Satu Syarat

847 47 3
                                    

Aldina mendesah pasrah, aldina takut, hidung Aksel masih menempel dengan hidung milik Aldina.
3...
2...
1...

"Hey kalian ngapain? " tanya Seorang perempuan yang menggelegar. Aldina mendengar itu, langsung menghela napas nya. Huffft untung lah mereka datang.

Mungkin jika kalau Nesya tidak dateng, apa yang akan dilakukan oleh Aksel?

"Hampir" Ucap nya sambil menghela napas, walaupun jantung nya masih tak bisa di kontrol.

"Hampir apa?" Tanya Aksel dengan polos tanpa dosa

"Kalian udah jadian? Kok ga bilang-bilang gue?" Tanya Nesya kepada Aldina dan Aksel dengan mengerutkan kening nya.

"Mungkin besok atau gak hari ini" jawab Aksel santai tanpa memperdulikan Aldina yang sudah hampir mati karena kejadian tadi. Terlalu drama ah Aldina!

"Hmm maksud nya?" Tanya Vero yang berada disamping Nesya, Vero adalah pacar Nesya.

"Ya mungkin besok kalau gak hari ini gua bakal jadi pacar nya Aldina, ya kan, Al?" Tanya nya yang membuat hati Aldina meledak, Aldina seperti dibawa oleh angin hingga ia terbang tinggi. Lagi-lagi Aldina mengingat 'Sandra'. Baru tadi dia di bawa terbang, tetapi sekarang Aldina harus jatoh lagi karena terngiang nama sandra di pikiran nya. Sakit. Hanya itu yang Aldina rasakan sekarang.

"Enggak apaansih, gua gak bakal jadian hari ini atau gak besok sama Kak Aksel" jawab nya sedih.

"Loh kenapa?" Jawab couple-an itu serentak. Aksel pun bingung dengan Aldina, Aksel mengangkat alis nya sebelah.

"Ya gak bisa lah. Aksel kan punya Sandra" jawab nya pelan, Aldina seperti ingin menumpahkan air mata nya. Aldina menunduk, karena air mata Aldina kini menetes.

Tess...

Dengan cepat Aldina menghapus air mata nya, dan segera menetral kan jiwa nya. Aksel tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari Aldina.

"Ya gak mungkin lah gue ama Sandra. Sandra itu kan---" lagi-lagi-lagi- dan lagi, pembicaraan Aksel terputus ketika Nesya memanggil Aksel.

"Kak Aksel?" Panggil Nesya yang menbuat Aldina geram.

"Kenapa?" Jawab nya

"Lo, mesen jagung?" Tanya nya dan Aksel mengangguk. "Itu kasian abang nya udah nungguin lo lama banget dari tadi" ucap Nesya.

🍃

Hening. Selama perjalanan pulang, Aldina dan Aksel hanya diam. Tetapi Aksel melihat ke arah Aldina, Aksel melihat Aldina yang sedang bingung.

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, pertanda berhenti. Setiap Aksel melewati jalan ini, Aksel sangat kesal, karena lampu merah yang paling lama.

"Kenapa, Al?" Tanya Aksel memecahkan keheningan.

Aldina terdiam, Aldina tidak merespon ucapan Aksel.

"Lo masih penasaran sama Sandra?"

Akhir nya Aldina mengangguk, dan mulai melihat ke arah Aksel yang sudah menatap nya. Hazel mereka bertemu, dan Aksel melihat mata Aldina, kini Aksel menemukan titik bahwa Aldina tidak ingin kalau Aksel pergi dari hidupnya.

PD tingkat akut nih Aksel!

"Sandra itu siapa?" Tanya Aldina tetapi tak di gubris oleh Aksel.

Kening Aksel mengerut, karena ia melihat pantulan cahaya lampu lalu lintas di wajah Aldina. Warna merah itu berubah menjadi hijau.

Akhir nya mobil Mercedes-Benz berwarna hitam ini memasuki wilayah rumah Aldina.

Niat nya Aldina ingin mengucapkan 'Terimakasih buat hari ini' tetapi ia tunda ucapan itu saat mata mereka bertemu. Mata yang saling menyalurkan energi cinta dan kasih sayang, kini Aksel bingung mengapa Aldina mengeluarkan tetesan air mata, dengan sigap Aksel menghapus air mata Aldina yang mulai membasahi pipi nya.

Tangan halus nan lembut yang mendarat di pipi Aldina, tangan Aksel membelai pipi nya, jantung Aldina mulai tidak keruan.

"Al?" Panggil nya

Aldina tidak merespon

"Lo mau tau kan, Sandra itu siapa?" Tanya Aksel

Aldina hanya menganggukan kepala nya seraya Aldina ingin mengetahui nya. "Tapi ada syarat nya" sambung Aksel. Aldina bingung akan perkataan yang keluar dari mulut Aksel.

"Lo harus cium dan peluk gue dulu, baru gue kasih tau Sandra itu siapa?" Jelas Aksel.

Deg.

Aldina hanya menggelengkan kepala nya bahwa ia tak mau melakukan itu, tetapi Aldina penasaran kalau Sandra itu siapa?

"It's ok, no problem. If you don't want to kiss and hug me, I will kiss and hug you" mendengar itu Aldina langsung menetral kan jantung nya yang mulai berdegup dengan kencang.

•••

Hargai karya aku dengan beri vote ya!
:*

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang