Chapter 36 : Reunion

17 0 0
                                    

***

Junka dan Ronald sedang pergi kencan ke pantai California untuk menghabiskan liburan musim panasnya di sana. Ombaknya yang mengalir dengan pelan, pasirnya yang lembut, dan mataharinya yang akan segera terbit. Hanya ada mereka berdua saja yang ada di pantai itu. Tidak ada orang lain sama sekali.

Mereka ingin sekali melihat mataharinya terbit dari pantai. Maka dengan itu, mereka memilih pantai California sebagai tempatnya. Mereka duduk di atas pasir dengan baju santai yang sedang mereka pakaikan sekarang. Saat mataharinya terbit...

"WAKE UP YOU NEED TO MAKE MONEY!"

Junka langsung terbangun dari mimpi indahnya dan melemparkan bantalnya ke arah suara teriakkan itu. Ia melirik ke jam alarmnya, untuk melihat bahwa sekarang jam...

05.00 a.m.

"Ouch! Sakit tahu!"

Junka melihat ke depan kasurnya untuk melihat Ronald yang telah mendaratkan bokongnya di atas lantai yang dingin itu.

"Oh, ma- ehm... siapa suruh membangunkanku jam segini? Sekarang masih jam lima pagi Ronald!" teriak Junka dengan suaa yang serak dan malas.

"Maaf maaf maaf... Richard yang menyuruhku semalam untuk membangunkanmu sepagu ini. Aku sendiri juga tidak tahu apa yang ia akan lakukan."

"Oh. Ya udah, aku mau mandi dulu. Angkat kakimu dan keluar dari kamarku!"

"E-eh, iya iya iya. Ampun bu ampun bu."

Ronald hendak lari dari tempatnya menuju ke kamarnya. Junka tertawa terbahak-bahak sambil menggulung-gulung di tempat tidurnya. Ia tidak percaya bahwa Ronald pikir jika dia benar-benar marah kepadanya. Dalam artian lain, Junka sedang dalam masa periodenya.

Lucu ya, kalau punya pacar yang tingkah lakunya masih seperti anak kecil. Untung sayang ujar Junka.

Junka bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

***

"Ronald, aku boleh tidak bicara sama kamu?" tanya Richard.

"Boleh," jawan Ronald. "Ada apa?"

"Aku akan mengajukkan beberapa pertanyaan kepadamu dan kau harus menjawabnya dengan jujur."

"Oke."

"Pertama, apakah kau benar-benar dan sungguh mencintai Junka?"

"Iya."

Awalnya, hubungan ini hanyalah sebuah perantara permainan saja. Tapi setelah beberapa bulan menjalaninya, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menganggap hubungan ini sebagai hubungan yang serius. Tak nyangka mereka dapat saling jatuh cinta di saat permainan Richard dimulai.

"Kenapa kamu mencintainya?"

Sejujurnya, ini adalah pertanyaan yang berat bagi Ronald. Dia tahu bahwa Richard juga sangat mencintainya. Entah dia harus menjawab dengan jujur atau bohong. Justru, Richard lebih dekat dengan Junka daripada dirinya. Ugh! Dia merasa sangat bingung sekarang.

"Karena, dia bagaikan bunga yang sangat berharga bagiku. Saat aku mendengar kau menyakiti hati Junka saat itu, aku merasa sangat marah. Jujur saja, itu membuatku merasa heran padamu. Untuk kepertama kalinya seorang Richard Knox menyakiti sahabat terbaiknya."

Common Fate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang