Aku benci ketika menyadari bahwa setelah apa yang kalian lakukan padaku aku masih menyayangi kalian.
°°°
Pukul 23.15
Fatih dan della tiba di apartemen della. Tadi setelah hunting dan piknik mereka memutuskan mampir ke rumah Bella kembali. Hingga akhirnya mereka harus pulang selarut ini karna keasikan bermain.
Fatih mengantar della ke depan pintu apartemen della dan berpamitan pada della. Della hanya tersenyum dan mengucapkan hati-hati, lalu beranjak masuk kedalam apartemennya.
Baru satu langkah menuju ruang tengah della merasa panas dipipinya. Della hanya mampu bergeming ditempatnya. Orang tuanya dan kedua saudara kandungnya tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu keterlaluan della." cerca papah della dengan intonasi yang menyentak della.
Plak
Kali ini tamparan dihadiahi oleh ibunya. Setelah ayahnya kini ibunya? Della merasa sakit yang luar biasa dihatinya.
"perempuan macem apa kamu? Kamu bukannya makasih sudah saya beri kebebasan tapi kamu malah menyalahgunakan nya? Sekarang ikut kami pulang!" sentak ibu della yang keputusan nya sudah bulat.
°°°
Pyar
Lemparan beberapa foto tepat mendarat diatas diwajah cantik della. Della menunduk dan mencoba melihat foto apa yang barusan dilempar oleh dilla, saudara kembarnya.
"Lo gila ya? Lo tau kan gue suka sama fatih? Tapi lo? Bangsat lo." teriakan dilla menggema diruang keluarga. Della hanya menunduk dan memejamkan matanya berusaha setenang mungkin agar tidak terpancing emosi.
"Iya, aku emang ngejalanin hubungan sama dia. Dan tolong dilla, aku udah kenal fatih sebelum kamu kenal sama dia. Jangan ambil dia juga. Cukup bunda, ayah sama kakak aja yang kamu ambil jangan fatih juga" nada suara della terdengar lirih ditelinga mereka.
Plak
Lagi-lagi tamparan telak kembali diberikan oleh ibunya. Della mengatur nafasnya dan berusaha menahan laju air matanya yang siap meluncur.
"Jangan salahin dilla atas perasaan dia, ga usah pedulikan siapa yang kenal terlebih dahulu karna bagaimanapun akan saya pastikan kalau dilla yang akan berjodoh dengan fatih" setelah mengatakan hal tersebut laras dan dilla beranjak menuju kamarnya.
"Della, saya benar-benar kecewa sama kamu, bukan hanya karna hubunganmu dengan fatih tapi kelakuan kamu juga. Segitu frustasinya kamu gk saya kasih uang sampai jadi jalang? Bilang sama saya berapa laki-laki simpanan yang suka main sama kamu? Berapa banyak laki-laki yang kamu peras hanya untuk mendapat kesenangan dan uangnya saja?" kali ini, kalimat yang dilontarkan ayahnya benar-benar menyakiti hatinya. Della tidak percaya ayahnya mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan seperti itu.
"PAPAH!"
"DELLA!"
plak
Lagi, lagi dan lagi tamparan itu terus mereka berikan. Bahkan tamparan kali ini membuat sudut bibir della sedikit sobek hingga mengeluarkan darah. Ini yang della benci, ia masih bisa menyayangi mereka setelah apa yang mereka lakukan padanya.
"Keren lo del, berani banget bentak papah? Lo kira lo siapa anjing? Gue diem bukan berarti gue gak bisa bertindak, tapi pas liat sikap keterlaluan lo tadi tuh bikin gue muak." kevin maju kali ini. Setelah memastikan papah, ibu dan kembaran della memasuki kamarnya, Kevin mengambil alih della.
