28. Namja Pabo & Yocha Keikeu

386 23 0
                                    

"Simpanlah, jangan sampai kau menghilangkannya namja pabo"

🍂🍂🍂

Seorang wanita parubaya berjalan menyusuri lorong Rumah sakit.

Tangannya tampak penuh dengan barang bawaan. Hyuna-eomma membawakan banyak makanan untuk teman-teman Hyuna yang selalu setia datang menemani Hyuna.

Wanita itu membuka pintu kamar tempat puterinya dirawat. Dia terkejut melihat Jinyoung yang tertidur pulas sambil meletakan kepalanya dipinggir bangkar.

Kembali Hyuna-eomma menengok kekanan dan kekiri, ia berpikir baru Jinyoung saja yang datang. Padahal Hyuna-eomma tidak tahu jika Jinyoung tidak pernah masuk sekolah setelah kecelakaan yang menimpa Hyuna.

Setiap hari Jinyoung selalu menunggu Hyuna, menanti saat gadisnya itu bangun.

“Jinyoung-ah” panggil Hyuna-eomma sambil membangunkan Jinyoung.

Pria itu masih menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk kedalam matanya, “Ne eommanim

Wanita parubaya itu mendudukan dirinya disamping Jinyoung, perlahan ia memegang punggung tangan Jinyoung, ia tersenyum tapi senyumannya terkesan sendu.

“Hyuna-ah adalah anak yang kuat, eomma yakin dia akan baik-baik saja” bukanya.

Jinyoung mengangguk pelan.

“Saat semua anak harus masuk rumah sakit, dialah satu-satunya yang tetap dirumah. Dia sangat keras kepala.” Kini air mata sudah mengucur deras dari balik netra sayu Hyuna-eomma. “Jinyoung-sshi, eomma tau kalian semua pasti sangat mengkhawatirkan uri Hyuna. Dia sangat nakal kan? biarpun dia keras kepala dan tidak taat aturan, dia begitu menyayangi eomma dan appa nya. Dia anak yang baik, tapi kenapa dia harus seperti ini Jinyoung-ah. Sampai kapan dia akan terus seperti ini?”

Jinyoung tak kuasa menjawab. Lidahnya kelu, bahkan hanya untuk berkata iya.

“Tolong maafkan dia, apapun kesalahannya tolong maafkan Hyuna” tambah Hyuna-eomma dengan air mata yang terus berlinang.

Jinyoung menepis pegangan tangan Hyuna-eomma, “Eommanim, jangan katakan itu. Anda sendiri yang bilang, Hyuna adalah anak yang kuat, aku percaya Hyuna akan baik-baik saja. Jadi jangan katakan itu lagi eommanim” pinta Jinyoung seraya menggenggam kedua tangan Hyuna-eomma.

Memory Jinyoung kini kembali terulang saat beberapa tahun lalu di acara peringatan kematian eommanya.

Waktu itu Jinyoung merasa sudah tidak ada harapan. Bahkan diusia semuda itu dia sudah berniat mengakhiri hidupnya untuk menyusul sang eomma.

flashback on

Jinyoung yang hendak menjatuhkan dirinya kedasar jurang pun tak sengaja bertemu dengan seorang gadis seumurannya.

Gadis itu sedang bermain disebuah ladang yang tak jauh dari tempat Jinyoung. Melihat tingkah Jinyoung yang aneh, gadis tadi akhirnya menghampiri Jinyoung.

“Waegure?” tanya gadis itu. Jinyoung hanya terdiam. Tak habis akal gadis tadi menarik tangan Jinyoung untuk mengikutinya. Awalnya Jinyoung menolak, tapi gadis tadi tetap gigih sehingga membuat Jinyoung menurut.

Gadis itu menggenggam tangan Jinyoung erat.

“Apa yang kau lakukan?!” bentak Jinyoung ketika menyadari hal itu sambil menepis pegangan tangan mereka. Gadis tadi sedikit tersentak.

