Akhirnya Sandra pergi meninggalkan Aksel yang sedang terluka Tumben banget sih Aksel di uks dengan luka seperti ini, biasa nya juga kalo luka gamau di obatin, apakah mungkin karena Sandra? .
Sedangkan Aksel hanya mengangkat alis kiri nya ketika melihat ada seseorang yang datang di pintu uks.
Aldina dan Nesya di buat kaku oleh nya. Aldina kini tak bisa bernafas jantung nya seolah-olah tak bisa bedetak, entah mengapa ini terjadi
"Al? Lo kenapa?" Tanya Nesya ketika Sandra telah pergi dari uks.
Kaget. Aldina kaget. Tetapi ia mulai mencerna pertanyaan yang diberikan oleh Nesya. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kalo dia gapapa.
Aldina sedang mengobati luka yang ada di lutut. Keluar darah? Tentu. Tetapi Aldina sudah terbiasa mengobati itu.
"Lo disuruh sama sandra ngebersihin luka gue? Tanya Aksel menatap Aldina "Ah eng..enggak" jawab nya gugup
"Lalu?" Ucap nya pertanda bahwa Aksel itu meminta penjelasan mengapa ia bisa datang kemari kalau bukan karena Sandra?
"Tujuan gue ke uks pengen ngambil sesuatu" jawab nya lagi dengan menundukkan kepala nya supaya Aksel tidak bisa melihat ekspresi nya saat ini
Mulut Aksel mulai terbentuk huruf 'O' bahwa ia mengerti tujuan Nesya dan Aldina ke uks
Beberapa menit kemudian Bu Dian lewat uks dan melihat bahwa ada Nesya di dalamnya yang sedang mencari obat buat Aksel. Bu Dian memanggil Nesya dan Nesya menghampiri nya
"Nesya?"panggil Bu Dian, ia adalah guaru yang selalu ingat nama murid nya. Bu Dian adalah guru ipa.
"Iya, Bu. Ada apa?" Jawab nya dengan sopan dan menghampiri nya.
"Ikut ibu sebentar, Nes" ajak Bu Dian yang tiba-tiba langsung pergi begitu saja, mungkin Bu Dian buru-buru.
Yang seharus nya kaget adalah Nesya, bukan Aldina. Tetapi Aldina yang syok mendengar itu. Mengapa? Karena Aldina belum selesai mengobati Aksel, sedangkan di uks hanya ada Aksel, Nesya dan diri nya. Bagaimana jika Nesya pergi? Mereka berduaan? Oh tidak!
Sunyi di dalem uks, Aldina seperti ingin buru-buru mengobati Aksel, supaya ia tidak berada dalam ruangan ini.
"Al?" Panggil Aksel yang membuat jantung Aldina berdegup kencang dua kali lipat dari sebelum nya.
Aldina menatap Aksel yang perlahan-lahan dan sekarang hazel mata nya bertemu. Dengan cepat Aldina mengalihkan pandangan nya ke arah lain, iya mulai tidak fokus untuk mengobati lutut nya.
"Tau ga?"tanya nya kepada Aldina yang mulai deg-deg-kan. Aldina langsung menggelengkan kepalanya bahwa ia tidak tau apa yang akan dikatakan oleh Aksel.
"Gue suka lo"
Deg.
Pernyataan macam apa itu? Yang membuat Aldina semakin berdegup kencang, mungkin lima kali lipat dari biasa nya.
Perasaan apa ini?batin nya
Aldina kini mulai menatap Aksel dan ternyata Aksel masih menatap nya dari tadi. Dan mata nya kembali bertemu tetapi Aldina mulai mencari kebohongan di mata Aksel bahwa ia tidak mungkin suka dengan dirinya. Tetapi, Nihil. Tidak ada kebohongan yang terdapat di mata Aksel.
Aldina bertanya-tanya di dalam hati nya 'kenapa Aksel dengan segamapng itu mengatakan nya? Padahal tadi Sandra mencium nya dan Aksel pun tak menolak nya sama sekali bahkan Aksel senyum, walaupun senyuman nya tipis, sangat tipis. Tetapi ia menyadari kehadiran Nesya dan diri nya, apakah benar bahwa ia playboy?
Tidak.
Lalu? Apa mungkin dia cowok berengsek yang ga nolak kalo di cium cewek?'
Tidak juga
-batin nya
Mengapa perasaan ini tiba tiba muncul dengan sendiri nya? Batin nya lagi.
Nesya masuk ke uks dan membuat semua nya tersadar akan kehadiran Nesya. Yah menggangu saja.
"Al? Belom kelar juga? Dari tadi ngapain aja?"tanya nya
Tetapi Aldina tidak merespon. Aldina mendengar itu dan mengalihkan pandangan nya.
Beberapa menit Aldina mengobati luka yang ada di sikut Aksel, dan Hufft untung sudah selesai jadi nya Aldina bisa meninggalkan Aksel dan balik menuju kelas nya yang terletak di lantai tiga.
Aldina segera menetralkan perasaanya sehingga tidak terjadi apa apa sejak di uks. Syukurlah selama perjalanan Nesya tidak bertanya apa pun tentang kejadian di uks. Tentu nya Nesya tidak tau kejadian di uks.
•••
Baca next chapter guys. Bye:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[SELESAI] Masa lalu yang muncul di saat yang tidak tepat, di saat ia sudah menemukan yang baru. Membuat diri nya bingung harus memilih yang mana? Pikir nya, pria itu sudah di telan bumi, tapi tidak. Jadi kemana saja ia selama ini? Kenapa muncul tib...