Satu minggu ini setiap siswa disibukan dengan berbagai pembelajaran vokal, dance, dan akting.
Sementara bagi mereka yang mengambil jurusan musik akan sibuk berlatih berbagai alat musik seperti piano, drum, dan gitar.
Di sekolah seni ini setidaknya ada empat jurusan yang bisa diambil siswa. Jurusan itu berbeda dengan jurusan Ipa, Ips, Bahasa dan lain sebagainya seperti yang ada di Sekolah formal pada umumnya.
Jurusan disini berarti siswa akan menekuni materi dan latihan seputar bidang yang akan mereka ambil nantinya di industri hiburan.
Yang pertama adalah jurusan Akting, dalam jurusan ini siswa hanya akan digencar dengan materi seputar akting. Bagaimana berakting dengan baik, bagaimana membawakan sebuah peran, bagaimana mengatur mimik wajah dan gestur, bagaimana menyusun kalimat yang sesuai dengan naskah dan seterusnya.
Siswa yang mengambil jurusan ini kebanyakan bermimpi bisa menjadi seorang aktor atau aktris. Entah itu bermain dalam drama ataupun film.
Yang kedua adalah jurusan musik. Jurusan ini khusus mempelajari tentang musik dan lagu. Siswa akan diajarkan bermain segala jenis alat musik, mereka juga akan diajarkan tentang teknik bermain musik, genre dalam bermusik, mengaransemen lagu serta menciptakan lagu.
Kebanyakan siswa yang ada dalam jurusan ini bermimpi untuk bisa menjadi seorang musisi atau pencipta lagu.
Selanjutnya adalah jurusan tari atau dance. Jurusan ini hanya mempelajari seputar dance. Siswa diajarkan bagaimana menari dengan baik, bagaimana melakukan freestyle, bagaimana mengimprovisasi gerakan dance, serta ekspresi dan mimik yang harus mereka peragakan saat menari.
Siswa yang lulus dari jurusan ini biasanya akan menjadi dancer mengiringi para Idol. Tak jarang bagi mereka yang berbakat akan menjadi seorang koreografer.
Dan yang terakhir jurusan yang paling populer dan paling diinginkan para siswa baru, adalah jurusal Idol. Jurusan ini banyak menghasilkan para idol, entah itu solo karier ataupun boys dan girls grup. Dalam jurusan ini siswa akan diajarkan menyanyi, menari, dan berakting dengan baik. Otomatis bagi siswa jurusan ini harus mengikuti kelas vokal, dance, dan akting.
Meskipun kelas idol selalu dibanjiri siswa baru saat tahun ajaran baru, bukan berarti kelas lainnya sepi peminat.
Banyak diantara mereka yang menggeluti seni karna hasrat jiwa mereka, itu artinya mereka tidak mengejar ketenaran. Sedangkan kebanyakan siswa kelas idol selalu ingin populer dan terkenal nantinya.
Itu tidak salah, asalkan mereka menggelutinya dengan senang hati.
Tampaknya ada yang berbeda dengan Hyuna hari ini. Beberapa hari yang lalu ia merasa menyesal karna jurusan yang ia ambil. Dia tau, dia tidak begitu baik dalam menari ataupun menyanyi tapi Hyuna memiliki kemampuan akting yang luar biasa.
Ia menyesal telah mengambil jurusan idol, harusnya diawal dia mengambil jurusan akting saja. Hal itu karena Hyuna memang sedang labil. Ia sangat ingin terkenal seperti bias di boys grup idolanya.
Hyuna selalu bermimpi bisa sepanggung dengan biasnya, tetapi itu hanyalah mimpi sekarang. Kesempatannya untuk debut serasa mulai semakin menjauh.
Meskipun Hyuna sudah berjanji pada Jinyoung untuk kembali ke kelas bersama ketiga temannya, gadis itu tampak malas berjalan untuk menghadiri kelas vokal. Ia tahu, ia pasti gagal lagi.
Hyuna berjalan gontai menyusuri koridor yang sepi. Sesekali matanya melihat keluar. Mengamati salju-salju yang jatuh kebumi. Beberapa dari mereka tersangkut didahan pohon.
Langkahnya terhenti.
Ia berjalan mendekat kesamping jendela kaca. Kedua tangannya ia letakan pada daun jendela. Mata coklatnya terus memandangi benda putih itu.
"Hyuna~ah"
Suara bariton menginterupsi kedalam ruang dengar Hyuna. Gadis itu tersenyum. Ia tahu siapa yang datang, ya Hyuna mengenali suara tadi.
"Rupanya kau sengaja mengikutiku, Jinyoung~ah" ucap gadis cantik itu.
Jinyoung mendekat kearah jendela kaca tempat Hyuna berada. Kedua tangannya ia masukan pada saku jaket yang ia kenakan.
Cuaca begitu dingin hari ini, bahkan sampai menembus kedalam bangunan sekolah.
"Bukankah sekarang waktunya kelas vokal huh?" tanya Jinyoung.
Awalnya Hyuna enggan menjawab. Ia takut membuat Jinyoung kecewa, tapi pada akhirnya ia harus menjawabnya.
"Sebenarnya aku malas datang kesana."
"Kenapa?"
"Entahlah, aku hanya merasa akan tetap gagal"
"Tapi kau sudah berjanji padaku"
"Arraso Oppa" ucap Hyuna sedikit malas.
Selang beberapa detik Jinyoung tertawa kecil.
"Sejak kapan kau memanggilku Oppa?"
"Baru saja"
Kini hanya keheningan diantara keduanya. Seakan tahu akan keadaan Hyuna dan Jinyoung, angin pun mulai bertiup menerbangkan beberapa salju.
Bunyi desusan angin samar-samar terdengar karna memang jendela kaca itu sengaja ditutup.
Setelah sekian lama akhirnya Hyuna angkat bicara. Gadis itu memecahkan keheningan yang mulai menjalar diantara keduanya. Ia tidak tahan hanya berdiam diri saja.
"Jinyoung~ah, kenapa kau peduli padaku?"
Sesaat lidah Jinyoung terasa kaku. Ia bingung harus menjawab apa.
"Aku tau, kepedulianmu itu hanya sebatas teman. Tapi kenapa harus aku? Kenapa kau tidak bersikap seperti ini pada para fans mu?" tambah Hyuna sebelum Jinyoung benar-benar membuka mulutnya.
Jinyoung yang hendak menjawab pertanyaan Hyuna pun kembali mengatupkan mulutnya.
Sejenak Jinyoung menunduk lalu ia menatap Hyuna. Hyuna pun menoleh dan kini mereka saling tatap.
"Aku---" ucapan Jinyoung terpotong oleh teriakan Bambam.
"Hyuna~ahhh!!!!"
Setelah meneriaki nama Hyuna, Bambam pun berlari menghampirinya. Nafasnya sedikit terengah-engah tapi dengan cepat ia mengaturnya normal kembali.
"Dimana saja kau Hyuna, kelas vokal akan segera dimulai"
"Ahh, aku sedang akan menuju kesana"
"Kau ini-----" belum selesai Bambam berbicara ekor matanya tidak sengaja melihat Jinyoung berdiri disampingnya.
Rupanya Bambam tak menyadari ada Jinyoung disana. Tadinya ia berfikir lelaki yang sedang berhadapan dengan Hyuna adalah orang lain.
Wajar saja jika Bambam tidak sadar, karna Bambam datang dari arah belakang Jinyoung. Jadi Bambam hanya melihat sekilas punggung Jinyoung tanpa tahu jika itu Jinyoung.
Kalau saja ia tahu, mungkin ia akan berbicara lebih sopan didepan Hyuna.
Setelah mengetahui keberadaan Jinyoung, Bambam pun membungkuk sekilas sebagai tanda hormat, "Annyoenghaseyo, Sunbae"
Jinyoung memang dihormati disekolah ini. Meskipun mereka satu tingkat tapi kebanyakan memang mengatakan jika Jinyoung pantas disebut sebagai senior. Maka dari itu Bambam menyapanya dengan kata 'Sunbae' atau senior.
Melihat tingkah Bambam itu pecahlah tawa Hyuna. Ia tertawa lepas dihadapan dua pria itu.
Bambam tidak mengerti tapi Jinyoung tahu. Jinyoung pun menyela tawa Hyuna, "Hyuna~ah, kalau begitu aku pergi dulu"
Tawa Hyuna pun berhenti, ia kemudian mengangguk dan tersenyum pada Jinyoung, "Josimhaeyo Oppa"
Tanpa diduga Jinyoung mengangkat tangan kanannya kemudian bergerak mengacak lembut puncak kepala Hyuna.
Keduanya tersenyum. Sangat manis. Dan pemandangan macam apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka? Begitulah mungkin yang ada dipikiran Bambam.
Sedari tadi Bambam hanya memperhatikan dua orang itu dengan ekspresi takjub setengah bingung.
***
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-KJS] Mimpi adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lepas meskipun dikondisi sesulit apapun. Ini adalah cerita dimana semua mimpi terwujud. Bukan bagaimana mimpi itu menjadi nyata, tapi bagaimana membuat mimpi itu menjadi nyata. Impian, Sahabat...