"Eomma, aku berangkat" pamit Hyuna yang sedang membenarkan tasnya.
Ayah Hyuna menyela, "Hyuna~ah, kenapa kau tidak memakai seragam sekolahmu?"
Hyuna memutar kedua bola matanya, ia mencoba mencari alasan yang tepat. Tidak mungkin jika ia mengatakan tidak kesekolah karena shooting, pasti kedua orang tuanya akan heboh sendiri.
Ia berencana untuk menggapai mimpinya secara diam-diam. Hyuna telah menyadari dimana bakatnya berada jadi ia memutuskan banting setir diproduksi film. Menjadi cameo atau figuran adalah langkah awal bagi Hyuna.
"Ahh, ada yang harus aku lakukan lebih dulu sebelum ke sekolah Appa." alibinya.
Kedua orang tuanya tak langsung mempercayai alasan puterinya itu. Mereka memasang wajah curiga. Mengetahui hal itu Hyuna langsung menambah alasannya.
"Eomma tahu? Setiap siswa harus memiliki foto ID jadi sebelum pergi ke sekolah Hyuna akan melakukan pemotretan dulu bersama Youngjae dan Bambam distudio."
Setelah menuturkan alasan yang dibuat-buat akhirnya kedua orang tua Hyuna percaya dengan alibi putri tunggalnya itu.
Hyuna pergi menggunakan taxi menuju lokasi shooting pertamanya. Setelah sampai dilokasi, ia diarahkan oleh staf untuk memerankan seorang gadis bisu yang selalu dibully teman-temannya.
Hyuna sudah paham betul apa yang harus ia lakukan, lagipula ia sudah diarahkan oleh staf tadi. Sebelum adegan dimulai Hyuna didandani oleh Make Up Artist agar terlihat berbeda dari penampilan sebelumnya. Ia juga disuruh untuk mengenakan seragam sekolah.
"Baiklah, kita akan mulai shootingnya, apakah tallent siap?"
Hyuna mengangguk lalu memberikan kode dengan jarinya jika ia siap.
"Cue, and Action!"
Hyuna melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Ia berjalan mengitari taman, menurut naskah ia sedang membolos sekolah karena selalu dibully temannya. Aktingnya sangat natural dan memancing siapa saja yang melihatnya menjadi iba.
Ia berhenti dan duduk dikursi taman sambil merenungi nasibnya. Sebelum musibah ini menimpanya sebenarnya Hyuna memiliki suara yang indah. Beberapa teman yang iri kemudian merencanakan kejahatan hingga Hyuna harus kehilangan suaranya.
Saat ia sedang melakukan perannya datanglah pemeran utama. Pemeran utama mengucapkan monolog singkat lalu mulai bertanya pada Hyuna, namun gadis itu tak lekas menjawab membuat pemeran utama frustasi.
Diceritakan sang pemeran utama sedang mencari sesuatu yang mungkin saja tertinggal dikursi taman yang diduduki Hyuna.
Hyuna memasang wajah polosnya dan itu semakin membuat pemeran utama geram. Saat pemeran utama itu menjambaki rambutnya sendiri Hyuna bergerak menarik ujung mantel yang dipakai sang pemeran utama. Lelaki itu lalu menoleh.
Hyuna menggunakan bahasa isyarat yang tadi sudah diajarkan oleh staf. Ia melakukannya dengan baik, bahkan hampir tidak ada NG saat shooting adegan ini.
"Cut!!" teriak sutradara.
Dilihat dari ekspresinya sutrada sangat puas dengan akting Hyuna. Ia memanggil gadis itu dan mengucapkan terimakasih karena aktingnya yang luar biasa.
"Hyuna~sshi, aktingmu sangat luar biasa, baru kali ini saya melihat tallent yang berhasil mengekspresikan perannya tanpa NG sedikitpun." ucap sutradara.
"Ne, gamsahabnida seungsemnim" balas Hyuna berterimakasih.
"Ahh, staf ku akan mengabarimu lagi jika ada proyek baru. Aku sangat menyukai aktingmu"
Hati Hyuna sangat gembira. Dipuji seperti itu oleh sutradara ternama membuat Hyuna sedikit berbangga diri. Baru kali ini ia dipuji sejauh itu.
***
"Kya Bambam~ah, akhir-akhir ini aku sama sekali tidak melihat Hyuna" ujar Youngjae.
"Kau benar, beberapa hari ini Hyuna memang tidak terlihat datang ke sekolah"
"Apa dia baik-baik saja?"
"Entahlah, dia sedikit aneh akhir-akhir ini"
Saat Bambam dan Youngjae sedang asyik mengobrol tentang Hyuna tiba-tiba Jinyoung datang dan menyela.
Rupanya pria tampan itu sudah mendengar semua pembicaraan Bambam dan Youngjae.
"Jangan khawatir, dia baik-baik saja"
Sontak Bambam dan Youngjae terkejut. Bahkan mereka hampir tersedak makanannya sendiri.
"Jinyoung~hyung, bagaimana bisa?" ucap Bambam terbata-bata.
"Tapi darimana kau tahu hyung?" tambah Youngjae.
Jinyoung tidak menjawab. Ia mengendikan bahu lalu berlalu melewati mereka. Sampai beberapa langkah lelaki itu berbalik.
"Aah, satu lagi jika Hyuna eomma bertanya sesuatu pada kalian, kalian jawab saja iya"
"Iya? Tapi pertanyaan macam apa hyung?"
"Lakukan saja, ini perintah Hyuna"
Setelah itu Jinyoung pergi dari hadapan kedua sahabat Hyuna itu. Baik Bambam maupun Youngjae saling pandang tak mengerti. Mereka berspekulasi ada hubungan apa sebenarnya antara Hyuna dan Jinyoung.
Saat keduanya sedang asyik dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba Bambam dan Youngjae dikejutkan oleh nada dering handphone Youngjae yang berbunyi cukup nyaring. "Siapa itu?" tanya Bambam penasaran. Youngjae mengisyaratkan pada Bambam untuk diam dengan menempelkan jari telunjuknya dimulut.
"Yoboeseyo Hyuna eommanim, apakah ada hal yang sangat penting sampai membuat eommanim menelfon?"
"Ahh Youngjae~ah, apakah Hyuna bersama denganmu sekarang?"
Youngjae sedikit gelagapan, karena kenyataannya Hyuna tidak bersama mereka saat ini. Ia kemudian teringat dengan perkataan Jinyoung, ia tidak tahu apa yang sedang Hyuna lakukan sekarang, tapi hal yang perlu ia lakukan untuk membantu Hyuna saat ini adalah mengatakan iya saat ibu Hyuna bertanya.
"Ee..ee.. Ne eommanim, Hyuna sedang bersama kita"
"Apa kalian sudah selesai melakukan pemotretan untuk ID kalian? Hyuna tidak bisa dihubungi sekarang ini."
"Aa..aa.. Ne eommanim, kami baru saja selesai. Mungkin handphone Hyuna lowbart eomma"
"Bisakah aku berbicara dengannya?"
"Andwei!!" tanpa sadar Youngjae berteriak, "Maksudku Hyuna sedang berada ditoilet sekarang jadi tidak mungkin jika eomma memaksaku untuk masuk kesana, eomma tidak usah khawatir kami akan berlatih sekarang, jadi Chusoenghabnida Hyuna eommanim aku harus menutup telfonnya"
***
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
A GOOSE DREAM ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-KJS] Mimpi adalah sesuatu yang tak akan pernah kita lepas meskipun dikondisi sesulit apapun. Ini adalah cerita dimana semua mimpi terwujud. Bukan bagaimana mimpi itu menjadi nyata, tapi bagaimana membuat mimpi itu menjadi nyata. Impian, Sahabat...