Chapter 22 : Arrested

18 1 0
                                    

Beep Beep Beep...

Junka terbangun dari suara alarmnya dan mematikannya. Hari ini adalah hari dimana para polisi akan mengincar Alice and the gang dan menangkap mereka semua. Setelah itu, semua penyiksaan tidak jelas ini akan selesai.

Junka lompat dari tempat tidur dan memutuskan untuk mandi cepat pagi ini. Setelah itu, dia menyiapkan barang-barang yang di bawa ke sekolah, dan tidak melupakan untuk membawa P.R. Bahasa Inggrisnya. Lalu, ia turun ke lantai bawah dengan membawa tasnya, dan jalan menuju ruang makan.

Di sana, terdapat Vincent dan kedua orang tuanya sedang membicarakan sesuatu sambil memakan sarapan mereka.

"Oh, hai Junka! Ayo duduk. Kita sedang membicarakan tentang rencana kita di minggu ini. Dan makanlah sarapanmu," ujar Ava.

"Oke..?"

Junka duduk di sebelah kakaknya dan menaruh tas sekolahnya di atas pinggir meja.

"Emang minggu ini kita mau ngakpain aja ma?" tanya Junka sambil memakan pancakenya.

"Hari Rabu, kita akan pergi ke London Bridge Hospital untuk menjenguk Ruby, Matthew, Mel, Lau, Maddie, dan Cole."

"Astaga, aku hampir lupa... bagaimana kabar mereka sekarang?"

"Mereka baik-baik saja. Hanya memar-memarnya saja yang masih parah. Kondisi fisik mereka masih lemah. Dan luka bekas tembakannya juga masih parah. Mungkin mereka masih membutuhkan beberapa hari lagi untuk memulih."

"Oh! Dan kamu boleh mengajakkan sahabat-sahabatmu yang lainnya untuk menjenguk mereka besok. Sepulang sekolah, papa yang jemput."

"Oh... oke."

"Hari Jumat sepulang kalian sekolah dan kuliah, kita langsung pergi ke airport untuk berangkat ke Dawson City. Di sana, kita akan mengunjungi makamnya Emery. Setelah itu, kita pergi ke rumah Carlton untuk mengunjungi mereka. Dan papa sudah membooking tiketnya."

"Sip."

"Jangan lupa ya nanya ke sahabat-sahabat kamu buat ngejenguk mereka-mereka."

"Ok ma."

Seusai Junka menghabisi pancakenya, ia meminum susunya, dan menaruh piring kotornya di atas wastafel.

"Mama, aku berangkat ya."

"Iya, hati-hati ya nak."

"Iya ma."

"Bye dek, jangan lupa ya janjian ama Richard," ujar Vincent sambil menyengir.

"Kak..!"

"Hahaha... canda elah."

"Terserah lo dah," ujar Junka sambil memutarkan kedua bola matanya.

"Junka, ayo kita berangkat," ujar Alfie.

"Iya papa."

Alfie dan Junka jalan menuju mobil Alfie, masuk ke dalam, dan mobilnya langsung berlaju menuju sekolah.

Saat mereka sampai di sana, Junka turun dari mobil, dan lari menuju lorong sekolah. Ia membuka lokernya dan mengambil buku-buku hari ini. Setelah itu, dia lari menuju home basenya dan duduk di kursi paling depan.

Common Fate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang