26 [short]

5.8K 561 32
                                    

*****


Kays POV


Hari demi hari berlanjut, tidak terasa sudah hampir dua minggu aku menjalani hubunganku dengan Louis. Kami senang, kami bahagia. Media sudah mengetahui hubungan kami, Louis mengungkapkan semuanya seminggu yang lalu di satu wawancara.


Louis tidak berubah. Ia tetap Louis Tomlinson yang kukenal. Sahabat baikku, tidak pernah bisa marah, penghibur dan lucu. Aku sudah mencintainya dengan sepenuh hatiku, aku berhasil.


Liam. Ia kasihan nasibnya. Terjebak dengan sang pacar pura-puranya yaitu Sophia Smith. Setiap habis jalan dengan Sophia, malamnya ia langsung mengeluh pada kami semua. Sesungguhnya, aku juga tidak terlalu menyukai Sophia, ia terlalu glamour dan terkesan seperti memoroti Liam. Tetapi itu hanya pendapatku.

Niall. Hari-harinya dipenuhi dengan makanan. Setiap hari ia membeli lima jenis makanan berbeda dari setiap restoran sebagai bentuk pelampiasan kesalnya. Kepada Barbara Palvin. Niall tidak suka, sangat tidak suka pada tingkah kelakuan Barbara. Ia menyebut itu dengan sebutan 'bitch act'.


Harry. Kerjaannya tidak lain dan tidak bukan adalah galau meratapi nasib. Ia selalu cerita padaku, katanya ia tidak bisa move on dari seseorang yang ia rahasiakan. Ia dengan Kendall biasa saja, aku suka Kendall. Ia baik, jika diajak bicara omongannya nyambung. Harry dan Kendall adalah teman diluar drama Modest ini.


Zayn. Setelah tidak bersama Perrie, Zayn tidak memiliki kekasih baru. Dekat dengan perempuan pun tidak. Biasanya ia lebih memilih menyendiri di kamar, tidak tau sedang apa. Aku ingin mengajaknya bicara,   ternyata dikunci dan aku tidak boleh masuk. Ok...


By the way, ingat pada diary biruku yang ditemukan Zayn waktu itu? Buku itu hilang, kurasa tertinggal di London Eye:( Padahal buku itu sebenarnya berharga sekali untukku.


Ariana dan Valerie. Mereka sudah tidak bicara padaku tiga hari karena mereka marah ketika aku bilang aku tidak akan pernah jadi pacar Zayn. hey, memang itu salah? Mereka tau aku pacar Louis sekarang, dan mereka malah menyuruhku dengan Zayn? Errr. Btw, tugas kimia kami dapat nilai terburuk. Aku hanya memberitau.


Gwen. Ia baru lulus dari kuliahnya di Harbour. Sikapnya tetap saja tidak enak padaku, sama halnya dengan Barbara. Yang tidak kusangka, mereka berdua adalah teman baik.

Ingat teman Barbara sesama Directioners yang berambut coklat itu? Ia pindah ke Australia, entahlah. Ternyata namanya Kezia.

Raine dan Clara. Aku baru mengetahui kalau mereka adalah tetanggaku— maksudku Gwen. Rumah mereka hanya berjarak 6 rumah dari rumah Gwen. Kebetulan sekali. Entah kenapa aku jadi dekat dengan Clara, aku selalu curhat dengannya akhir-akhir ini. Entah ia mengerti atau tidak, ia masih kecil.

Orang tuaku. Ayahku sedang ada di Jepang, membentuk cabang baru hotelnya disana. Ibuku, duh aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Kemarin aku baru dapat telepon dari beliau, ia dan temannya sedang bersama-sama liburan di Hawaii.

Directioners. Sebagian dari mereka ada yang baik padaku dan menyetujui hubunganku dengan Louis. Tetapi, tetap saja. Pasti ada juga yang tidak suka walaupun hanya satu atau dua.

Bahkan, aku baru menerima surat dari seseorang yang aku tidak tau siapa, berisi tentang ancaman yang melibatkan Louis. Sungguh, saat membacanya aku takut. Aku tidak bisa memberitau Louis, karena memang dilarang. Dan aku juga tau apa yang akan terjadi jika aku memberi tau Louis. Ia akan bicara pada media dan menantang siapapun yang mengirim surat itu. Sama saja dengan membahayakan diri sendiri.

Dan, dari semuanya, yang kutau hanya pengirim surat itu adalah salahsatu  Directioners.

*

*

*

*

Sip, gue tau ini emang pendek banget dan btw gue udah lama ga update ya.. Janji deh next chapternya akan panjang, asal komen kalian juga panjang-panjang:*

Sebenernya part ini buat memotong adegan yang tidak diperlukan sih, pasti kalian ga sadar ya(?)

Sip. Vote&comment!

Annoying GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang