00:22

283K 15.1K 543
                                    

Pagi ini della sudah dapat beraktifitas seperti biasa. Ia terlihat lebih baik dan ceria. Pagi ini ia sedang membantu Kevin dan pembantunya untuk merapihkan rumah. Della tidak merasa kesulitan sedikitpun karna baginya ini menyenangkan.

Kevin terlihat sedang menyajikan beberapa sarapan di meja makan. Sedangkan ia tengah berusaha membersihkan debu-debu yang berada pada barang antik milik keluarganya. Kevin memang jago memasak sejak kecil dan della bersyukur setidaknya ia bisa merasakan masakan kakaknya.

Telpon rumah berbunyi cukup nyaring dan mengganggu fokus della. Della melirik kearah kevin dan beberapa pembantunya yang tampak tidak menghiraukan panggilan tersebut. Akhirnya ia mendekat dan memutuskan untuk menerima telepon tersebut.

"Hallo"

Della terkesiap ditempat. Ia mengeratkan pegangannya pada gagang telpon yang berada di lengannya. Lengannya yang lain berusaha menenangkan degup jantungnya yang mulai tidak stabil. Della takut.

"Hallo?"

Della masih terdiam, ia tidak sanggup untuk mengeluarkan suaranya. Hingga deheman seseorang membuat della menengok dan bernafas lega. Della menyerahkannya pada Kevin. Kevin menerimanya dan membuat della mundur beberapa langkah untuk menenangkan dirinya.

Setelah meletakkan kembali telpon rumah, kevin berbalik dan menatap della.

"Del?"

"Iya kak?"

"Emm, mereka pulang hari ini."

Pulang. Satu kata itu semakin membuat della kalap. Ia... Terlalu takut. Setelah sekian lama menjadi seorang pemberontak, della kini kehilangan kemampuannya untuk memberontak, yang ada di fikirannya kali ini hanyalah menyelesaikan masalah, menghabiskan waktu bersama dan pergi dengan tenang.

"Della?"

Hening.

"Del?"

Della masih diam. Hingga tepukan kecil kembali menyadarkannya dari argumen bawah sadarnya.

"I-iya kak?"

"Kenapa? Ga nyaman? Atau mau balik ke apartemen?"

"Ngga usah kak. Gimana pun gua ngga bisa lari. Jadi gua yakin gua pasti bisa." kevin terhenyak, ia tersenyum lalu mengangguk dan menepuk kepala della beberapa kali.

"Yaudah, mereka udah on the way, lu ganti baju aja dulu, baru kita sarapan."

"Oke kak."

Melupakan pekerjaan nya yang tadi, della melangkah menuju dapur dan meletakkan kain lap yang ia gunakan tadi lalu bergegas menuju ke atas untuk bersiap. Ia berdoa semoga hari ini semuanya akan baik-baik saja. Della memutuskan untuk mandi dan mengganti pakaian. Ia berpakaian sesantai mungkin. Entahlah, della hanya merasa cemas dan takut. Hatinya juga sedikit gelisah.

Setengah jam berlalu terdengar suara klakson sebuah mobil membuat della segera mendekat ke arah balkon dan pandangannya tertuju ke bawah. Ia memperhatikan keluarganya yang terlihat riang dan hangat. Tanpa sadar sebuah senyum terbentuk dibibir della.

Tok... Tok... Tok...

Pintu della terdengar diketuk dari luar, della mulai menjauhi balkon dan membuka pintu. Pemandangan yang menyambutnya adalah kevin yang tersenyum dengan pakaian yang sudah terganti dan lebih rapih. Kevin meraih tangan della dan mulai menarik della untuk turun. Langkah della terlihat ragu dan wajahnya ia tundukan.

Tiba ditangga terakhir, terdengar gelakan tawa yang cukup nyaring. Della mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah meja makan. Dilihatnya kembaran dan orangtuanya yang asik bercanda. Diam-diam ia tersenyum.

aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang