Pergi aja kalo itu emang yang terbaik.
🔥🔥🔥
Senin pagi. Pagi ini della sudah berada disekolahnya karena masa skorsing nya sudah berakhir. Seperti biasa, della dan sahabatnya kini tengah berada di kantin. Della tampak biasa saja, seolah kejadian beberapa hari yang lalu tidak ada artinya.
"Sin!" panggil killa
"Apaan?"
"Beli kuaci ama kacang gih, nih duitnya"
"Yeee anjir kok gue si, noh si della ada" dengus sindi.
"Hah mampus udah sana beli elah" kali ini Bella yang menyahut, della hanya terkekeh mendengarkan percakapan para sahabatnya, pandangan nya terarah pada felli yang sedari tadi hanya diam, sikapnya terlihat berbeda.
Mengabaikan killa, sindi, dan Bella, della mencoba berbicara pada felli. "Fel?"
"E-eh iya, kenapa del?"
"Lo yang kenapa kali, daritadi cuma diem aja, liat tuh anak-anak asik cekakak-cekikik ngetawain yang gk jelas"
"Oh, heheh. Cuma ada sedikit masalah kok del"
"Cerita aja fel, gua dengerin, atau lo mau ke tempat yang agak privasi?" della mencoba menawarkan diri untuk menjadi tempat curhat feli.
"Emm boleh deh del" feli menjawab seraya menyelipkan beberapa anak rambut yang terlepas dari ikatan.
"Yaudah, bentar ya, pamit dulu" feli hanya memberi anggukan pada della.
Della kembali beralih kepada killa, Bella, dan sindi.
"Eh bocah!" panggil della pada ketiga nya.
"Paan si del?" jawab killa terlihat tidak peduli karna sedang asik dengan kuaci yang sedang ia kupas.
"Ye tayi, ini gua ama felli cabut dulu ye, kalo lo pada masuk kelas gue ama dia belum dateng, ijinin ye, bay"
"Iya udah iya"
🎲🎲🎲
Rooftop.
Tempat yang della pilih adalah rooftop. Ia kini sedang duduk disebuah sofa bersama feli.
"Jadi kenapa fel?" della mulai bertanya, tatapan mata feli kosong matanya perlahan lahan mulai berair dan jatuhlah setetes air mata dari mata indahnya.
Della masih bungkam, ia menunggu feli berbicara, hingga menit ke sepuluh setelah keheningan yang cukup lama feli mulai bersuara.
"Gue harus pindah del"
Della terus diam, karna ia yakin feli masih akan melanjutkan ceritanya tanpa perlu dipancing.
"Orang tua gue tiba-tiba bilang gue harus pindah ke amrik del, gue, gue ga sanggup del astaga, gimana bisa gue harus ninggalin kalian disini del? Gue udah terlanjur bahagia disini, tapi di lain sisi gue berat del buat gk nurutin perintah orang tua gue, gimana pun mereka orang yang paling gue hormatin saat ini, terus gue harus gimana del?" feli menangis, emosinya meluruh begitu saja, beban yang ditampungnya terasa sedikit terangkat.
Della menarik feli kepelukannya, ia pun bingung harus bagaimana,ia ingin menahan feli tapi ia bukan siapa-siapa disini.
"Gue panggil anak-anak ya? Gaenak kita ngediskusiin ini berdua doang, nanti yang ada mereka salah faham" della bertanya pada feli.
"Iya."
Della mengambil handphone nya dan membuka aplikasi chatting.
Anti tikung-tikung squad
KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Teen FictionNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...