Yupss hari ini Aldina masuk seperti biasa, karena liburan semester telah usai, ya kemarin itu aku menikmati liburan dengan rasa sakit, bahagia, canda, tawa, duka telah Aldina lalui. Seharus nya liburan kemarin di isi dengan liburan ke pantai, jalan-jalan, shopping, tapi aku tak merasakan nya.
"Aldina?!" Teriak orang itu ketika Aldina memasuki gerbang sekolah. Sontak Aldina membalikan tubuh nya dan Aldina melihat seseorang sedang berlari kearah nya. Aldina tak mau menunggu orang tersebut, karena lari nya sangat lamban, maka dari itu Aldina berjalan melanjutkan perjalanan nya yang terhenti tadi.
Orang tersebut sudah berada disamping Aldina dengan nafas yang tidak teratur. "Al, lo mah disuruh nungguin juga, malah jalan"
Aldina melirik orang disamping nya, yang tak lain adalah Nesya. "Lo manggil doang bukan nya? Gak nyuruh gue untuk nungguin lo kan?"ucap nya sembari melirik ke arah Nesya, sahabat nya.
"Masa sih?" Aldina mengangguk "iyaya" ucap Nesya sembari mengingat kejadian tadi. "Lemot" ejek Aldina yang sudah berjalan meninggalkan Nesya yang tak sedang asik diam di tempat mengingat kejadian tadi. "Tap--" Nesya baru menyadari keberadaan Aldina yang tak ada disekitar nya, dia sudah berjalan jauh dari diri nya. "Al, tungguin. Jadi temen jahat banget sih lo" pekik Nesya yang sedang berlari ke arah Aldina.
🍃
"Al? Lo udah baikan tuh ama Aksel?" Tanya Nesya kepada Aldina yang sedang asik memakan mie ayam. Aldina melirik ke arah Nesya dan menganggukan kepala nya. "Kok bisa lo baikan dengan orang yang udah nyakitin lo?"
"Gua kan orang baik, jadi ya gue maafin" ucap nya santai dan tak mengalihkan pandangan nya kepada Nesya.
"Emang gue kayak lo?"
Jleb
"Dih apaansih? Kok jadi gue? Gue aja gak tau Vero kenapa tiba-tiba marah sama gue"
"Terus lo gak contact-an lagi gitu sama Vero? Gak nanya gitu, tiba-tiba dia marah sama lo?"
Nesya hanya menggeleng, Aldina mendengus kesal kepada sahabat nya karena jawaban yang dia berikan. Kenapa dia tidak mencari tau? Sudaah abaikan saja.
🍃
Aldina POV
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Aku keluar kelas bersama Nesya. Aku berjalan dan menatap lurus tanpa melihat keadaan sekitar, tiba-tiba Nesya langsung memanggil ku dan menunjuk jari telunjuk nya ke arah samping kiri ku. Aku melihat Aksel disana. Tetapi aku tak menanggapi nya, karena aku sendiri saja tidak tau dia ingin menunggu siapa. Ketika aku berjalan langkah ku terhenti ketika ada yang memanggil nama ku "Aldina?" Aku melihat ke arah pemilik suara tadi. Dia memanggil ku, iya Aksel memanggil ku.
Aku berjalan ke arah pemilik suara tadi. "Ada apa?" Tanya ku kepada Aksel. "Ayok pulang" paksa Aksel yang menarik tangan ku. "Gak bisa" tentu saja aku menolak ajakan nya karena aku dijemput oleh Bang Riki. "Kenapa?" Tanya Aksel kepada aku. "Gue dijemput sama Bang Riki"
"Oh, Bang Riki? Tadi dia sms gue, kata nya dia gak bisa jemput dan dia nyuruh gue untuk nganterin lo pulang" jelas Aksel. Aksel langsung menarik tangan ku lagi ke arah parkiran, mau tak mau aku harus mengikuti langkah Aksel.
Aku sudah berada di dalam mobil, aku duduk disamping bangku kemudi, sedangkan Aksel di bangku kemudi. Mobil Aksel melaju dengan cepat, dan meninggalkan SMA ku.
Hening. Itu lah yang aku rasakan sekarang. Tak ada yang memulai berbicara. Dan canggung. Itu lah yang aku rasakan sekarang juga. Mengapa harus ada suasana seperti ini? Aku sangat benci ini.
"Al?" Panggil Aksel yang memecahkan keheningan. "Hmm" gumam ku.
"Gue mau ngomong"
"Hmm"gumam ku lagi.
"Bisa gak hubungan kita kayak dulu lagi?" Tanya Aksel yang membuat ku membulatjan mata nya. Aku tak menggubris perkataan Aksel.
"Al?"
"Hmm"
"Gimana?"
"Hmm"
"Al? Gue serius"
"Hmm"
"Apaansih hmm doang?"
"Hmm"
"Al? Gimana? Mau gak kita kayak dulu lagi?"
"Hmm"
"Tau ah"
"Dih baper" batinku
•••
Vomments 1!1!1!11!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[SELESAI] Masa lalu yang muncul di saat yang tidak tepat, di saat ia sudah menemukan yang baru. Membuat diri nya bingung harus memilih yang mana? Pikir nya, pria itu sudah di telan bumi, tapi tidak. Jadi kemana saja ia selama ini? Kenapa muncul tib...