Ariana's POV
Ariana: kau dimana! sudah lima hari kau tidak kuliah. have any problem?
Kylie: exactly
Ariana: ingin cerita?
Kylie: kurasa belum. lain kali?
Ariana: ok. jadi kapan kau masuk kuliah lagi? tadi ada art test dan kau melewatkannya
Kylie: aku akan pindah, mungkin
Ariana: kau bercanda ha ha
Kylie: terserah. kau bertemu zayn?
Ariana: no but niall. kau rindu ya? kau dimana sih?
Kylie: tanyakan itu pada zayn
Ariana: jadi, maksudmu, zayn menculikmu?
Kylie: nooooooooo, oke. aku di manchester dan agak sulit untuk kembali ke london
Ariana: manchester?! mau apa? kita harus bertemu
Kylie: ayahku. dua hari lagi di L'Mall kalau mau
Ariana: ayahmu? baiklah! tapi aku tidak tau bagaimana cara kesana
Kylie: n-i-a-l-l. kalian sedang pendekatan kan?
Ariana: apa sih, dia kan suka padamu
Kylie: nice joke
"Kau sedang apa sih?"
Mendengar suara seseorang, pun aku menoleh ke atas dan menemukan Niall dengan kacamata hitamnya berdiri disana. Hari ini ia tampan sekali. Aku terkekeh dan mempersilahkan Niall duduk. Ia menyandarkan tubuhnya di tempat duduk depanku lalu menarik minumanku dan meminumnya. Sampai habis.
Sampai. Habis.
"Niall! Kau harus bertanggung jawab untuk itu."
"Kau jahat sekali. Melihat pria imut seperti aku yang kehausan, kau tidak iba?" cibir Niall lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan berpura-pura menangis. Itu sangat lucu, i swear.
"Baiklah Niall yang imutnya melebihi keimutan Loki...."
"Wah, kau membandingkanku dengan anjing? Aku marah, nih."
"Marah saja, memangnya kau bisa marah?"
"Tidak, tapi aku hanya bisa marah kepadamu karena kau spesial." ucap Niall yang mampu membuatku langsung memerah. Oh, Niall. "Aku bercanda, aku bisa marah pada semua orang, tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Guy
FanfictionApakah bertemu dengannya adalah kebetulan? Atau takdir? Benarkah Kylie Schlamer bertemu dengan Zayn Malik karena kebetulan? Tetapi, apakah itu menutup kemungkinan bahwa mereka sebenarnya ditakdirkan? So, a coincidence or a destiny? Is there really...