Dawson City, Kanada
Rumah Brooke
4.00Riiinnng... Riiinnng... Riiinnng...
"Ish... siapa sih yang telfon? Masih pagi juga..." gumam Brooke dengan rasa kantuknya yang luar biasa. Ia berhasil meraih ponselnya dari meja yang berada di sebelah tempat tidurnya dan langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat nama panggilannya terlebih dahulu.
"Halo?"
"BROOKE!"
"EH POCONG!" Brooke langsung bangun dan duduk karena terkejut dengan teriakan itu. Ia melihat nama panggilannya yang tertera nama Chorong di situ.
"Hahaha... ketularan Adit ya? Dia sih, nonton film Indonesianya yang ada pocong mulu."
"Choroong... kamu tahu kan kalau sekarang aku masih tiduur?"
"Maafkan aku Brooke. Tetapi aku ingin curhat denganmu. Dan ini adalah darurat."
"Baiklah... apa yang telah terjadi?"
"Kamu masih ingat cewek yang aku selalu ceritakan kepadamu?"
"Yang manaaa??? Seingatku ada 50 cewek yang kamu selalu ceritakan kepadaku."
"Brooke, apakah semalam kau mabuk? Dan, bagaimana caranya kau mengingat jumlah cewek yang aku selalu ceritakan padamu meskipun otakmu masih tertidur?"
"Pertama, iya. Aku mabuk tugas essay Biologi. Aku berhasil menyelesaikannya dari jam delapan malam sampai dengan jam dua belas pagi. Dan kau tidak akan mau tahu berapa halaman yang telah kutuliskan. Kedua, itu alami. Otakku sering bekerja dengan sendirinya. Aku tahu itu aneh, tapi ya... gitu."
"Lah? Bisa gitu. Jadi orang jangan terlalu rajin napa... dan kalau punya otak pintar tuh dibagi-bagi."
"Salah lagi, salah lagi... ya sudah aku tutup telefonnya ya?"
"Janganjanganjangan... ya sudah ya sudah, aku serius."
"You see? Don't you ever mess with Brooke Carlton when she's half awake and half asleep."
"Hehehe... oke oke, maafkan aku. Anyways, yang kumaksud cewek yang sering kubicarakan adalah Kim Jisu. Cewek paling cantik di angkatanku."
"Oh... yang itu. Iya, aku masih ingat. Jadi, ada apa?"
"Saat aku, Chanyeol, dan yang lain menemukan novel kelimamu di perpustakaan, tiba-tiba aku mendengar Jisu sedang membicarakan tentang bagaimana bodohnya aku mempercayai kebohongannya dan keinginannya untuk bisa mengakhiri hubunganku dengan Chanyeol supaya ia bisa menjadi kekasihnya."
"Ok, berhenti di situ. Kebohongan apa yang telah kau percayai?"
"Dia bilang padaku bahwa kakaknya Chanyeol sangat membenciku dan tidak ingin melihat keberadaanku dengan Chanyeol lagi. Awalnya aku tidak percaya. Lalu, dia memberiku bukti yang dia punya. Sebuah rekamam suara dia sedang berbicara dengan Seojun. Dan saat aku mendengarkannya, itu terdengar seperti Seojun yang benar-benar mengatakannya."
"Kalau kau menjadi aku, aku akan langsung menangkap basahnya. Kenapa? Karena Ji Su telah mengedit suaranya Seo-jun dengan suara Seo-jun yang lainnya. Rata-rata hampir semua orang melakukan itu untuk menipu orang lain. Dan jika kau mendengarkan rekaman itu lagi dengan fokus, ada sedikit bagian suaranya Seo-jun yang terpatah-patah. Mungkin pada saat itu, emosimu bercampur aduk sehingga kau tidak bisa fokus saat mendengar rekamannya. FYI, tipuan itu sangat gampang sekali untuk ditebak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Common Fate ✔️
ספרות נוער[ B O O K 1; PROSES EDITING] Junka Akihabara dan sahabatnya telah bersatu selama 3 tahun berturut-turut. Mereka semua dipertemukan di Tokyo dimana mereka bersekolah di sekolah yang sama. Semua orang mengenal mereka sebagai sekumpulan sahabat yang s...