"Kau benar appa, ternyata dia memang sangat mirip denganmu"
-Hyuna-🌴🌴🌴
Bambam terus saja mondar mandir didalam kamar ibu Hyuna. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Youngjae yang melihatnya hanya bisa meghembuskan nafas pelan.
Tak lama kemudian Jinyoung datang bersama Hyuna yang masih terlihat kacau. Tubuh kecilnya menggigil, kantung matanya terlihat sembab karena terus menangis, penampilan gadis itu terlihat berantakan.
"Hyuna-ah, neo gwencanha?" tanya Bambam. Gadis itu mengangguk.
"Apa yang sebenarnya terjadi Hyuna?" timpal Youngjae.
Melihat tubuh Hyuna yang menggigil Jinyoung langsung menjawab, "Tidak kah kau lihat, kondisinya masih shock."
Hyuna membuka mulutnya, "Mianhe, setelah kematian appa kami memang sempat bersitegang." gadis itu lalu menatap sendu tubuh eommanya yang masih tak sadarkan diri.
"Aku hanya belum bisa menerima fakta jika eomma membohongiku. Sejak 2 tahun yang lalu kondisi kesehatan appa menurun, yang aku tahu appa hanya kelelahan karena bekerja, tapi ternyata tidak. Kecelakaan yang menimpaku dulu membuat appa harus mendonorkan ginjalnya untuku."
"Mwo?" Bambam dan Youngjae terkejut. Setau mereka Hyuna mengalami masa kritis karena kecelakaan. Mereka tidak tahu menahu masalah donor ginjal.
Jinyoung mulai paham sekarang. Sebenarnya dia tahu masalah ini, tapi ibu Hyuna menyuruhnya untuk merahasiakan itu dari siapapun termasuk Hyuna.
Ini adalah permintaan dari ayah Hyuna. Ayah Hyuna tidak ingin puteri sematawayangnya khawatir dan merasa bersalah.
Jinyoung tahu semuanya, karena selama 2 minggu Hyuna dirawat dirumah sakit, Jinyoung selalu disana menemaninya jangan lupakan jika Jinyoung sengaja membolos sekolah dulu.
"Kata dokter, akibat kecelakaan itu ginjalku tak lagi berfungsi dan harus segera melakukan operasi pencangkokan ginjal. Dan appa mendonorkan ginjalnya padaku" satu tetes air mata perlahan jatuh lagi membasahi wajah cantiknya.
Dua pria itu masih tercengang, "Tapi kami sama sekali tidak tahu menahu tentang operasi pencangkokan ginjal mu Hyuna-ah"
"Itu karena kalian hanya datang saat pagi dan sore saja."
Semuanya menatap Jinyoung lekat. Ditatap seperti itu membuat Jinyoung sedikit bergidik.
"Apa kau tahu tentang ini Jinyoung-ah?"
"Aku tahu, tapi eomma mu melarangku untuk bercerita. Katanya itu adalah permintaan appa mu"
"Wae? Kenapa kau merahasiakannya dariku?"
"Aku tidak bermaksud begitu, aku bahkan pernah hampir mengatakannya padamu tapi appa mu memohon padaku"
Youngjae dan Bambam manggut-manggut, "Pantas saja, dulu saat Hyuna kritis aku jarang sekali melihat paman, bibi juga sering sekali meninggalkan ruang rawatmu, dan Jinyoung-hyung..." Bambam menggantungkan kalimatnya lalu menatap Jinyoung.
"Ne, paman tidak pernah mengunjungi Hyuna karena dia juga sedang berada diruang perawatan. Sedangkan bibi, dia sering pergi dari ruangan rawat Hyuna karena bibi juga harus menjaga paman, jadi aku yang menjaga Hyuna. Saat kalian berangkat sekolah, aku memilih membolos dan saat kalian pulang aku akan kembali ke rumah sakit"
"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?"
"Aku sudah bilang, itu permintaan appa mu Hyuna-ah"
KAMU SEDANG MEMBACA
A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-KJS] Mimpi adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lepas meskipun dikondisi sesulit apapun. Ini adalah cerita dimana semua mimpi terwujud. Bukan bagaimana mimpi itu menjadi nyata, tapi bagaimana membuat mimpi itu menjadi nyata. Impian, Sahabat...