One day they'll realize how much i cared
°°°
Seminggu sudah berlalu sejak della mulai melukai dirinya dan bekerja di cafe alvian. Tidak banyak yang berubah. Bahkan della merasa semakin sendiri.
Fatihnya berubah. Orangtua dan kembarannya masih tetap membencinya. Kevin sudah mulai les sana-sini demi meraih cita-cita nya berkuliah di luar negeri. Dan rifki yang sudah berpindah provinsi karna pindah tugas.
Hanya tersisa teman-teman nya saja.
Berat. Hari-hari della semakin terasa berat. Dan ia tidak bisa bohong bahwa penyakitnya juga semakin parah.
Teman-teman della tidak curiga sedikitpun dengan sikap della yang semakin tertutup. Bahkan della yang setiap hari memakai sweater ke sekolah pun terkesan biasa saja. Mungkin mereka pikir della hanya sedang mengikuti remaja-remaja yang sekolah menggunakan sweater.
Jika dikelas della semakin tidak tersentuh. Waktunya ia habiskan hanya untuk belajar. Sikap itu yang paling menonjol dan dapat dirasakan oleh ke tiga temannya. Oiya, mengenai feli, gadis itu tumbuh baik di negeri orang. Logatnya pun sedikit berubah. Mereka masih sering komunikasi walau dengan perbedaan waktu yang sangat jauh.
Saat ini della tengah tertidur dikelasnya. Sekarang memang sudah jam istirahat. Hanya tersisa beberapa siswa yang asik menggosip atau beberapa siswa rajin yang masih bergelut dengan buku pelajaran. Teman-teman della juga sudah mengajak della untuk pergi kekantin, tapi rasanya della terlalu malas hanya untuk keluar dari kelasnya bahkan selangkah sekalipun.
Della terlalu malas mendengar kabar bahwa dilla yang sudah resmi menjadi kekasih fatih. Iya. Mereka mengumumkan kabar bahagia tersebut satu hari yang lalu. Berita tersebut langsung menjadi trending topik di SMA Harapan Bangsa. Teman-teman nya banyak yang menatap kasian saat kabar itu dikemukakan. Tapi della tidak butuh dikasihani. Ia merasa makhluk paling lemah jika dikasihani.
Bisa dibilang della menghindar. Menghidari segalanya.
Della terlalu takut. Ia takut tidak bisa mengendalikan dirinya ketika mendengar pujian untuk dilla dan fatih. Fatih memang membawa pengaruh besar dalam hidupnya. Fatih sudah menjadi dirinya sebagian. Untuk itu melihat fatih bersama gadis lain yang tidak lain adalah kembarannya membuat della tak berkutik.
Della rindu fatih yang kapanpun siap meraihnya dalam pelukan hangatnya saat della terjatuh. Della rindu fatihnya yang sigap datang saat ia sakit. Della rindu fatihnya yang selalu mendengar curhatannya. Della rindu.
Segalanya.
Terkesan alay memang. Tapi kenyataan nya memang seperti itu bukan?
Tidak ada penjelasan sedikitpun dari fatih. Hal itu yang membuat della semakin merasa kalah telak.
"Del?" panggil rania. Salah satu teman sekelasnya.
Della tidak mengangkat kepalanya. Matanya masih terpejam. Ia terlalu mengantuk. Semalam ia tidur tengah malam hanya untuk menyelesaikan tugas biologi yang harus dikumpul hari ini. Tugas itu memang diberi guru biologi nya tiga hari yang lalu. Tapi karna ia lupa dan terlalu sibuk dengan pekerjaan nya, della jadi harus begadang semalaman.
"Della?" panggil rania sekali lagi seraya menepuk pipi della pelan. Dela mengerjap. Beberapa detik kemudian ia berhasil membuka matanya.
Della menatap rania bingung.
"Buku biologi." pinta rania seakan mengerti tatapan yang diberikan della padanya. Della mengangguk dan membuka tas nya. Ia menarik tas miliknya keatas meja. Gerakan tangannya menjadi panik saat tidak menemukan buku biologi miliknya dalam tasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Teen FictionNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...