00:09

306K 15.8K 369
                                    

Feel so stupid for thingking i was important to you.

🍰🍰🍰

"D-della?"

Della yang merasa terpanggil pun menengok, dan betapa terkejutnya ia melihat mamah nya sedang berdiri di hadapannya.

"M-mamah?" suara della terasa tercekat saat memanggil kata mamah.

"Mau apa kamu kesini huh?" mamah della bertanya dengan nada sinis.

Della hanya terdiam menatap wanita yang hampir beberapa tahun ini hanya ia lihat dalam sebuah foto usang saja.

Merasa tidak ada respon dari della, wanita tersebut menarik, ralat, menyeret della menuju ruang kerja suaminya, ia ingin meminta penjelasan pada della yang sudah lancang datang kerumahnya.

Tiba didepan ruang kerja, Tanpa mengetuk pintu, wanita itu langsung nyelonong masuk. Sang suami terlihat terkejut dengan kedatangan istri dan anak yang, ekhm mereka asingkan.

"Ada apa sih ma? Ketuk pintu dulu kan bisa" tegas papa della.

Della tetap diam. Diamnya kini makin menjadi. Ia menatap tak percaya dengan kedua orang yang berada didepannya, papah dan mamahnya.
Ia benar-benar rindu terhadap orang yang sudah membuatnya ada didunia.

"Jadi della, apa yang membuat kamu kesini? Kamu tahu kan kalo kamu sudah janji tidak akan menginjakkan kaki lagi ke rumah ini?" nada ayahnya terdengar dingin di telinga della.

Della mencelos, ia bergeming, tatapannya kosong dan ingatannya terlempar pada hari dimana ia diasingkan. Seakan tersadar, della yang tadi menunduk pun mengangkat kepalanya. Ia mulai menatap dalam mata papahnya, mata yang sama dengan mata indahnya.

"Maaf kalau della lancang, tapi p-papah, uang bulanan della habis" dan della juga kangen kalian . Della hanya mampu mengucapkan kelanjutannya dalam hati.

"Astaga della, ya sabarlah, lagian ini juga baru sehari lewat dari tanggal biasa kita kirim, boros banget sih kamu?!" bentak mamah della tak percaya.

Della menutup matanya, menahan sesak karna bentakan yang diberikan mamahnya.

"M-maaf tapi d-della emang bener-bener butuh" della semakin tergagap, ia ingin lari saja rasanya.

Della melihat ayahnya bangkit dan menghampiri nya.

"Ayah udah minta sekretaris ayah buat kirim uang ke kamu, tapi kamu tau kan didalam perjanjian itu, kalo kamu ngelanggar kamu bakal kena sanksi?" tanya ayah della. Della mengangguk membenarkan. "Ya, untuk sanksi, ayah gak akan kirim uang lagi ke kamu, jadi kamu harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu sendiri, dan silahkan keluar dari rumah ini"

Setetes air mata jatuh dari mata della, della mengangguk samar dan berbalik. Della mulai meninggalkan rumahnya ini. Della memantapkan hatinya untuk benar-benar lepas dari keluarga ini.

Della mengendarai mobil dengan keadaan kacau, air matanya terus saja berjatuhan, wajahnya terlihat pucat dan menyedihkan. Tiba di apartemen, della memakirkan mobilnya asal dan mulai berlari menuju apartemen nya.

Diapartemen della langsung masuk kamar, ia menenggelamkan kepalanya di bawah bantal dan mulai menangis sekencang-kencangnya.

aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang