Setidaknya biarkan aku mengecap kebahagiaan dengannya sebelum kau mengambilalih lagi seseorang yang telah menjadi milikku.
°°°
Setelah berduet fatih dan della turun dari panggung dan saat ini mereka tengah berada di sebuah ruangan yang hanya terisi oleh mereka berdua.
Semua panitia osis sedang sibuk-sibuknya saat ini, jadi tidak ada yang akan menyadari jika mereka sedang berduaan. Fatih menggenggam hangat tangan della, dan della menyandarkan kepalanya dibahu fatih.
"Della?" panggil fatih pada della.
"Hm?" della hanya menjawab seadanya, ia sangat nyaman dengan posisi seperti ini bahkan kini ia sudah mulai mengantuk.
"Pulang bareng aku ya?" tawar fatih, della sempat mengernyit untuk sesaat, untuk apa fatih mengajaknya pulang bersama? Sedangkan tadi ia kesini dengan dilla.
"Kamu tenang aja, aku udah izin sama ayah aku, terus dilla juga udah aku bilangin, jadi jangan khawatir" fatih menjelaskan ketika mengetahui kekasihnya memandangnya dengan tatapan bertanya. Della mengangguk faham.
"Yaudah bentar lagi acaranya kan ditutup, aku ke depan dulu ya, kamu mau disini atau di mobil?" tanya fatih
"Hmm, aku tunggu mobil aja lah" seru della lalu bangkit dan menyodorkan tangannya untuk meminta kunci mobil fatih. Fatih yang mengerti maksud della pun merogoh kantongnya lalu mengeluarkan kunci mobilnya dan memberikannya pada della. Della berlalu dari fatih menuju mobil,sedangkan fatih yang namanya sudah dipanggil kini beranjak menuju panggung.
Kurang lebih tiga puluh menit della menunggu fatih didalam mobil, kini fatih sudah berada didalam mobil bersama della.
Fatih melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, sebelah tangannya yang bebas menggenggam tangan della, della hanya tersenyum ditempatnya. Della tidak tahu akan dibawa kemana oleh fatih tapi della percaya bahwa fatih akan membawanya ke suatu tempat yang Indah. Lagu let me know -bts- kini mengalun dalam mobil mengisi keheningan yang terjadi. Della yang memintanya tadi, fatih hanya mengangguk menuruti.
Tak terasa hampir satu jam diperjalanan kini mereka telah tiba ditempat tujuan. Sebenarnya della masih asing dengan tempat ini. Keadaan disini memang menenangkan dan cukup ramai. Fatih menarik tangan della menuju suatu tempat, perlahan mereka menjauh dari keramaian, fatih mengajak della menuju bangunan tua. Della sempat bergidik ngeri melihatnya, tapi karna fatih mengenggam tangannya, ia memberanikan dirinya.
Fatih menuntun della menaiki tangga, ia tahu della ketakutan maka dari itu ia tidak pernah melepaskan genggaman tangannya pada della. Sampai diatap gedung, hembusan angin menyambut mereka, merembak memberikan kesan dingin yang menenangkan karna dipadukan oleh keheningan malam. Della terlihat menutup matanya dan tersenyum suasana disini benar-benar membuat hatinya tenang.
Fatih menyentuh bahu della, ia kembali menuntun della menuju ujung pembatas gedung. Mata della melebar melihat pemandangan dibawah. Cahaya lampu dari beberapa rumah penduduk menyambut pandangannya, hembusan angin juga semakin sejuk della rasa. Della terlalu terpana dengan penampakan didepan matanya hingga ia lupa untuk menengok ke arah langit.
"Della" della yang merasa terpanggil pun menengok ke arah fatih dengan senyum mengembang. Ia segera masuk kedalam pelukan fatih, fatih juga ikut melebarkan senyumnya dan membalas pelukan della karna melihat gadisnya tersenyum dengan bahagia.
"Del, duduk dulu yuk!" ajak fatih pada della, della mengangguk dan melepas pelukan mereka.
Mereka duduk diatap gedung tanpa alas apapun, baik della maupun fatih tidak mempersalahkan hal itu. Della duduk dipangkuan fatih, kepalanya disandarkan dibahu fatih, dan fatih merengkuh pinggang della dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Ficção AdolescenteNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...