00:24

271K 14.2K 198
                                    

Learn to be alone,
'Cause not everyone will stay'

°°°

Della keluar dari kelas dengan senyum yang mengiringinya. Ia berjalan dengan santai bersama ke tiga sahabatnya. Sebagian pandangan siswa teralih pada ke empat most wanted girl yang berjalan dengan memancarkan senyum yang merekah.

Ada beberapa siswa yang tampak berani menyapa della dan della tampak menanggapi sapaan beberapa tersebut. Banyak yang tercengang dengan perubahan della kali ini. Ada yang semakin menyukainya ada juga yang semakin membencinya. Yaa itulah hidup. Tidak selamanya yang menurut kita baik juga baik untuk mereka.

Langkah mereka terhenti didepan dua buah mobil keluaran terbaru yang terparkir disana. Della memilih bersama sindi karna harus pergi ke cafe untuk mencari pekerjaan. Bella dan killa juga sudah mengetahui perihal della yang akan mencari pekerjaan. Sebagai teman mereka hanya mendukung yang terbaik untuk della.

Diperjalanan sindi dan della terlihat pembicaraan ringan. Terkadang tertawa, terkadang juga terlihat kesal. Tak berselang lama, mobil yang sindi kendarai berhenti tepat didepan sebuah cafe yang terlihat besar dan cukup mewah.

"Nah ini cafe om gue, emang keliatannya mewah sih. Tapi makanan disini murah dan kekinian banget kok" sindi tampak menjelaskan ketika della mulai menapakkan kakinya di atas lantai yang della yakini terbuat dari marmer. Mata della menelusuri setiap sudut cafe dengan binar kagum dimatanya.

"Del, ayo ke ruangan om gue." della mengangguk dan mengikuti langkah sindi yang berada didepannya. Ia hanya berjalan mengekori dan tidak berniat menyejajarkan langkah. Terkadang mata della juga melirik kearah pasangan-pasangan yang berada disana. Tampak mesra dan hangat.

Karena terlalu fokus dengan pemandangan yang dilihatnya della tidak menyadari ada sesesok gadis yang berjalan berlawanan arah dengannya. Hingga,

Brak

"Aduh"

Sebuah piring dan gelas terjatuh dengan cukup keras dan menimbulkan pekikan dari gadis yang della tabrak. Della tersentak dan segera meminta maaf kepada gadis yang sedang menunduk untuk membersihkan roknya yang terkena tumpahan minuman.

"Eh maaf-maaf. Maaf gue ngga liat-liat"

"I-iya gapapa" gadis yang della tabrak mengangkat kepalanya dan melihat della yang tampak panik ditempat. Ia tersenyum dan menggeleng.
"Ngga apa-apa kok, maaf aku juga ngga liat-liat tadi. Aku permisi ya."

"Ah, iya."

"Loh del, kenapa?" pekik sindi mendekat ke arah della.

"Gua jalan ngga liat-liat. Nabrak deh" della menggerutu menyadari kecerobohan nya, bagaimana bisa ia membuat kegaduhan ditempat yang akan menjadi tempat bekerjanya?

"Udah, gausah panik. Ayo. Biarin aja ini dibersihin sama pelayan yang lain." della hanya mengangguk ketika tangannya ditarik oleh sindi menuju suatu ruangan yang della yakini adalah ruangan milik om nya sindi.

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum, om?" sindi mengucapkan salam dan memberi ketukan di pintu, tidak lama terdengar sautan dari dalam,
"Iya sin, masuk aja"

Sindi masuk diikuti della dibelakang nya. Della menunduk sopan ketika tiba dihadapan om nya sindi. Sedangkan sindi dengan tidak tahu dirinya langsung duduk di sofa yang tersedia dalam ruangan tersebut.

"Eh, kamu juga bisa duduk disebelah sindi" ucap om sindi yang belum della ketahui namanya siapa.

"Oke sebelumnya, kenalkan saya alvian. Om nya sindi, bisa kamu panggil pak Al." alvian -om sindi- yang notabennya adalah calon bosnya mulai memperkenalkan diri pada della ketika della sudah duduk disamping sindi.

aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang