00:00

631K 32.4K 888
                                    


some people will hurt you and then they will act like you hurt them.


000

"Mamah, mah, jangan tinggalin della mah, della takut sendirian, della kenapa ditinggalin disini sendirian? mamah della takut" della berteriak memanggil mamahnya yg mulai menjauh.

"Mamah, papah, kakak, della takut disini, kenapa kalian tinggalin della sendiri? Ayo kembalii" della berteriak, menyadari apa yang ia lakukan hanya sia-sia, tubuhnya pun meluruh ke lantai yg dingin itu.

.
.

'Kringgg... Kringgg... Kringg'

Della terbangun dengan nafas yang terengah, air mata dan keringat yang bercucuran.

"Haish mimpi itu lagi, anjir cape gue, sampai kapan ya tuhan?" della bergumam, ia mengambil kotak lama yang sering ia buka setiap mimpi buruk, ahh ia merindukan keluarga nya. Ia membuka kotaknya dan membaca kembali surat yang bahkan ia sudah sangat hafal. Setelah selesai membaca suratnya, ia mengalihkan pandangan nya pada dinding dan seketika...

"AISH ADUH MAMPUS GUE KESIANGAN, KYAAAAAAAAA" della berteriak dengan sangat kencang dan bersiap-siap sekolah.

Selesai bersiap-siap della melahap sandwich yang dibuatnya sambil memakai sepatunya.

Setelah merasa semuanya siap dan tidak ada yang tertinggal, della segera berlari keluar dan segera menuju halte. sepertinya keberuntungan sedang berpihak kepadanya, bis datang tepat setelah ia menginjakan kaki nya di halte tersebut, dengan segera della menaiki bis tersebut. Della mencari tempat duduk dekat jendela, spot andalannya. Setelah dapat, ia duduk tapi tidak merasa tenang.

"Aduh gila, kena lagi dah gue ama tu ketos," della menggerutu dalam hatinya.

Setelah 15 menit berada dalam bis, della turun dihalte tepat diseberang sekolahnya. Della kembali melirik jam tangannya, ia menarik mengembungkan pipinya, ia tetap kesiangan.

"Oke della keep calm" della berusaha membuat dirinya tenang dan berjalan menuju gerbang yang sudah tertutup, disitu terdapat beberapa siswa yang kesiangan seperti della, jika sudah seperti ini della malas sekali, pasti ia akan kena hukum(lagi), tapi apa boleh buat.

"Della, cepat masuk barisan dan bersiap mendapat hukuman" suara dingin itu yang pertama kali menyapa della.

'Serem anjir' batin della berteriak.

Tetap dengan gaya santai nya della melangkah.

"Iya sabar, " della menyahuti.

Setelah sampai della pun ditanya alasannya, hingga menimbulkan perdebatan antara della dan fatih -ketos yang della sebut menyebalkan-

"Apa alasan kamu terlambat adella?" tanya fatih.

Della diam sejenak.

"Adella?"

"Aah i-iya, iya maaf gue kesiangan gegara ngerjain tugas semalem" alasan della yang sepenuhnya jujur.

"Kenapa gak ngerjain siangnya? Atau kemarin-kemarin aja?"

Della menatap fatih dengan tatapan memohonnya.

"Gue sibuk gaada waktu, hidup gue gak cuma buat ngerjain tugas doing." Della menjawab acuh tak acuh.

"Della, lo tuh pelajar. Ya tugas lo pasti belajar, belajar, dan belajar lah. Lagi sesibuk apaan si lo hah?" tanya fatih menantang, della menggigit bibir bawahnya.

Bella -teman fatih dan della- yang mengerti keadaan della pun segera mendekati fatih. "udah tih. kasian della mending lo cepet-cepet Kasih hukuman ke dia" bisik Bella yang langsung diangguki fatih.

"Oke, lupain pertanyaan gue yang tadi, so sekarang gue hukum lo hormat ke tiang bendera di lapangan." fatih memberi hukuman pada della.

"Hah? Jangan dong, sumpah yang lain aja dah," della berbicara dengan mengecilkan volume suaranya pada kalimat terakhir agar fatih tidak mendengar nya.

"Ngga ada penolakan. Lakuin aja, gue liatin lo dari sini" tegas fatih.

"Ayolah tih jangan nyiksa gue astaga" della berusaha membujuk fatih.

"Apaan sih del Cuma hormat doang, alay banget si lo mah ah" ledek fatih, della yang terpancing pun segera berlari ke lapangan dan berteriak pada fatih.

"Oke gue buktiin gue ga alay, tapi siap-siap gotong gue ke uks yak" baiklah della siap menerima apapun yang terjadi, sedangkan fatih tetap santai dan tidak terlalu peduli dengan perkataan della.

Della menarik nafas dalam-dalam. Ia mengangkat tangannya untuk hormat, ia tidak berani mengangkat kepalanya karna panas matahari pagi yang sangat menyengat. Berdirinya della dilapangan mendapat perhatian dari beberapa siswa. Banyak yang berdecak atau menggeleng-gelengkan kepalanya karna sangat hapal dengan tabiat della.

Lain dengan mereka, kini della tengah menahan pusing yang menderanya. Ia menoleh pada fatih, fatih masih ada disana, mengawasinya. Rasa pusing semakin menjadi, membuat tubuh della sedikit oleng. Della menurunkan tangannya dan memandang sekitar. Banyak siswa yang mulai mendekatinya, tapi della tak bisa mendengar apapun telinganya terasa berdengung dan pandangannya semakin samar. Hingga akhirnya mata della terpejam dengan sempurna.

🐾🐾🐾

Vote and komennya ditunggu

Enjoy guys, by the way sorry untuk keterlambatan up nya,, aku mau up ini dari kapan tau but yeah, wp jarang ada di pihakku:')

Sekiaaan 👋

ChelseaKarina

Rabu, 23-05-18

aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang