Beep beep beep...
Junka terbangun dari suara alarmnya dan mematikannya. Permulaan sebuah hari yang baru nan normal. Semuanya begitu terasa biasa saja tapi ia sangat menyukainya. Rasanya ia baru saja keluar dari mimpi buruknya yang panjang itu. Dan ia merasa lega karena mimpi buruk itu telah berakhir.
Junka lompat dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Tidak ada yang bisa membuatnya merasa nyaman daripada sebuah kamar mandi dengan air yang hangat. Setelah Richard meminta maaf kepada Junka, ia jadi memikir tentang Ronald.
Apakah mereka akan terus melanjutkan drama berpacaran ini? Atau mereka akan mengakhiri permainan itu? Ia belum tahu. Sejujurnya, Ronald adalah laki-laki idaman Junka di saat dia masih duduk di Sekolah Dasar. Dan sampai saat ini, hal itu masih tersimpan di dalam hatinya. Ia merasa bingung. Antara Richard dan Ronald. Mereka berdua sama-sama tampan dan baik hati. Tapi siapakah yang ia akan pilih? Entahlah. Junka masih sayang kepada Ronald. Dan juga dengan Ronald sendiri.
Setelah Junka selesai mandi, ia bersiap-siap untuk sekolah, dan turun ke bawah untuk makan sarapan. Saat dia sampai di ruang makan, terlihat ada tiga orang yang sedang duduk di sana, sambil berbincang dengan kedua orang tuanya.
"Hai Junka, tebak siapa yang datang untuk sarapan hari ini," ujar Alfie.
Salah satu dari ketiga orang itu melirik ke belakang dan memperlihatkan wajahnya. Ternyata ketiga orang itu adalah Richard dan kedua orang tuanya.
"Hei," sapa Richard.
"Hehehe... hai," jawab Junka.
"Ayo, sini duduk sama Mama," ujar Ava.
Junka menghampiri Ibunya, duduk di sebelahnya, dan mulai memakan sarapannya.
"Tumben mampir ke sini," ujar Junka.
"Hahaha... iya. Kita tadi hanya bicara tentang rencana perjalanan kita di musim panas nanti," jawab Ayahnya Richard—Raph.
"Oh. Memangnya nanti kita pergi kemana?"
"Ada deh... kalo mau tahu, tanya Richard aja," jawab Ibunya Richard—Ria.
"Lah, kok aku Ma?" tanya Richard.
Seketika, Junka merasa bingung. Apa yang mereka telah rencanakan untuk musim panas kali ini?
***
"Junkajunkajunka!!!" teriak Mia.
"Woah woah woah... ada apa Mia?" tanya Junka.
"Heh! Awas kamu ya, kalau pegang-pegang Junka lagi," ujar Mia sambil mendorong Richard.
"Santai santai..... dia sudah kembali normal, oke?" ujar Junka.
"Masa? Coba aku lihat," ujar Mia.
"Mia, dia benar. Aku sudah kembali normal," ujar Richard.
"O-oh... maaf tadi aku mendorongmu."
"Iya, ngak apa-apa."
"Tapi, apa yang membuatmu berubah?"
"Muka kedua Ashley yang terpampang di depan mataku sendiri."
"Oh."
"Beneran?!"
Richard terkejut dan melirik ke belakangnya untuk melihat semua teman sekelasnya yang telah mengupingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Common Fate ✔️
Teen Fiction[ B O O K 1; PROSES EDITING] Junka Akihabara dan sahabatnya telah bersatu selama 3 tahun berturut-turut. Mereka semua dipertemukan di Tokyo dimana mereka bersekolah di sekolah yang sama. Semua orang mengenal mereka sebagai sekumpulan sahabat yang s...