Part 14

3.9K 285 5
                                    

Aisyah Pov
"Ari stoppp!! Ariii"

Ari terus saja menerobos masuk kedalam gerbang rumahku tanpa seijin ku memang dia ini siapa? Ia memakirkan motornya tepat di depan pintu rumahku.
Kuturuni motornya dengan memasang wajah cemberut aku ingin ke rumah pohon kenapa malah kerumah? Aku memandang nya ganas dia hanya tersenyum sok manis sambil mengedipkan matanya.

Daripada anak ini kupukuli karna mukanya yang super nyolot mending aku masuk saja kerumah. Langkahku terhenti saat aku merasa ada yang mengikuti dari belakang siapa lagi kalau bukan laki laki gila ini.
Kubalikkan badanku saat aku akan membuka pintu.

"Loe mau ngapain?"
Tanyaku sambil menatap nya horor

"Mau masuk, kamu tega biarin aku didepan kayak kambing cengo"
Katanya sambil mengusap tekuknya gugup.

"Bodo"
Kutarik daun pintu rumahku namun Ari malah mendorong ku masuk namun masih bisa kutahan.

"Ari , gue bilang tunggu di depan"

"Nggak mau , aku mau masuk"

"Ari loe mahh"
Kami masih saja saling dorong didepan pintu Dengan suara yang sengaja dipelankan , aku takut mama tau jika aku mempunyai teman laki laki. Oke, Ari adalah laki laki pertama yang masuk kerumah ini selain om itu.

"Ari loe dih, disana aja udah"

"Gamau aku mau masuk"

"Siapa syah?" Tanya Mama membuat aku mematung. Bagaimana ini? Aku tidak biasanya pulang jam segini kerumah. Palingan aku langsung kerumah pohon.
Mama menghampiri ku dan Ari di depan pintu aku langsung menutup Ari dengan tubuhku, aku tahu ini sia sia nyatanya badan Ari lebih besar dan tinggi dariku.

Mama menatapku lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ari yang berada di belakang tubuhku.

"Temen kamu sayang?"
Aku hanya mengangguk kikuk. Kulihat Ari dibelakang ku nyegir kuda lalu menghampiri mama.

"Selamat siang Tante"
Dia lalu mencium tangan mama disambut senyum oleh mamaku.

"Siang , nama kamu siapa? Temen satu kelas? Kok tante nggak pernah lihat?"
Tanya Mama bertubi tubi dengan posisi sama di depan pintu namun Ari yang kini berpindah tepat disampingku.

"Ari , Tante. Iya temen baru" Jawabnya sok asik membuat aku mulai gerah. Tanpa menunggu mama dan Ari kulewati mereka dan pergi kekamar mengganti baju.

Aku memakai ripped jeans panjang , baju kaos kuning dan tas kecil coklat menggantung di pundakku , dengan asik mulai kukuncir kuda rambutku.
Setelah bersiap aku kembali turun melihat Ari yang sudah bermain dengan anak kecil yang sejak kemarin merepotkan ku. Kenapa Ari kelihatan lucu? Ahh apa apaan ini.

"Yuk ri"

"Kemana?" Tanyanya membuat aku memutar malas mataku.

"Loe yang ngajak sekarang loe yang lupa?" Kutaruh tangan kiri ku dipinggang membuat dia senyum aneh. Mukanya sedikit merah. Dia kenapa?

"Kak ai cantik deh"
Kutatap anak kecil ini sekilas lalu berjalan meninggalkan Ari dan dia, tak lama terlihat Ari menyusulku dengan terburu menaruh tas ransel nya di punggung.

"Mau kemana sih sayang?" Tanya Mama yang kebetulan ikut keluar dengan Ari.

"Tanya aja dia" kataku santai membuat mama melihat Ari meminta penjelasan.

"Mau ajak Aisyah nemenin saya main futsal tante. Nggak papa?" Tanya nya tapi aku santai saja. Aku yakin mama akan mengijinkan.

"Iya , tapi jangan pulang malam malam yaa"
Gotchaa!! Apa yang aku bilang tadi.

I Love You. Friends!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang