Epilogue

5.5K 540 38
                                    

“Sumpah, aku tidak menyangka kalau konser kali ini akan menggunakan slime!” desah Niall, ia melepas bajunya yang sudah dipenuhi lendir hijau lalu melemparnya ke seorang anak berumur dua tahun yang seketika langsung gelagapan karena baju itu tepat jatuh pada wajahnya. Niall yang tidak merasa bersalah langsung nyengir dan kabur menuju kamar mandi.

Mendengar anak itu berteriak, Harry langsung tau apa yang terjadi dan langsung mengetok pintu kamar mandi keras-keras, “Ni! Darcy baru dua tahun! Keluar kau!”

“Apa? Aku tidak bisa mendengarmu!”

“KELUAR!”

“Wah, suara airnya terlalu kencang! Nanti saja bicaranya!”

Harry menggeram lalu langsung menggendong Darcy, “tenang saja, nanti aku akan membalasnya, sayang.”

Tak berapa lama, Louis dan Liam yang baru saja keluar dari mobil masuk dengan baju yang sama-sama penuh lendir. Mereka nyengir pada Harry dan Darcy, sudah tau apa yang terjadi. “Pasti ulah Niall, kan?”

“Tentu saja.” balas Harry. “Sialan, kan.”

Louis tertawa lalu juga melepas bajunya, diikuti Liam. Mereka berdua nyengir lagi, lalu menghitung mundur tanpa suara. “Lempar!”

“OH GOD.” pekik Harry ketika menyadari bahwa baju mereka sudah bersarang di wajah Darcy lagi. “Akan kubalaskan perbuatan kalian ke Sheila!”

“Untung Ele mengajak Sheila belanja.” cengir Louis, sementara Liam terkekeh membayangkan anak bayi itu gelagapan ketika Harry menyumpal wajahnya dengan baju berlendir.

“Lucky you.” cibir Harry lalu mengamankan Darcy ke kamarnya.

Tak lama mata Louis yang tadinya sedang menonton televisi, berputar melihat Zayn yang sudah rapi dengan jaketnya pergi agak terburu-buru. Louis membuka mulut, “kau mau kemana lagi, Zaynie?”

“Bertemu dengan seseorang.” jawab Zayn cepat lalu membuka pintu.

“Jangan pulang terlalu lama, nanti akan ada latihan vokal. Awas saja kalau kau terlambat seperti biasa mengakibatkan aku dimarahi Paul.” ujar Liam sebelum Zayn kembali menutup pintu.

Zayn menarik nafasnya, kakinya berjalan cepat kearah mobil Peugeot hitam yang terparkir diluar basecamp. Ia membuka ponselnya sekali lagi, membaca pesan dari gadis itu. Gadis yang bahkan masih dicintainya sampai sekarang, biarpun sudah lima tahun Zayn tidak melihatnya. Memang, quotes yang dari dulu ia ciptakan memang benar.

Love is an emotion experienced by the many and enjoyed by the few.

Unknown number: hello, apakah ini masih nomor zayn malik?

 

Zayn: ya, kau siapa

 

Unknown number: hm, aku tidak tau apakah kau masih mengingatku atau tidak. sepertinya tidak

Annoying GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang