Setalah menata kamar dan merapikan barang-barang mereka, Chloe dan Elyn pun bergantian mandi dan bersiap untuk pertemuan pertama yang tadi sempat disinggung oleh Elyn. Chloe siap dengan kemeja flannel berwarna merah, skinny jeans hitam, dan sepatu kets hitamnya. Elyn juga memakai kemeja, skinny jeans, dan sepatu yang semuanya serba hitam.
Sepanjang perjalanan dari asramah ke aula Moonfly, Chloe terus menunduk. Dia benar-benar berusaha dengan keras menyangkal bahwa dia sekarang sedang berada di dunia dongeng yang pernah Elyn ceritakan padanya. Manusia bersayap besar -yang besarnya hampir setengah dari badan pemiliknya, warna-warni, memakai pakaian ketat tapi berkelas dan sepatu boots semata kaki yang terlihat sangat mahal.
"Jangan menunduk terus," ucap Elyn. "Kamu terlihat mencurigakan."
Elyn benar. Chloe terlihat sangat aneh dan mencurigakan karena menunduk terus hingga menjadi pusat perhatian makhluk-makhluk yang ada di sekitar mereka.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dunia ini?" gumam Chloe. "Apa ini dampak dari perubahan iklim?"
"Jangan bodoh. Sudah berbaur saja. Kamu akan mengerti nanti," bisik Elyn.
Sampailah mereka di aula Moonfly yang besarnya setengah dari lapangan sepak bola tertutup dengan cat dinding yang serba putih. Chloe cukup merasa aman di sini karena dia melihat banyak orang-orang normal -tanpa sayap seperti dia dan Elyn.
"Mereka pasti manusia seperti kita kan?" tanya Chloe sambil berbisik.
"Tidak juga," jawab Elyn dengan santai. "Beberapa dari mereka mungkin ada yang penyihir dan juga elves."
"Penyihir? Elves? Mereka juga nyata?"
"Ah... lihat cowok yang pakai jaket hijau itu," ucap Elyn sambil menunjuk sasarannya. "Liat baik-baik!"
"Dia terlihat normal."
"Benarkah?" tanya Elyn berusaha menyakinkan Chloe bahwa ada yang unik dari sasarannya itu. "Perlukah kita duduk di dekatnya?" tanpa ragu Elyn pun mendatangi sasarannya itu dan duduk di sampingnya.
Saat hendak duduk, Chloe melihat ada yang janggal dari pria itu.
"Hello, aku Roselyn. Teman-teman memanggilku Elyn. Kamu pasti keturunan elves?"
"Hai, Elyn. Salam kenal, aku Peter Marshal. Ya, tentu saja aku seorang elves."
"Ini temanku Chloe Zayn Ginadio. Boleh kita duduk di sini?"
"Ya, silahkan, Elyn, Chloe. Aku rasa acaranya akan segera dimulai."
Chloe pun duduk dengan ragu di samping Elyn. Chloe berbisik, "telinga runcing? Elves?"
"Iyap," jawab Elyn singkat.
"Kalau begitu bagaimana penampilan keturunan penyihir?"
"Mereka sama seperti manusia," sambar Peter menjawab pertanyaan Chloe. "Tidak menunjukan keunikan apapun. Jadi, akan sulit membedakan yang mana penyihir dan yang mana manusia."
"Yang pasti mereka bisa melakukan sihir apapun tanpa mengeluarkan serbuk peri dari tangan mereka," tambah Elyn.
"Wow, pasti itu keren sekali," kagum Chloe yang membuat Peter dan Elyn menatapnya aneh. "Kalian tahu kan? Seperti telekenesis?"
"Iya seperti itu," jawab Peter dan Elyn dengan ekspresi kebingungan mereka.
Semua orang yang ada di aula perlahan berdiri saat seorang wanita parubaya menaiki panggung. Dia adalah Pemimpin Moonfly, bersayap peri warna biru dengan gaun putih cantik yang panjang hingga terseret-serat. Dia juga memakai mahkota kecil berlapis emas putih dengan sebuah batu permata merah di tengah mahkotanya. Dengan anggun, dia pun berjalan ke tengah panggung aula dan mulai memberikan sambutannya.
"Selamat datang di Moonfly," sambutnya dengan semangat. "Nama saya Casablanca Diana Olivander. Semua orang memanggil saya Madam Olive. Saya adalah Pemimpin Moonfly ke delapan."
Aula pun menjadi ramai dengan tepuk tangan meriah dari semua orang sebagai bentuk penghormatan terhadap Madam Olive.
"Sebelumnya, silahkan duduk" lanjutnya, "Madam akan menjelaskan sedikit tentang Moonfly."
Moonfly berada di Kota Ramones yang terletak di sebelah selatan Negeri Hanzels. Moonfly merupakan satu dari empat pusat pelatihan bakat supranatural yang ada di dunia dan Moonfly adalah satu-satunya pusat pelatihan bakat yang terdapat di Negeri Hanzels.
Murid Moonfly terdiri dari pria dan wanita yang berusia 16 hingga 24 tahun. Ada bermacam-macam keturunan yang berlatih di Moonfly, yaitu keturunan asli peri, keturunan asli elves, keturunan Filverel -peri-elves, keturunan Wyrran -peri-penyihir, keturunan Waelvor -elves-penyihir, keturunan Myriil -peri-manusia, keturunan Muerleth -elves-manusia dan yang paling jarang ditemui adalah keturunan Wishyr -penyihir-manusia.
Mereka akan dilatih sesuai dengan bakat supranatural mereka. Ada empat kriteria kelompok bakat supranatural di Moonfly yaitu, Dinexter atau penyembuh yang biasanya dipenuhi oleh keturunan asli peri, Fendous atau pertahanan yang biasanya dipenuhi oleh keturunan elves, Foxes atau ilmuan yang biasanya dipenuhi oleh keturunan manapun, dan yang terakhir adalah Poctilync atau ahli politik, sosial, ekonomi dan hukum yang dipenuhi oleh keturunan manapun yang kebanyakan berasal dari keluarga bangsawan. Fendous dan Foxes sangat disegani di Moonfly karena dua kelompok ini dipenuhi oleh orang-orang jenius yang beberapa di antara mereka dapat menciptakan sesuatu.
Bakat-bakat supranatural tersebut biasanya sudah terlihat sejak usia 7 tahun. Raja Peri membangun Moonfly untuk membantu para pemilik bakat agar bisa mengasah bakatnya menjadi sebuah profesi. Tapi, Kerajaan Peri maupun Moonfly tidak memaksakan para pemilik bakat untuk berlatih di Moonfly karena biasanya pemilik bakat bisa dengan mudahnya mengasah bakat mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.
Selama satu bulan pertama, Moonfly akan memberikan beberapa latihan fisik dan latihan bakat supernatural untuk persiapan memasuki tes pada Labyrinth Cubs. Labyrinth Cubs ini merupakan sebutan untuk tes penentuan bakat supranatural para murid baru Moonfly. Dalam Labyrinth Cubs, murid baru Moonfly akan dibagi ke dalam beberapa tim. Setiap satu tim terdiri dari 4 orang yang akan didampingi oleh seorang mentor dari murid tahun ketiga Moonfly.
Madam Olive tidak menjelaskan lebih detail apa yang harus dilakukan para anak baru di Labyrinth Cubs. Selama satu bulan sebelum menghadapi Labyrinth Cubs, para anak baru akan diberikan tiga kelas khusus yaitu Kelas Latihan Fisik untuk melatih ketahan fisik dan kecerdasan mereka dilapangan, Kelas Sejarah Hanzels untuk memberikan pengetahuan umum mengenai Negeri Hanzels dan sejarah-sejarahnya, serta Kelas Bakat untuk menguji seberapa jauh kemampuan mereka dalam menggunakan bakat supranatural.
Madam Olive pun menutup perkenalannya yangsingkat itu dan memberi ucapan semoga beruntung kepada calon murid-murid Moonfly.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON - Book 1
FantasíaDi tempat Chloe Zayn Ginadio berasal, dunia terbagi atas 4 bagian. Daerah pertama yang merupakan daerah terbesar bernama Allwynds -negeri para manusia, kedua adalah Morque -negeri para penyihir, ketiga adalah Hanzels -negeri para peri, elves, dan pi...