Aku terlalu terbiasa dengan rasa sakit ini. Rasa sakit ini seolah berteman baik denganku. Dan aku, tidak baik-baik saja untuk saat ini.
°°°
Malam ini della masih terisak ditempatnya. Ia masih belum beranjak dari cafe yang tutup larut malam. Jika dihitung, sudah hampir satu jam della disini, suasana cafe masih ramai. Pengunjung berlalu lalang tapi tidak ada satu orang pun yang dikenal della.
"Permisi, bisa saya duduk disini?" ucap seseorang menyita perhatian della sesaat. Tersadar dengan kondisi nya della menghapus jejak air matanya lalu mengangkat kepala. Della memutar bola matanya ketika mengetahui siapa yang ada dihadapan nya.
"Loh della?" sapa killa hangat. Iya, yang berada dihadapan della sekarang adalah killa. Beruntung killa tidak menyadari wajah muram milik della.
"Jadi gimana? Gue boleh duduk disini?" suara killa kembali menginterupsi della. Della hanya mengangguk tanda setuju.
"Sama siapa kil?" tanya della dengan suara yang ia kondisikan tidak terdengar parau.
"Oh sama doi, hehe"
Bola mata della membulat seketika, lalu sedetik kemudian keluarlah tawa renyah dari mulutnya. Tawa renyah yang mengarah ke kata miris?
"Udah jadian sama kak dito?"
"Udah hehe" killa berseru senang, mungkin karna terlalu senang ia tidak bisa menyadari raut wajah della yang sangat jelas terlihat tidak baik-baik saja.
"Hmmmm Pajak jadian dong"
"Ntar sama anak-anak aja"
"Permisi?" suara dito membuat killa dan della menoleh. Killa tersenyum senang sedangkan della tersenyum canggung.
"Kak dito sini kak" perintah killa sambil menunjuk tempat kosong disebelahnya. Dito menurut dan duduk disebelah killa, berhadapan dengan della.
"Eh iya kalian belum kenalan resmi kan? della kenalin ini kak dito, dan kak dito ini della sahabat aku."
Dito mengulurkan tangannya yang disambut hangat oleh della.
"Dito"
"Della."
Setelah perkenalan, suasana yang sedikit canggung berubah menjadi sedikit lebih santai. Mereka terlibat obrolan ringan sambil menikmati makanan yang tersaji beberapa menit lalu. Della tersenyum, setidaknya ia akan menikmati kehangatan ini untuk menenangkan perasaannya.
Ting!
From;kak kevin
Del pulang, papa marah-marah.Tubuh della menegang seketika. Ia menatap jam yang terpampang di ponselnya. Pukul sebelas lewat lima belas menit. Della menepuk jidatnya lalu buru-buru bangkit membuat dua orang yang ada dihadapan nya mengernyit heran.
"Gue mesti pulang, udah malem. Duluan ya" pamit della pada keduanya. Killa dan dito yang faham pun mengangguk.
"Hati-hati." seru killa yang balas dengan lambaian tangan oleh della.
Della berjalan cepat ke parkiran dan kembali membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Beruntung karna sudah malam jalanan Jakarta lebih lenggang sedikit daripada siang hari.
Memasuki komplek perumahan,della menurunkan kecepatan mobilnya lalu dengan luwes berbelok ke rumah yang gerbang nya terbuka.
Della memasuki rumah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Langkahnya terhenti ketika menemukan keluarga nya berkumpul di ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Ficção AdolescenteNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...