"Kau bercanda!" seru Zayn frustasi. Kay menjadi bintang? Tidak! Zayn tidak mau sampai Kay terkenal, dikenal banyak orang, jatuh dalam dunia baru yang penuh dengan drama, bertemu banyak orang, lalu jatuh cinta dengan seseorang dan cintanya tidak bisa ia dapatkan.
Well. Ya, Zayn sudah sepenuhnya menyadari bahwa dirinya memang telah jatuh dalam cinta Kay. Ia merasa Kay adalah gadis yang beda dari yang lainnya, gadis yang tidak pernah terpengaruh oleh hal baru walaupun hidupnya sekarang lebih banyak diliputi kamera karena dekat dengan One Direction. Gadis yang kurang peka dan menantang untuk diperjuangkan. Gadis yang akan ia buat sepenuhnya menjadi miliknya. Zayn yakin ia bisa akan hal itu.
"Sebelumnya juga aku kira ia bercanda. Tetapi setelah ia menjelaskan semuanya dan bahwa ia bersungguh-sungguh, aku langsung jatuh dalam kebingungan dan tidak tau harus menjawab apa. Pun aku memutuskan ingin memikirkannya dulu, dan disinilah aku sekarang." balas Kay memijat pelipisnya di atas sofa kamar Zayn, melihat Zayn menatapnya dengan tatapan ketidak setujuan keras.
Dalam hidup Kay, ia tidak pernah berpikir ke arah sana sebelumnya. Sungguh, ia kira hidupnya akan menjadi gadis biasa saja yang tidak pernah kenal dengan ketenaran. Tetapi, kenyataannnya itu tidak bisa karena ia lahir dalam keluarga Schlamer yang bahkan sudah terkenal sebelum Kay dilahirkan.
Kay suka mencoba hal baru, tetapi ia sangat ragu dengan yang satu ini. Kay tau dan sadar dunia keartisan adalah dunia yang paling sering berdrama dan penuh sensasi yang kadang tidak benar. Jika ia menerima, ia harus siap dengan segala gosip, kebencian, penggemar dan semua kemungkinan yang ada. Jika ia menolak, berarti ia akan tetap menjadi Kay sekarang. Orang-orang bilang, penyesalan selalu datang belakangan. Kay takut itu akan terjadi jika keputusan yang diambilnya salah.
"Lalu jawabanmu?" tanya Zayn setelah mereka berada dalam keheningan selama beberapa saat.
Kay menoleh dan mengangkat bahunya, "tidak tau."
Zayn menghela nafas sebelum memulai bicaranya, "dengar Kay. Dunia kami itu tidak mudah, kau harus siap menghadapi segala kemungkinan yang ada, baik yang baik maupun sebaliknya. Ketenaranmu juga tidak akan selamanya diatas, akan ada waktunya kau turun, bahkan orang bisa dengan cepat melupakanmu jika kau tidak aktif dan tergantikan oleh pendatang baru yang lain. Kau juga harus siap menghadapi semua kebohongan yang disiapkan managementmu untuk mencari sensasi, walaupun aku tau kadang itu tidak enak. Tapi, terserah, semua keputusan ada di tanganmu."
Persis seperti apa yang aku pikirkan. batin Kay sembari mengangguk mengiyakan.
Jenuh, Kay pun menggelengkan kepala dan bangkit dari sofa yang ia duduki, "aku bingung. Sudahlah. Kau sudah makan?"
"Belum."
"Ok then, aku akan menyiapkan makananmu. Bagaimana show kalian kemarin?"
"Tidak buruk, kami hanya saling bertabrakan dan terjatuh serentak. Hey, tidak perlu. Aku ingin makan diluar, kau harus menemaniku." Dengan itu Zayn menarik tangan Kay perlahan sampai di luar dan naik ke dalam mobilnya.
Ariana's POV
"Kau tidak berbohong, Bee? What the? Niall mengakhiri hubungan kalian?" tanyaku menatap kakakku dalam tangisnya. Prihatin. Aku tau Barbara mencintai Niall dan kelihatannya Niall pun begitu. Lihatlah senyum mereka berdua saat tertangkap media yang tersebar di setiap fanbase Twitter. Penuh kebahagiaan.
Tetapi, entah kenapa, ada kebahagian tersendiri dalam hatiku mengetahui hal itu.
"Y-ya. Seminggu yang lalu, A-ar.." isaknya. Pun aku memeluk kakakku ini mencoba memberikan semangat padanya. Sudah seminggu ini ia mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar atau melakukan apapun. Untungnya, hari ini aku berhasil membujuknya untuk bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Guy
FanfictionApakah bertemu dengannya adalah kebetulan? Atau takdir? Benarkah Kylie Schlamer bertemu dengan Zayn Malik karena kebetulan? Tetapi, apakah itu menutup kemungkinan bahwa mereka sebenarnya ditakdirkan? So, a coincidence or a destiny? Is there really...