"Kyaaa, Jinyoung~ah sudah cukup. Aku menyerah. Aku menyerahh!!" teriak Hyuna sambil mengangkat kedua tangannya.
Rupanya Jinyoung menang kali ini. Ia patut berbangga diri karna kemenangannya, "Apa setelah ini kau akan mentraktirku?" tanya nya memberi kode.
Hyuna masih berfikir, ia tidak semudah itu dikalahkan.
Tanpa aba-aba Hyuna melempar satu bola salju lagi kearah Jinyoung, sedikit meleset tapi karna jaraknya yang terlalu dekat bola salju itu malah melukai Jinyoung.
"Jinyoung~ah, mianhe" ucap Hyuna menyesal.
Gadis itu mendekat dan menangkup pipi kanan Jinyoung yang terkena lemparan bola salju. Ia berusaha menghangatkan pipi Jinyoung yang terlihat sedikit membiru.
Sebenarnya Jinyoung tidak apa-apa. Baginya luka seperti itu tidak terlalu berarti. Ia hanya ingin mengerjai Hyuna saja.
"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja" ujar Jinyoung. Ia lalu memegang punggung tangan Hyuna yang berada dipipi kanannya.
Jinyoung melepaskan tangkupan tangan Hyuna dan menurunkannya. Hyuna terdiam dengan tatapan menyesal.
"Hyuna~ah, kembalilah. Teman-temanmu sangat mencemaskanmu."
Gadis itu mengangguk tapi tatapan matanya tak bisa lepas dari Jinyoung. Ia terus memandangi mata indah itu, tentu saja tatapan menyesal.
***
Bambam, Youngjae, dan Jenny keluar dari kelas vokal. Mereka bertiga sekarang berjalan menuju kantin.
"Wahh daebak, hari ini hari pertama turunya salju" ujar Jenny sumringah.
"Iya. Biasanya Hyuna akan keluar kelas terlebih dahulu dan pergi keluar supaya bisa menyentuh salju-salju itu" balas Bambam spontan membuat Youngjae dan Jenny saling pandang.
Sepersekian detik kemudian Bambam menyadari bahwa ada yang salah dengan ucapannya.
"Tak apa Bambam~ah."
"Mianhe, aku hanya teringat Hyuna barusan" ucap Bambam lesu.
Hening diantara mereka.
Youngjae menarik nafas pelan, "Jika Hyuna ada disini pasti dia akan berkata----"
"Ayo perang bola salju!!"
Seketika Jenny dan Bambam langsung melihat Youngjae. Mereka berdua melongo tak percaya.
"Wahh daebak Youngjae~hyung, kau bisa persis menirukan suara Hyuna"
Youngjae mengerutkan alisnya. Ia juga heran, tapi bukan dia yang mengatakan kalimat tadi.
"Kyaa!! Kalian!! Apa yang kalian tunggu!!?"
Bambam, Youngjae, dan Jenny melihat keluar balkon dilantai dua dan melihat Hyuna disana. Serentak mereka berteriak, "HYUNA~AHH"
Mereka berlari menghampiri Hyuna, tepat dihadapan Hyuna mereka langsung memeluk gadis itu.
"Kemana saja kau Hyuna, kami sangat mencemaskanmu" ujar Bambam yang tak kuasa menahan air matanya.
Hyuna melepaskan pelukan itu, "Hehehe, sebegitu khawatir itukah kalian?" ujarnya cengengesan.
Baik Youngjae,Bambam, maupun Jenny tak bisa menjawab. Mereka kemudian memeluk Hyuna lagi lebih erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-KJS] Mimpi adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lepas meskipun dikondisi sesulit apapun. Ini adalah cerita dimana semua mimpi terwujud. Bukan bagaimana mimpi itu menjadi nyata, tapi bagaimana membuat mimpi itu menjadi nyata. Impian, Sahabat...