Kemarin, Cole dimakamkan di pemakaman London yang terletak di ujung kota. Keluarganya merasa sangat sedih dengan mendengar berita itu. Sayangnya, hanya beberapa anggota keluarga besarnya saja yang bisa datang ke sana. Acara itu juga dihadiri oleh para dosen dan teman-teman dekat Cole. Termasuk Junka dan lainnya. Selama seharian itu, semua orang hanya bisa bersedih dan merenungkan kenang-kenangan bahagia yang mereka telah buat dengan Cole.
Maddie berusaha untuk tetap tenang karena dia telah kehilangan pacarnya. Ia bahkan tidak mendapat kesempakatan untuk menyapa ataupun melihat Cole setelah dia bangun dari koma. Itu merupakan hal terperih yang ia pernah alami seumur hidupnya.
Sekarang, Junka hanya ingin duduk di kelas sambil menidurkan kepalanya di atas meja. Semua orang mengerti alasannya. Mereka juga berusaha untuk menenangkannya, tetapi dia merasa bahwa mereka ada khalayan untuk sementara. Yang ada di pikirannya adalah, apakah ini sudah berakhir atau tidak?
"Guys! Ada anak baru yang masuk ke kelas kita!"
Junka langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat Alex yang sedang membawa anak barunya. Anak baru itu adalah cewek yang terlihat seperti orang Australia. Ia memiliki rambut pirang emas yang panjangnya sampai di atas bokongnya. Cewek itu terlihat sedikit malu karena dia masih baru.
Wait, kenapa dia mirip kayak Alice ya?
"Oh, hai! Namaku Mia," sapa Mia. "Siapa namamu?"
"N-namaku Ashley. Ashley Christine."
"Itu nama yang bagus. Dan by the way, santai aja kalau sekelas sama kita semua. Kita baik kok orang-orangnya. Iya ngak guys?"
"Iya."
"Um-ok. Jadi, dimana aku mulai?"
"Oh, kamu bisa duduk di sebelahku," jawab Mia sambil menunjukkan posisi duduknya dengan telunjuknya. "Di sebelah kursi yang ada di pojok kanan depan kelas itu."
"Ok."
Mia menghampiri Junka dan berdiri di samping mejanya.
"Kamu ngak apa-apa?"
Junka melirik ke belakangnya untuk melihat Richard yang menatap Ashley dengan tatapan sinis. Sangat sinis. Junka mengisyaratkan Mia untuk mendekatkan telinganya untuk membisikkan sesuatu.
"Kamu lihat ada yang aneh ngak sama Richard?"
Mia melihat Richard sekilas untuk melihat hal yang sama.
"Iya... kira-kira ada apa ya?"
"Ngak tahu," jawab Junka sambil menaikkan kedua bahunya. "Padahal Ashley itu anak baru."
RIIINNNG!!!
Semuanya duduk di tempat masing-masing, dan Mr. Alfred masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi semuanya!"
"Selamat pagi Mr. Alfred."
"Ok. Pertama-tama, Mr. Alfred dan para tim guru ingin meminta maaf yang sebanyak-banyaknya kepada kalian semua. Terutama Junka dan teman-temannya. Kita telah memilih mentor yang salah. Ternyata, memilih Alice Lavada sebagai mentor sementara kalian merupakan kesalahan yang sangat besar. Kami, para tim guru benar-benar menyesal dalam memilih keputusan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Common Fate ✔️
Teen Fiction[ B O O K 1; PROSES EDITING] Junka Akihabara dan sahabatnya telah bersatu selama 3 tahun berturut-turut. Mereka semua dipertemukan di Tokyo dimana mereka bersekolah di sekolah yang sama. Semua orang mengenal mereka sebagai sekumpulan sahabat yang s...