TIGA BELAS

6.1K 573 4
                                        


Seorang pria dengan seragam office boy menghampiri Dita yang tengah duduk di ruang tunggu. Wanita itu sedang menunggu gilirannya siaran sore nanti.

"Mba Dita," Dita menolehkan kepalanya ke sumber suara dan mendapati pria yang bekerja sebagai OB itu tengah berdiri di sampingnya.

"Eh, Mas Ijon. Ada apa?"

"Ini dapet titipan dari Mas Vino anaknya Pak bos," pria itu memberikan bungkusan kepada Dita yang diterima dengan wajah bahagia oleh wanita yang satu ini.

"Makasih," ucap Dita dengan wajah berseri-seri. Ia tahu betul apa isi dari bungkusan itu.

"Makin gini aja ya, Mba," Ijon si office boy menautkan buku-buku jari tangan kanan dan kirinya. Membuat jari-jari itu tampak seperti sedang berciuman.

Dita hanya mengulum senyum geli, "gini gimana, Mas?" tanya Dita yang dibalas decakan gemas Ijon. "Ah si Mba, pura-pura ga ngerti." Goda Ijon.

Kedekatan Dita dan Vino sudah bukan rahasia umum lagi di kantornya. Hampir seluruh penghuni kantor mengetahui kedekatan putra mahkota pak Gunawan dengan si pembaca berita kondang itu. Kebanyakan dari mereka mendukung hubungan Dita dan Vino, namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada yang tidak menyukai kedekatannya dengan Vino karena alasan iri.

Dita mengeluarkan kotak-kotak makanan dari dalam plastik dan meletakannya di atas meja.

"Mas, duduk situ mas." Dita menunjuk sofa di hadapannya dengan dagu.

"Ngapain, Mba Dit?"

"Makan siang dulu. Aku ga sanggup abisin ayam sebanyak ini." Ucap Dita sembari membuka empat kotak makan.

"Ah, Ijon ga berani, Mba. Ntar kalo ada yang liat, Ijon diaduin ke Pak Bos terus Ijon dipecat gimana?" Dita menggeleng yakin. "Siapa yang berani ngaduin? Bilang saya sini! Orang makan siang masa gaboleh. Kan udah jam makan siang juga, Mas." Ijon menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan setelah mendengar ucapan Dita. Kebetulan perutnya juga sedang lapar.

Setelah memastikan sekelilingnya aman. Ijon duduk di hadapan Dita. Wanita itu meletakan satu kotak ayam di hadapan Ijon, dan satu kotak saus keju di hadapan pria itu.

"Makan, Mas," ucap Dita sebelum mengambil potongan ayamnya dan memasukannya ke dalam saus keju di kotak lainnya.

Ijon mengambil kotak ayam di hadapannya, "makannya dicelup ke sini, Mba?" tanya Ijon sembari menunjuk kotak yang berisi keju. Dita mengangguk sembari terus mengunyah ayamnya.

Ijon mencelupkan ayamnya ke dalam keju cair itu. Kemudian ia mulai memasukannya ke dalam mulut. "Enak ya Mba saosnya. Ga pedes." ucap Ijon begitu gigitan pertamanya berhasil ia telan.

"Itu keju, Mas. Bukan saos." Ucap Dita yang dibalas anggukan kepala paham oleh Ijon.

"Pertama kali ini saya makan ayam pake keju, Mba. Biasanya pake saos," ucapnya polos yang membuat Dita mengulum senyum geli.

"Enak, Mas?" tanya Dita yang dibalas anggukan kepala semangat Ijon.

"Mas Vino nemu aja makanan enak sekaligus aneh kaya gini." Komentar Ijon sembari terus menyantap ayamnya.

"Ini saya yang ngasih tau, Mas. Vino mah ga terlalu suka sama makanan western junk food kaya gini. Dia cuma muka doang bule, soal lidah dia Indonesia banget." Ijon menganggukan kepalanya paham. "Mas Vino pasti kalo makan milih-milih yang sehat, seger gitu ya, Mba?" Dita menganggukan kepalanya pelan. "Pantes badannya bagus ya, Mba." Tambahnya yang dijawab anggukan setuju Dita.

The Right OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang