Semesta tak adil.
Lagi-lagi semesta tak berpihak padaku. Semesta tak pernah mengerti apa kemauanku.
Semesta tak pernah adil.
Aku hanya ingin dia bersamaku. Tapi semesta menyatukan dia dengan orang lain.
- unknown
°°°
Pagi ini della sudah berada didalam mobil bersama kakak sepupunya, rifki. Semalam rifki memutuskan pulang dan kembali lagi ketika hari sudah pagi.
Della berpamitan dan segera turun dari mobil rifki. Tepat didepan koridor kelasnya della melihat fatih sedang berdiri dengan bersedekap tangan dan memandang della intens. Fatih terlihat menunduk dan memainkan handphone nya. Tidak lama della merasakan notifikasi masuk dari handphone nya.
ArFatih : rooftop del.
Dari fatih. Della yakin fatih sedang salah faham karna kejadian tadi pagi. Della mengangguk pelan ketika fatih menatapnya. Perlahan della melangkah menuju rooftop terlebih dahulu. Baru setelah merasa aman fatih mengikuti jejak della menuju rooftop.
Di rooftop fatih melihat della yang sedang berdiri menatap kebawah dengan tatapan kosongnya. Ia perlahan mendekati della dan memeluk della dari belakang. Della tersentak kaget dan berniat membalikan tubuhnya untuk menghadap fatih, tetapi dengan gesit fatih menahan tubuh della agar tidak jadi membalik.
Della memejamkan matanya dan mencoba meresapi bau lavender yang sangat della sukai. Wangi harum nan menenangkan ini adalah favoritnya. Sama dengan fatih yang semakin mengeratkan pelukannya dan menghirup aroma vanilla yang terkuar dari rambut della. Mereka sangat menikmati posisi tersebut cukup lama.
Setelah merasa cukup, della mencoba kembalikan tubuhnya menghadap fatih, tidak ada bantahan dari fatih kali ini. Mereka berdua bertatapan mencoba menyelami bola mata yang memancarkan aura berbeda satu sama lain.
"Del, we need to talk" seru fatih masih tak berpaling dari tatapan della.
"About?"
"About us and your twin." della kembali memejamkan matanya dan berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran yang hinggap dikepalanya. Della kira fatih akan membicarakan tentang dirinya yang berangkat dengan rifki tadi pagi.
"Oke, ayo kita bicara."
°°°
Satu persatu kristal bening berjatuhan dari wajah della. Ia menatap nanar sebuah undangan yang berada di tangannya. Undangan yang berisikan nama kekasihnya dengan... Dilla.
Saat ini della masih berdiam diri di rooftop, beda dengan fatih yang sudah turun beberapa jam yang lalu. Della juga tahu saat ini adalah waktunya untuk pulang. ya,della melewatkan semua pelajaran hari ini. Della cukup terpuruk dengan kata-kata yang diucapkan oleh fatih tadi.
"Della, kemarin keluarga kamu kembali datengin aku untuk melanjutkan acara pertunangan"
"Della maaf aku gk bisa cegah ini semua, mereka terlalu memaksakan."
"Del, jujur aku juga gk mau kayak gini, tapi maaf del, kita cukup sampai disini ya"
"Della please say something, jangan diem aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Teen FictionNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...