"Lo tuh harusnya bersyukur del, hidup lo bebas, gk dikekang orang tua. Gk setiap gerak-gerik lo diawasin, dan gk dijadiin boneka kayak gue sama dilla. Lo fikir kita gk tersiksa? Sama del, gue juga pengen kayak lo. Dan lo tau? Karna kesalahan lo dulu itu yang bikin gue sama dilla benci sama lo. Andai lo gk egois mungkin kita masih bisa kumpul sama dia del. Harusnya lo yang mati del."
pandangan della kosong, ingatannya kembali terlempar ke masa dimana ia tertawa bahagia dengan keluarga nya dan berpindah ke masa semua kehancurannya dimulai. Ini memang salahnya dan della dengan sangat mengakui itu. Andai saja Kevin tahu sulitnya della hidup tanpa keluarga. Dan Kevin malah menginginkan hal itu? Luar biasa. Disaat della ingin dikekang, dikhawatirkan, tapi kakaknya? Yang sudah dengan jelas mendapatkan semua itu malah merasa itu beban? Ajaib.
Kevin sudah meninggalkan della setelah mengantar della ke kamar yang sudah ia tinggali selama beberapa tahun lalu. Della mengedarkan pandangannya, menelusuri setiap tempat yang pernah mencetak kenangan antara ia dan keluarga nya dulu. Della menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dengan posisi tengkurap. Ia menutup matanya dan menangis disana, memikirkan kata-kata tajam keluarga nya setelah pertengkaran tadi.
Della sakit hati. Ia dikatai jalang oleh ayahnya sendiri. Diberikan kata-kata kasar oleh keluarganya. Ahh, masih pantaskah mereka disebut keluarga? Entahlah della cukup ragu akan hal itu.
Tiba-tiba kepala della berdenyut, nafasnya tidak teratur dan detak jantungnya terasa tidak stabil. Rasanya cukup menyiksa della, della bangkit dan mencari ponselnya yang berada didalam tasnya.
Ia mencoba mengetikkan pesan sebelum kesadaran nya terenggut oleh kegelapan.
To : bang rifki
Bang iki, tolong della. Della kumat lagi, tolongin della bang, della takut bang. Della dirumah papah bang. Kalau kesini tolong jangan mencurigakan ya, tolong -della.°°°
Pukul 01.15 dini hari.
Della tersadar dari pingsannya. Matanya mengerjap perlahan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya. ia merasa tangannya digenggam. Della mengangkat kedua sudut bibirnya dan tangannya yang bebas mengelus lembut rambut kakak sepupunya. Rifki, atau yang biasa della panggil bang iki. Kakak sepupu yang baru saja pulang dari perantauannya untuk menjadi seorang dokter.
Rifki yang merasa tidurnya terganggu pun terbangun perlahan. Ia tersenyum ketika melihat della yang sudah terbangun dari pingsan nya. Tadi ia sempat panik karna menerima pesan dari della, maka dari itu ia dengan sigap pergi kerumah della untuk memantau kondisi della. Tiba dikamar della ia menemukan della yang sudah pingsan dengan nafas yang tidak teratur, demam dan meracau.
"Gimana keadaannya?" tanya rifki pada della.
"Udah gapapa kok bang, makasih loh udah dateng" jawab della sambil tersenyum.
"Bagus deh, njir panik gue tadi. Lp tiba-tiba sms gitu terus pas gue nyampe sini udah pingsan aja" rifki menggerutu yang dibalas cengiran ama della.
"Maaf ya ngerepotin, btw bang makin cakep ae sih, kangen banget gue. Peluk dong" della merentangkan tangannya kode minta dipeluk. Rifki langsung menarik della dalam pelukannya dan menghirup aroma kepala della yang sudah lama tidak ia hirup.
"Apa lo bilang tadi? Ngerepotin? Jangan pernah mikir kesitu oke? Karna yang lo tau kan? Tujuan gue jadi dokter itu buat lo supaya selalu bisa nyembuhin lo kalo lo sakit del. Lo itu adek kecil kesayangan gue" della yang mendengar kalimat rifki pun mempererat pelukannya pada rifki. Hangat dan nyaman. Rasanya hampir sama seperti ia memeluk fatih.
'Andai kakak gue kayak lo bang' -batin della.
°°°
Kayak biasa, di next yay. Btw alur diubah lagiiiiii
ChelseaKarina
Rabu, 04-07-18

KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Fiksi RemajaNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...