"Dan... se le sai! What do you think?" tanya Elara sambil memasangkan pita besar berwarna merah muda di atas pintu halaman belakang mansion Mia.
"Aku sangat menyukainya! Thanks guys!" jawab Mia.
"Sama-sama."
Besok senin adalah hari yang telah dinantikan oleh Mia. Yaitu ulang tahunnya yang ke 16. Sejak pagi hingga sore, Junka, Ruby, Mia, Rachel, dan Elara sedang mengorganisasikan acaranya dan dekorasinya. Sudah enam jam mereka melakukan ini dan jarum jam sudah menunjukkan ke angka 3. Dan taman belakangnya berukuran sama persis seperti Ruby, alias sangat luas. Sehingga taman itu bisa memakan tenaga mereka hingga berjam-jam.
"Phew... capek banget," ujar Ruby.
"Oh ya, aku baru inget! Aku punya lima ember es krim di freezer es krim," ujar Mia.
"Gila... itu buat siapa aja tuh?" tanya Rachel.
"Buat ulang tahunku besok lah."
"Mantap jiwa..."
"Hahaha... tenang, tenang. Aku juga punya satu ember kecil yang aku sengaja beli buat kita berlima!"
"YES!"
Riiinnng... Riiinnng... Riiinnng...
"Telefon siapa tuh yang bunyi?" tanya Ruby.
Junka mengambil ponselnya dari meja makan untuk melihat telefon genggamnya lah yang berdering.
"Idih... yang benar aja," ujar Junka dengan muka tatapan kosong.
"Siapa yang telefon Jun?" tanya Mia.
"Ashley," jawab Junka dengan kesal. Namun, ia tetap menjawab panggilan itu dengan mode speaker.
"Halo?"
"Hei Junka, apakah aku boleh tanyakanmu sesuatu?"
"Hmm... boleh. Mau tanya apa?"
"Besok kan ulang tahunnya Mia, kupikir itu adalah waktu yang tepat untuk saling mengenal satu sama lain dan menjadi lebih dekat. Gimana?"
Junka mendongak untuk melihat sahabat-sahabatnya yang menandakan kedua tangan mereka dalam bentuk 'x' sambil menggelengakan kepala mereka dengan keras berkali-kali.
"Oh ya! Aku hampir melupakan sesuatu. Aku juga ingin meminta maaf. Maaf yang sebesar-besarnya. Tolong maafkanlah aku. Aku baru sadari semua kesalahan yang telah kubuat selama ini. Kumohon, berikanlah aku kesempakatan kedua."
Seketika, Junka merasa bingung nan aneh. Bersamaan juga dengan yang lainnya. Di dalam hatinya, ia ingin memaafkan Ashley dan memeberikannya kesempakatan kedua. Di dalam pikirannya, ia merasa tidak yakin. Ia takut akan Ashley menggunakannya sebagai tempat informasinya. Lalu, Junka telah menemukan jawaban yang tepat.
"Tentu. Aku akan memaafkanmu dan memberikanmu kesempakatan kedua. Dan... aku juga ingin meminta maaf atas kesalahan yang telah kubuat kepadamu. Kurasa aku memperlakuanmu sedikit terlalu kasar."
"Oh, tentu saja aku akan memaafkanmu. Hehehe... aku harus pergi. Bye!"
"Bye!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Common Fate ✔️
Teen Fiction[ B O O K 1; PROSES EDITING] Junka Akihabara dan sahabatnya telah bersatu selama 3 tahun berturut-turut. Mereka semua dipertemukan di Tokyo dimana mereka bersekolah di sekolah yang sama. Semua orang mengenal mereka sebagai sekumpulan sahabat yang s...