Mereka hanya saling berpandangan dalam waktu yang lama. Gadis itu tiba-tiba tersenyum sangat manis kearah Jinyoung, hati Jinyoung seakan luluh dibuatnya.

“Ini untukmu” ucap gadis itu sambil memberikan sebuah kalung.

“Apa ini? Kenapa kau berikan padaku?”

“Aku juga pernah berada diposisimu. Dulu aku kehilangan ibuku disebuah festival. Festival itu sangat ramai dengan orang, bahkan aku tidak bisa melihat apapun karena berdesakan dengan banyak orang. Aku sangat ketakutan, aku menangis dan tak berhenti menangis, tapi ada seseorang yang memberikan ini padaku. Dia berkata padaku jika aku hanya terus menangis aku tidak akan menemukan ibuku, cara agar aku bisa menemukan ibuku adalah dengan melawan rasa takutku untuk berdiri ditempat yang tinggi agar ibu bisa melihatku dan menemukanku kembali.”

“Bagaimana jika ibumu tak bisa menemukanmu?”

“Maka aku yang akan menemukannya”

“Bagaimana jika kau tak bisa bertemu dengan ibumu lagi?”

“Itu tidak akan terjadi---“

Sebelum gadis tadi mengusaikan kalimatnya, Jinyoung memotong, “Kyaa!! Itu bisa saja terjadi” kita matanya memerah menahan air mata.

“Itu tidak akan terjadi” gadis masih keukeh dengan jawabannya.

Mata Jinyoung memanas, ia melirik baju yang dikenakan gadis itu. Gadis itu mengenakan sebuah kaus dengan tulisan kue awan. “Kya, gadis kue awan, kenapa kau sama sekali tidak mengerti. Bagaimana jika ibumu pergi jauh dan tak akan kembali lagi?”

Gadis itu mulai paham sekarang mengapa lelaki dihadapannya mau mengakhiri hidupnya, “Jika memang begitu, aku harus menunggu. Aku harus menunggu ditempat itu sampai kapanpun. Aku harus berusaha hidup ditempat itu. Aku harus bisa membuat diriku berguna disana. Suatu saat jika ibuku mendengar kabar kesuksesanku ia pasti akan kembali menjemputku, namun jika memang ibuku takkan kembali aku tidak akan pergi kemana-mana untuk menyusul ibuku. Karena aku tidak tahu kemana perginya ibuku, dan pergi dari festival hanya karena ingin menyusul ibuku itu adalah hal bodoh”

Jinyoung tertegun, perkataan gadis tadi telak mengenainya.

“Jadi kau namja pabo, jangan pernah lakukan itu hanya karna kau ingin menyusul ibumu. Buatlah dia bangga dengan melihatmu berhasil disini.” lanjut gadis itu tegas.

Sekali lagi Jinyoung hanya bisa terdiam. Ia menunduk. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Jinyoung mulai tersenyum.

“Gomawo kue awan. Tapi kenapa kau berikan ini padaku?”

“Orang itu memiliki 3 kalung yang sama. Dia memberiku 2 buah, dan yang 1 buah lagi aku berikan padamu namja pabo. Simpanlah, dan jangan pernah kau hilangkan”

Keduanya pun larut dalam kebahagiaan sampai supir Jinyoung datang dan menjemputnya agar segera kembali.

Setelah saat itu Jinyoung tidak pernah bertemu lagi dengan gadis kue awan lagi. Setiap peringatan kematian ibunya, Jinyoung selalu datang ketempat pertama kalinya ia bertemu dengan gadis kue awan. Tapi ia tidak pernah menjumpai gadis itu lagi.

flashback off

“Jinyoung-ah” tepukan dibahunya menyadarkan Jinyoung dari lamunan panjangnya.

Neo Gwencanha? Kau tidak apa-apa?”

Ne eommanim, aku baik-baik saja”

***

🍂TBC🍂

A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang