin mencobanya."
"Itu akan sangat menyakitkan," jawab Henry lirih.
"Tidak hanya kamu yang akan kesakitan, tapi orang yang melakukannya pun akan sangat kesakitan," ujar Logan menambahkan.
"Bahkan kalau aku tidak berhasil melakukannya dengan benar, kita berdua akan sekarat," tambah Henry membuat itu terdengar sangat berbahaya.
"Apakah keluargamu bisa membantu, Henry?" tanya Elyn mulai khawatir.
"Tidak. Memori Chloe hanya akan bereaksiterhadap auraku. Jadi, itu tidak mungkin dilakukan oleh orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON - Book 1
FantasyDi tempat Chloe Zayn Ginadio berasal, dunia terbagi atas 4 bagian. Daerah pertama yang merupakan daerah terbesar bernama Allwynds -negeri para manusia, kedua adalah Morque -negeri para penyihir, ketiga adalah Hanzels -negeri para peri, elves, dan pi...