37. Like A Thief

338 27 0
                                    


"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan------"

Sedari tadi hanya suara operator yang menyahut panggilan Hyuna. Setelah Jenny berpamitan untuk pulang, Hyuna hanya terus mengurung diri dikamar ayahnya.

Tak terbesit dibenaknya untuk keluar dan mengisi perutnya. Hati nya serasa hancur, dunianya seakan runtuh.

Hyuna sangat menyanyangi kedua orang tuanya, ayah dan ibu Hyuna selalu ada ketika Hyuna membutuhkan mereka. Itu yang membuat Hyuna sangat terpukul dengan kepergian sang ayah.

Dari merekalah Hyuna tumbuh menjadi gadis yang baik dan cantik seperti sekarang.

Sekarang ia merasakan apa yang pernah Jinyoung rasakan, ambisinya seakan runtuh pula ketika orang yang ia sayangi harus pergi untuk selamanya.

Ia mencoba menghubungi nomor Jinyoung sekali lagi, tapi tetap saja tidak aktif.

Hyuna menatap kesegala penjuru. Manik matanya mengamati setiap benda yang ada dikamar itu. Semua benda yang ada disana selalu mengingatkan Hyuna pada mendiang ayahnya.

Ayah Hyuna memang memiliki dua kamar dirumahnya. Kamar tempat Hyuna berada sekarang adalah kamar yang dikhususkan oleh ayahnya untuk bekerja.

Ayah Hyuna memang suka bekerja sampai larut malam itulah sebabnya ruang kerja ini diset seperti sebuah kamar. Dan satu kamar lagi adalah kamarnya dengan ibu Hyuna.

"Appa" rintih Hyuna teramat parau.

Ia kembali memandangi ponsel digenggamannya. Ia mendial nomor Jinyoung sekali lagi. Tapi nomornya masih tidak aktif. Hyuna pun beralih pada Bambam.

Telfon Hyuna tersambung tetapi tidak ada tanda-tanda jika panggilannya akan diangkat oleh Bambam.

Satu-satunya yang tersisa adalah Youngjae. Ia berharap kali ini tersambung dan Youngjae benar-benar mengangkatnya.

"Youngjae-ah" panggil Hyuna dengan suara seraknya.

Hati Hyuna mencelos saat mendengar suara yang menyautnya bukanlah suara Youngjae.

"Chuseonghabnida noona, aku adalah staf manager Gatseboys. Apakah ada yang bisa kubantu?" jelas pria itu.

Rupanya ponsel Youngjae sedang dibawa oleh orang lain.

"Apakah aku bisa bicara dengan Youngjae?"

"Ahh keuge, maafkan aku tapi saat ini Gatseboys sedang mengadakan konser"

"Jadi begitu. Bisakah kau sampaikan padanya, untuk menelfonku nanti?"

"Baiklah"

"Gamsahabnida"

"Ne. Aku akan kembali bekerja."

Hyuna menghempaskan tubuhnya kekasur. Rasanya ia tak punya daya bahkan untuk membuka matanya.

Baru beberapa menit ia menutup matanya, suara riuh gaduh terdengar dari pekarangan depan rumahnya.

Dengan sekuat tenaga Hyuna beranjak dari kasur itu, ia berjalan gontai menuju jendela. Ia sedikit menyingsingkan gorden mengintip siapa biang kegaduhan itu.

Sepertinya kabar kematian ayah Hyuna baru terendus wartawan. Mungkin Jenny yang menjadi narasumber utama. Atau mungkin beberapa pelayat kolega ayahnya.

Ia sama sekali tidak tertarik untuk meladeni wartawan itu. Gadis cantik itu merebahkan kembali tubuhnya.

***


Malam ini menjadi malam yang sangat mengesankan bagi Jinyoung dan keenam rekannya, pasalnya malam ini mereka berhasil menggelar konser pertama mereka setelah debut 2 tahun lalu.

A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang