'I just want to stop
Feeling sad all of
The time'🌾🌾🌾
Della P.O.V
"Dicari dilla X IPA 2 sama Kevin XII IPS 1"
Lah?
Anjir kenapa kakak-kakak manggil gue? Mereka ngga takut ketauan gitu? Feeling gue gaenak masa, gue ngedarin pandangan dan mata gue ketemu sama sahabat-sahabat gue yang natap gue heran, gue cuma ngangkat bahu tanda gk tau. Gue pun ngelangkah ke arah pintu, dan gue liat mereka. Mereka minta ijin buat bawa gue keluar, jelas bu Tika ngijinin karna mereka anak kesayangan guru disini dan juga mereka anak dari pemilik sekolah, so siapa yang bakal gk ngijinin?
Ada yang tanya kenapa gue gk diperlukan spesial juga kek martabak? Mereka gk ada yang tau gua kembaran dilla, anak ke tiga pemilik sekolah ini, yang orang lain dan sekolah tau kembaran dilla sekolah diluar negeri, yain aja bosq.
Ada juga yang nanya kenapa ngga ada yang nyocokin? Ada, sahabat-sahabat gue, tapi semenjak sahabat gue ngenalnya cepet bgt gue agak ubah style gue sih, jadi gk terlalu feminin lah intinya.
Kembali ke kenyataan, gue udah diseret ama kakak kakak gue, kayaknya gue bakal dibawa ke rooftop dah, ngapain?
Sampai di rooftop kakak gue liat gue pake tatepan tajem, gue cuma bergidik ngeri liatnya, berdoa supaya tu mata baik-baik aja. Karna gk tahan sama suasana awkward gue coba ngomong baik-baik.
"Ehm, jadi ada apa ya kak?"
"Maksud lo apa ngadu-ngadu ke papah?tau ngga, semalem gue di cecar abis-abisan sama papah. Udah, urusin aja urusan masing-masing, gue tau kok lo iri sama gue"
Gila kata-kata nya, gue ciut udeh, takut si, ampe gk berani bales, gue cuma nunduk, dan mata gue udah mulai berair, gue akui gue emang cengeng.
"Punya nyali berapa banyak si hah? Gara-gara lo gua tidur malem dan tadi pagi hampir kesiangan? Ah plis deh anak buangan kayak lo tuh gk usah banyak ngebacot, toh gk bakal ada yang percaya juga, lo tau kan? Bahkan papah aja lebih percaya sama dilla dibanding lo kan?"
Serius, gue kudu gimana ini, sakit banget gila, nyesek banget, emang gaenak ya jadi anak buangan serba salah. Gue nangis bodo amat sama mereka berdua.
Udah mereka cuma ngomong gitu doang, abis itu gue langsung ditinggalin. Kebetulan ada kursi sofa disitu, gue langsung duduk aja disitu. Nangis kejer. Gk lama gue denger suara pintu kebuka, dirooptof ini emang ada dipintu dan gk sembarang orang bisa masuk, ya intinya pas pintu sebelum masuknya si dikasih password gitu.
Oke, jadi yang tadi masuk itu fatih. Iya fatih pacar gue. Dia duduk samping gue, gue cuma nutup muka, air mata gue masih deres. Fatih narik tangan gue dari muka, terus dia ngehapus air mata gue, dan itu malah bikin air mata gue makin kejer
Fatih narik gue kepelukannya, gue nangis sejadi-jadinya tuh disitu.
AUTHOR P.O.V
"Della cape tih, della gk tau apa salah della. Papah, mamah, kakak sama kembaran della aja benci sama della. della butuh rumah tih, rumah della, harapan satu-satunya della tinggal kalian, Kalo kalian semua pergi della pulang kemana ya kira-kira? Atau mungkin della pulang ke tuhan aja?"
Della meracau dipelukan fatih. Fatih memejamkan matanya dan semakin memeluk della erat. Selalu seperti ini, della selalu merasa takut akan apa yang belum pasti terjadi.
"Udah jangan nangis, tenang aja aku sama anak-anak insyaallah akan selalu stay disisi kamu" Seakan terdapat mantra dalam kata-kata fatih, della mulai tenang. Air matanya perlahan mengering, ia menarik dirinya dari pelukan fatih dan menatap fatih dalam, hangat, ia selalu nyaman dengan segala sesuatu yang dimiliki oleh kekasihnya yang tampan ini. Mata hazel nya, dan harum lavender dari tubuh fatih sangat-sangat membuat della tenang.
Fatih juga menatap della, jujur ia pun merasa khawatir dengan ucapan della karna takdir tuhan tidak ada yang tahu. Ia ikut menatap dalam mata della, jika ia memiliki mata hazel dan harum lavender, della berbeda, della memiliki mata hitam pekat, dan harum coklat yang sangat disukainya. Gadis yang ada dihadapannya, gadis yang sudah menyandang status pacar dengannya selama hampir satu tahun ini sangat mengerti dirinya yang sibuk dengan urusan osisnya, della tidak pernah menuntut sesuatu yang bisa dilakukan nanti, intinya ia sangat mencintai gadis yang ada dihadapannya ini.
"Udah ya jangan terlalu banyak fikiran, fatih ngga mau liat della sakit kaya kemarin lagi" nasihat fatih pada della seraya mengacak rambut della.
"Iyaa, udah sana fatih balik ke kelas, della mah disini dulu, ngadem hehe" fatih hanya mengangguk dan berlalu pergi, della tidak ingin bertanya kepada fatih mengapa fatih bisa tau della ada disini karna fatih pasti bakal jawab 'cuma feeling' udah itu doang, gk ada kata tambahan kayak sayang or etc like that lah.
Della memejamkan matanya, ia tidak tertidur, della hanya meresapi angin yang melambai-lambai diwajahnya dan itu membuatnya tenang. Merasa cukup dan pelajaran sudah berganti menjadi jam istirahat della kembali kekelas. Tadi sebelumnya della sudah menyuruh bella untuk mengijinkan della yang males masuk kelas. Della disambut oleh sahabat-sahabat nya.
"Dell lo gk papa kan?" tanya bella pertama kali saat della tiba dihadapan mereka. Della hanya mengangguk menanggapi. Sahabat-sahabat nya menatap della khawatir, della hanya memberikan senyum untuk meyakinkan.
"Yaudah yu kantin, gue laper" della nyengir, ke empat sahabatnya hanya memutar bola mata mereka. Tapi mereka menuruti perkataan della dan melangkah ke kantin bersama. Saat dipertengahan jalan, sindi ijin untuk ke kamar mandi. Mereka melanjutkan langkahnya menuju kantin dan duduk ditempat paling strategis menurut berbicara.
Mereka menitipkan pesanan pada killa, killa hanya mengangguk dan menuju stan-stan penjual makanan.
Della mengedarkan pandangannya dan matanya melihat dilla sedang duduk dengan fatih 'Heh sabar della punya pacar cakep mah emang gini nasibnya' batin della berbicara, ia mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang membuatnya panas. Tak lama pesanan mereka tiba dan della mulai menyantap makanannya. Sindi juga sudah kembali dari kamar mandi dan kini ia ikut duduk bergabung.
🐤🐤🐤
Annyeong i'm back hehe 😄
DI NEXT YAAAAAAA
chelseakarina
Jum'at, 15-06-18

KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Teen FictionNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...