Beberapa hari setelah ShowCase berlangsung tak terdengar kabar tentang Hyuna. Ia sama sekali tidak pergi kesekolah semenjak hari itu.
Bambam dan Youngjae mulai khawatir dengan sahabatnya itu. Apalagi Hyuna sama sekali tidak bisa dihubungi. Gadis itu juga sama sekali tidak memberitahu mereka, apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada Hyuna?"
"Aku juga tidak tahu"
Setiap hari mereka berdua selalu menunggu kabar tentang Hyuna, tapi hasilnya selalu nihil.
"Apa itu Jenny?" Bambam memicingkan sebelah matanya.
Tampak seorang gadis berkacamata datang mendekat. Gadis itu sedikit melambaikan tangan kearah mereka.
"Annyoeng!"
Youngjae dan Bambam hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Aku tidak melihat Hyuna selama beberapa hari ini? Apa dia sakit?" tanya Jenny polos.
"Itu--- Hyuna sudah beberapa hari tidak masuk sekolah"
"Dia sama sekali tidak mengabari kami"
Jenny sedikit terkejut. Dalam hatinya ia bertanya-tanya dimanakah Hyuna berada dan apa yang sedang terjadi padanya.
Dari kejauhan tampak Jinyoung sedang memperhatikan mereka. Jinyoung menyadari jika beberapa hari ini memang ia sama sekali tidak melihat Hyuna disekolah.
Ini memang aneh, apalagi Hyuna memang belum memiliki catatan membolos sekalipun semenjak bersekolah disini.
"Jinyoung~ah, ada apa denganmu?" tanya Mark.
"Aniyo" tukas Jinyoung.
"Kyaa, jangan berbohong. Akhir-akhir ini sikapmu sangat aneh" sambar Jackson.
"Menyerahlah, kami semua sudah tahu rahasiamu" kini Jessica angkat bicara. Dan itu seperti skakmat untuk Jinyoung.
Bukan Jinyoung namanya jika tidak bisa mengelabui teman-temannya. Jangan lupakan jika kemampuan aktingnya nomor satu disekolah ini.
Secepat kilat Jinyoung mampu mengkondisikan raut wajahnya yang terlihat sedikit panik menjadi lebih datar.
"Lupakan saja" ucap Jinyoung sambil berlalu meninggalkan ketiga temannya.
Mereka bertiga nampak girang karna berhasil mengerjai Jinyoung. Meskipun sebenarnya mereka tidak begitu tahu, tapi bisa membuat Jinyoung mati gaya seperti tadi sangatlah menyenangkan bagi Mark, Jackson, dan Jessica.
Sambil mengikuti langkah Jinyoung, mereka tertawa renyah dibelakang punggung dingin itu.
Jinyoung sendiri tidak ingin menggubris ketiga teman bejatnya itu. Ia hanya terus melangkah tanpa memperhatikan kiri kanan.
Brraaaggkkk...
Secara tidak sengaja Jinyoung menabrak seorang siswa. Bukan salah siswa itu, tapi ini memang salah Jinyoung.
"Mianhe, maaf" ucap Jinyoung singkat.
Lelaki yang ditabraknya hanya mengangguk sekilas. Biarpun begitu lelaki tadi hanya terus melihat kebawah. Ia bahkan sama sekali tidak melihat wajah Jinyoung. Hal itu sedikit membuat Jinyoung kesal tapi ia tidak terlalu meladeni amarahnya kali ini.
Jinyoung pun melanjutkan langkahnya diikuti Mark, Jackson, dan Jessica.
Mereka meninggalkan lelaki aneh tadi yang masih setia dengan posisinya. Menunduk.
"Kya, siapa laki-laki itu? Aneh sekali" tanya Jessica.
Mereka menciptakan keheningan sesaat, "Mungkin seseorang yang dipanggil Im Jaebum?" tebak Jackson.
"Apa kau gila? Dia Im Jaebum?" tanya Mark memastikan.
Memang meragukan tapi berspekulasi boleh-boleh saja kan, selama itu bukan menyebarkan gosip.
"Sepertinya begitu" lanjut Jackson.
