00:28

271K 14.8K 956
                                    

Boleh jujur ngga sih? Jujur kalo sebenarnya gue lagi ngga baik-baik aja:)

-della

°°°

Setelah melakukan berbagai macam pemeriksaan yang tidak della ketahui namanya, kini della sedang duduk di ranjang rumah sakit. Tadi ditengah-tengah pemeriksaan tiba-tiba della merasa pusing dan semuanya berakhir dengan kegelapan.

Pandangan della terarah kearah jendela yang mengarah langsung ke taman rumah sakit. Ramai. Suster yang sempat masuk tadi memberi tahu della bahwa mereka adalah pasien yang terkena penyakit kanker. Della sempat bergidik ngeri ditempatnya, tapi melihat senyum dan tawa mereka membuat della kagum.

Om haris masuk ke ruangan della dengan dua suster dibelakang nya. Dilengannya terdapat berkas yang della yakini adalah hasil pemeriksaan dirinya. Firasat tidak enak menggerayangi dirinya. Tangan della gemetar tapi ia menyembunyikan nya dibawah selimut yang sedang ia gunakan.

"Bagaimana keadaannya?"

"Stabil dok. Semuanya baik"

"Yasudah Bagus, kalian bisa keluar"

Setelah kedua perawat keluar, haris mendudukan dirinya diatas ranjang, bersebelahan dengan della. Ia mengusap rambut della pelan dan meraih tangan della yang tadinya berada didalam selimut.

"Apa yang kamu rasa akhir-akhir ini?" tanya om haris, tangannya masih mengusap rambut della.

"Pusing, sedikit. Terus kadang aku ngerasa sakit di sini kalo kecapean atau abis lari om" jelas della seraya menunjuk tempat dimana ginjalnya berada.

Haris menghela nafasnya. Tangannya yang mengusap rambut della kini berpindah kembali pada kertas ditangannya.

"Maaf della om harus ngomong ini sama kamu. Kamu, terkena penyakit gagal ginjal."

Mata della membulat sempurna. Tanpa sadar ia sedang menahan nafasnya saat ini. Tangannya mengepal, ia menatap om nya sekali lagi. Haris yang ditatap hanya bisa tersenyum sendu.

Bak dihantam sebuah bom. Porak poranda lah della kini. Tapi seakan masih sadar ada om nya disini, della menghapus jejak air matanya dan mengangkat kepalanya. Ia tersenyum menatap om nya. Haris sendiri dibuat heran dengan senyuman della.

"Terus sekarang aku harus gimana om?" tanya della disertai suara yang sedikit parau.

"Kamu bisa mengikuti prosedur penyembuhan dan om siap jadi dokter kamu. Tapi sebelumnya, om harus diskusi dulu sama orangtua kamu."

Mendengar kata orang tua terucap dari mulut om nya, della dengan cepat menggeleng.

"Kenapa del? Siapa tau aja mereka bisa lebih buka mata hati mereka sama kamu."

"Jangan om, jangan. Aku takut. Takut kalau mereka bukannya buka hati tapi cuma sekedar kasihan doang sama aku. Aku, aku ngga suka dikasihani om."

Haris mengangguk mengerti. Ia memijat kepalanya pelan.

"Yaudah, tapi kamu harus mau ya jalani prosedur penyembuhan?"

"Mau, tapi dengan satu syarat."

"Apa?"

"Jangan kasih tau siapapun perihal penyakit aku, cukup aku, om dan tuhan yang tau."

°°°

Saat ini della tengah berada ditaman yang sedari tadi hanya della pandangi dari ruang rawatnya.

Seorang anak kecil dengan Mawar ditangannya berjalan mendekat ke arah della. Della yang menyadari nya tersenyum kecil ditempat ia duduk. Anak kecil tersebut mendudukan dirinya disebelah della. Ia lalu mengulurkan bunga Mawar yang dibawanya.

aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang