21. Through Back

385 29 0
                                    

Sore ini Hyuna sedang berjalan menyusuri trotoar. Setelah sekolah usai, gadis itu memilih menghabiskan waktunya untuk merenung dijalanan.

Ia melihat sebuah bangku halte yang kosong, ia pun berniat duduk disana. Bukan untuk menunggu bis, hanya saja ia masih belum ingin pulang.

Telepon genggam Hyuna berbunyi cukup nyaring. Tertera nama Youngjae disana, "Yoeboeseo Hyuna~ah!!!" teriak Bambam mengagetkan Hyuna.

"Aisshh. Apa-apaan dia" gerutu Hyuna sambil menjauhkan telepon dari mulutnya, "Ne, ada apa kalian menelpon?"

"Kya, kenapa kau tak memberitahu kita kalau kau ikut casting drama?"

"Ahh, itu----" Hyuna enggan menjawab, ia lalu berpura-pura berteriak, "Ne eomma, Hyuna akan segera kesana! Youngjae~ah Bambam~ah sepertinya eomma memanggilku jadi aku tutup dulu ya"

Tanpa persetujuan Bambam dan Youngjae, Hyuna menutup telepon itu sepihak.

Beberapa detik kemudian telepon Hyuna berdering lagi masih dengan nama yang sama. Hyuna pun mereject panggilan itu, sampai yang keempat kalinya.

Kenapa mereka berdua sangat tidak peka jika Hyuna ingin sendiri.

Gadis itu kini duduk dibangku halte bis sambil menatap sekitarnya.

Hyuna menyandarkan bahunya, ia merenggangkan otot-otot yang sudah mulai tegang itu. Tiba-tiba dering ponsel Hyuna terdengar lagi, "Aissh, apa mereka tidak bosan" omel Hyuna sambil menekan tombol 'terima' tanpa sempat melihat nama penelepon.

"Kya, Bambam~ah apa kau tidak bosan terus-terusan menelfonku? Aku kan sudah bilang jika sedang membantu eomma, jadi-----" omelan Hyuna dipotong oleh si pelepon.

"Biar aku luruskan, pertama aku bukan Bambam, kedua aku baru sekali menelfonmu, ketiga sepertinya kau tidak sedang membantu ibumu kali ini" ucap orang itu terlampau keren membuat Hyuna mendengus kesal

Ia kemudian melihat ponselnya, yang menelfonnya saat ini bukanlah Youngjae ataupun Bambam, bukan juga kedua orang tuanya. Entah siapa orang yang sedang menelfonnya sekarang karena Hyuna tidak menyimpan nomor itu.

Hyuna meniup poninya sendiri dengan ekspresi wajah kesal, tapi hal itu malah semakin membuat Hyuna terlihat imut.

Dari kejauhan pria yang sedang menelepon itu memperhatikan Hyuna dengan seulas senyum dibibirnya. Hyuna terus saja mengomel tidak jelas.

Pria itupun memotong kembali omelan Hyuna, "Hyuna~ah, coba lihatlah kedepan"

Hyuna menuruti perkataan orang itu, diseberang jalan tepat didepan Hyuna berdiri seorang pria tampan dengan seragam sekolah yang sama, pria itu juga sedang menelepon, "Sekarang kau tahu kan siapa aku?" kata pria itu.

Hyuna tercengang. Ia terdiam dengan posisinya. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan pria itu ditempat seperti ini.

"Jaebum oppa?"

Jaebum menyebrang jalan dan berjalan menghampiri Hyuna yang duduk dibangku halte.

Hyuna masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Sudah 5 tahun sejak kejadian itu.

•flashback on•

"Oppa, apa kau akan pergi?" tanya Hyuna polos.

Jaebum hanya terdiam, ia menyodorkan sebuah kotak pada Hyuna

"Apa ini oppa?"

Jaebum masih terdiam, saat Hyuna hendak membukannya barulah Jaebum berbicara.

"Jangan dibuka, bukalah saat kita bertemu lagi"

Sejak awal Hyuna mengenal Jaebum dia  memang sudah menyukainya. Jaebum adalah tetangga Hyuna dulunya, dia selalu melindungi Hyuna saat Hyuna dalam masalah dengan teman barunya. Dari situ Hyuna kembali teringat pada seseorang yang selalu melindunginya sebelum pindah ke Seoul. Seseorang yang sudah Hyuna anggap sebagai kakaknya.

Selama hampir 3tahun Hyuna terus saja mengejar Jaebum. Mungkin itu terdengar gila disaat anak SD mengejar laki-laki yang dia suka, tapi kenyataannya begitu.

Namun Jaebum sama sekali tidak pernah menanggapi perasaan Hyuna, ia terlalu mengabaikan Hyuna.

Bambam dan Youngjae sering sekali menasihati Hyuna untuk berhenti, tapi gadis itu terlalu keras kepala. Semua orang tahu Jaebum tidak pernah menyukainya, tapi hanya dia satu-satunya orang yang percaya jika perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Mianhe Hyuna~ah, aku harus pergi"

"Kau mau kemana oppa?"

"Ketempat yang jauh"

"Dimana itu oppa? Dan apakah kau akan segera kembali?"

"Aku akan kembali, tapi tidak sekarang, tidak tahun depan dan tidak dua tahun lagi"

•flashback off•

Selama 5tahun sejak kejadian itu Hyuna hanya bisa terus mengubur perasaannya. Itu terjadi karena ia lelah hanya terus mengejar sesuatu yang tidak pasti. Ia percaya jika sesuatu yang tidak pasti nantinya akan menjadi pasti jika ia berusaha, tapi tak ada gunanya. Kepergian Jaebum waktu itu sudah seperti sebuah penolakan baginya.

"Apa kau masih menyimpannya?" tanya Jaebum. Hyuna mengangguk dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Ia selalu membawa benda itu kemanapun ia pergi. Ia selalu menjaga janjinya untuk tidak membukanya sampai ia bertemu lagi dengan Jaebum.

"Sekarang bukalah"

Dibukanya kotak kecil itu, ada sebuah kertas didalamnya. Hyuna membaca kata demi kata dalam surat itu. Ia kemudian menatap nanar kearah Jaebum. "Lalu kenapa selama ini kau mengabaikanku?"

"Mianhe Hyuna~ah------"

"Cukup oppa, aku memang sangat menyukaimu bahkan aku satu-satunya orang yang percaya bahwa kau juga menyukaiku. Tapi kenapa masih kau katakan sekarang? Kenapa kau pergi dulu? Kenapa kau mengabaikanku? Kenapa kau datang lagi setelah aku berhasil menemukan penggantimu?" kini gadis cantik itu menangis.

Ia melihat sekali lagi isi surat itu,

------------

Hyuna~ah, aku harap kau menepati janjimu.
Kau harus membuka surat ini saat kita bertemu lagi nanti.
Maafkan aku yang selalu mengabaikanmu.
Jauh didalam hatiku, aku juga sangat menyukaimu tapi aku tidak punya keberanian untuk itu.
Aku pergi bukan karemu, tapi karena kedua orangtua ku.
Mianhe Hyuna~ah

------------

Jaebum hanya bisa membisu, apa yang dikatakan Hyuna memang benar. Selama ini dia hanya terus menyakiti Hyuna.

Hyuna masih saja menangis, ia terus menangis sampai matanya terlihat bengkak.

"Mianhe Hyuna, aku memang sangat bodoh. Aku kira kau akan terus menyukaiku, tapi ternyata tidak. Kau dengan cepat menyukai lelaki lain."

"Apa itu salah Hyuna?"

***
[TBC]

A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang