"Dear brain, i need to stop overthinking."🍂🍂🍂
(Yang jomblo jaga imannya:>)
Author P.O.V
Hari ini berjalan lancar. Pelajaran pun berlangsung seperti biasa. Hingga bel pulang berbunyi, bel penyelamat para siswa, ya sebut saja begitu. Della dan teman-teman nya sedang sibuk bersiap untuk pulang.
"Del kita duluan ya, lo hati-hati jangan sampe ketauan" seru Bella mewakili teman-teman nya seraya melambaikan tangannya.
"iyaa, lo pada juga hati-hati dijalannya ya" Balas della sambil membalas lambaian tangan bella.
Della berjalan menuju halte yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Ia dan fatih janjian akan bertemu disana saat pulang sekolah. Della tersenyum miris mengingat hubungannya dengan fatih, tapi ia mencoba untuk tidak peduli dan berharap fatih tidak meninggalkannya seperti mereka.
Della sepertinya sampai duluan daripada fatih, karna saat ia tiba dihalte belum ada mobil fatih terparkir disana. Hari ini fatih membawa mobilnya, untuk berjaga-jaga. Sekitar lima menit kemudian fatih datang, ia segera turun menemui della.
"Halloo, jadi kan?" sapa fatih.
"Iyalah jadi, yuk lah nanti keburu sore" ajak della pada fatih yang dijawab anggukan oleh fatih.
Mereka berdua memasuki mobil dan fatih mulai mengendarai mobilnya. Della sedang asik dengan handphone nya dan fatih yang terfokus dengan jalanan. Butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai disalah satu mall yang terdapat di Jakarta.
"Tih mau langsung nonton?" tanya della pada fatih saat mereka mulai memasuki mall.
"Makan dulu aja, kamu belum makan kan?" jawab fatih seraya bertanya pada della.
"Oh yaudah, makan ditempat biasa ya" fatih dan della memang sering ke mall disini, jadi mereka sudah tau mana tempat makan yang enak menurut mereka. Selesai makan mereka menuju bioskop.
"Mau nonton apa tih?" tanya della pada fatih.
Fatih mengangkat alisnya, "Gk tau, terserah kamu"
Della menatap fatih "loh, aku kira kamu udah persiapin mau nonton apa. Kamu ngomongnya semalem ada film bagus kan?"
"Yaila del itumah modus doang biar bisa ngajak kamu nonton haha"
"Anjir, serah tih serah."
Fatih merangkul della dan menarik della menuju tempat pembelian tiket. "Udah pilih gih film nya."
"Film horror ya?" Jawab della mantap.
"Yakin? Terakhir kali kamu nonton horror sama aku kamu gk liat filmya sama sekali loh" ledek fatih. Della meringis pelan, kan niatnya nonton horror mah buat modus.
Dengan ragu della mengangguk. "Lagian kalo nonton romance kamu gk terlalu suka"
"Oh yaudah, ayo beli tiketnya."
Selepas membeli tiket, mereka membeli pop corn beserta minumnya. Sebentar lagi film yang ingin mereka tonton akan dimulai, mereka memasuki teater dan duduk sesuai tempat yang sudah mereka pesan. Di pojok tentunya.
Selama film diputar, lagi lagi della hanya menonton sekilas sekilas. Terkadang ia menutup wajahnya dengan box popcorn yang ia pegang atau mengarahkan kepalanya ke pundak fatih. Fatih hanya tertawa gemas melihat reaksi della, sesekali ia juga menepuk kepala della ketika della histeris.
"Tih tih, itu hantunya itu, aaaaa" della kembali menarik box popcorn untuk menghadang pandangan nya dari layar. Fatih menoleh lalu menarik narik pipi della. "Kan aku udah bilang, kalo ngga yakin gausah nonton"
"Gapapa seru" jawab della asal, padahal jantungnya sudah berdetak sangat cepat daritadi, entah karna perlakuan fatih atau karna film horor yang ditonton nya.
"Seru dari mana? Kamu nonton aja ngga, liat tuh muka kamu udah pucet banget haha"
Karna gemas della mencubit perut fatih, "aaaaaaa fatih"
"Iyaiya becanda yang"
Della tidak menanggapi, ia asik menyembunyikan kepalanya dipundak fatih. Selama sisa-sisa penayangan della tetap asik berteriak, untungnya tidak hanya della yang histeris.
"Tih itu setannya kayak kamu tih"
"Tih aku kaget"
"Astagfirullah tih, serem amat si"
"Fatiiiiiih aku takuut"
Della dan fatih keluar dari bioskop, wajah della terlihat acak-acakan dan itu mengundang tawa gemas dari fatih. "Del, ke toilet gih, aku tunggu depan pintu masuk bioskop ya.
Della yang sibuk menenangkan dirinya pun mengangguk, ia berbalik menuju toilet. Membenarkan tatanan rambutnya, membasuh wajah dan mengoleskan lip balm di bibirnya. Setidaknya sudah lebih baik dari sebelumnya. Kini ia berjalan menghampiri fatih yang tampak berkutat dengan ponselnya.
"Udah?" tanya fatih dengan wajah jahilnya.
"Udah, biasa aja liatnya."
"Lagian sok berani sih haha, kamu harusnya liat komuk kamu pas ketakutan"
Della menutup wajahnya yang memerah, "ah udah ah, maluuuu"
"Iyaiya udah, yuk pulang"
"Ayok"
Fatih dan della pun mulai berjalan keluar mall, saat di eskalator menuju lantai akhir della melihat pemandangan yang kurang menyenangkan. Ia melihat keluarga nya sedang tertawa bersama tanpa merasa ada yang kurang. Della hanya bisa tersenyum, 'Bahagia terus, della seneng liat kalian bahagia walau della harus pergi jauh sekalipun' batin della
Fatih yang menyadari tatapan della pun mempercepat langkahnya dan menarik della, berusaha mengalihkan perhatian della. Della nampak biasa saja walau fatih yakini bahwa della kini tengah terluka. Fatih dan della mulai menaiki mobil, dan fatih mulai berkendara. Didalam mobil hening, terus sampai della tiba di apartemen nya. Sebelum della turun, fatih terlebih dahulu menarik della kedalam pelukannya.
"Everything gonna be alright, jangan sedih ya, ada aku" ucap fatih memberi semangat pada della, della hanya mengangguk lalu turun dari mobil fatih. Setelah melambaikan tangan dan berucap agar fatih berhati-hati di jalan della memasuki apartemen nya, tujuan utamanya kamar, ia ingin menangis, sekarang.
✨✨✨
Cepet kan? Gatau lagi pen up hehe
Next? Soon ❤
chelseakarina
Selasa, 05-06-2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone
Teen FictionNadine Adella Ulani atau gadis yg biasa di sapa della. Gadis yang manis, ramah, dan pandai bergaul dengan berjuta luka di hidupnya. Hidupnya jauh dari kata sempurna. karna ia sendirian. Iya, ia sendirian tanpa ada orang yg peduli padanya. semua ora...