Sementara Jinyoung hanya diam. Ia tidak ingin berbicara apapun, menurutnya itu tidaklah penting baginya.
"Aku masih tidak percaya" bantah Mark.
Jessica tidak tahu apa yang mereka bicarakan, "Siapa itu Im Jaebum? Dan kenapa Mark~oppa tidak percaya jika dia Im Jaebum?"
"Apa kamu tidak melihat ShowCase kemarin? Im Jaebum, dance nya sungguh luar biasa" jawab Jackson.
Mark sedikit memotong, "Jangan mengkhayal, jika dia Im Jaebum kenapa dia tampak bodoh dan aneh? Bukankah Im Jaebum yang kita lihat di ShowCase begitu keren dan menakjubkan? Hah?"
Tanpa sadar mereka bertiga telah kehilangan jejak Jinyoung. Saat mereka sedang sibuk membicarakan Im Jaebum, dengan cepat Jinyoung meninggalkan mereka.
"Dimana Jinyoung~hyung?" Jackson menyela.
Seketika mereka sadar, Jinyoung telah pergi entah kemana.
"Dia memang tidak pernah berubah" lanjut Jessica.
***
Hari ini menjadi sangat memuakan bagi Jinyoung.
Dia memang berbakat, tanpa perlu operasi wajahnya sudah sangat tampan dan ideal, kesempatan untuk debut pun sangat terbuka lebar.
Tapi ia sama sekali tidak memiliki ambisi untuk itu. Kapanpun ia mau, dia bisa saja menjadi bintang paling terang. Entah dia seakan membuang kesempatan itu.
Jinyoung dan ketiga temannya memiliki masalah yang sama. Mereka berempat memang lebih beruntung dari yang lainnya, tapi mereka berempat mempunyai alasan sehingga membuat mereka enggan menggapai mimpi itu.
Jinyoung memutuskan untuk pergi dari sekolah. Ia bosan disana. Ia ingin berjalan-jalan sebentar menyusuri sebuah sungai.
Pandangannya mengedar kesegala arah. Ia melihat sebuah jembatan batu didepannya. Ia pun berjalan ke jembatan itu.
Jinyoung hanya terus melihat pemandangan disekitar sungai tanpa memperhatikan arah depan.
Dari arah berlawanan seorang gadis dengan seragam sekolah yang sama juga sedang melakukan hal yang serupa dengan Jinyoung. Gadis itu juga tidak memperhatikan ke depan, hanya terus memandangi pemandangan disekitar sungai.
Sampai pada akhirnya Jinyoung dan gadis tadi tak sengaja berpandangan.
"Hyuna~ah..."
Melihat Jinyoung ada dihadapannya Hyuna segera berbalik dan hendak berlari menjauhi lelaki itu.
Belum sempat Hyuna berlari tangan besar Jinyoung dengan cepat mencekal lengan gadis itu.Hyuna pun terpaksa berbalik berhadapan dengan Jinyoung.
"Kemana saja kau?" tanya Jinyoung spontan.
"Apa pedulimu?" jawab Hyuna cepat.
"Teman-temanmu.... Mereka mengkhawatirkanmu" nada bicara Jinyoung sedikit naik.
"Aku baik-baik saja, dan sejak kapan kau peduli dengan teman-temanku?"
Lidah Jinyoung kelu. Serasa ada ribuan pisau yang menghujani lidahnya.
Ia berusaha menenangkan diri, ia sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan Hyuna. Otaknya tidak bisa bekerja saat ini. Entah untuk mengeluarkan kalimat apa, sama sekali tidak bisa.
"Sudah selesai? Bisakah aku pergi?"
Jinyoung melepaskan genggaman tangannya pada lengan Hyuna. Ia membiarkan Hyuna pergi menjauh darinya.
Sungguh bodoh bagi Jinyoung. Sudah dua kali ini ia nampak bodoh, pertama didepan teman-temannya dan sekarang didepan Hyuna.
***
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-KJS] Mimpi adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lepas meskipun dikondisi sesulit apapun. Ini adalah cerita dimana semua mimpi terwujud. Bukan bagaimana mimpi itu menjadi nyata, tapi bagaimana membuat mimpi itu menjadi nyata. Impian, Sahabat...