Lalu siapa?

605 23 1
                                    

'Gelap' itulah yang Aldina rasakan saat ini, ia tidak bisa membuka mata nya karena tubuh nya sudah tergeletak.

Mobil Ambulance kini membunyikan sirene nya, pertanda mobil tersebut dalam keadaan gawat darurat. Siapa yang berada di dalam Ambulan? Aldinakah? Atau Akselkah karena Aksel menghampiri diri nya? Dan apakah bukan mereka berdua? Atau mereka berdua?

Aldina terkapar dan tangan sebelah kiri nya ada infus dia ada di suatu ruangan, yang berbau obat-obatan, yaitu rumah sakit. Tampak nya Aldina tidak ada luka sama sekali di sekujur tubuh nya. Bagaimana dengan Aksel? Apakah Aksel yang kecelakaan dengan mobil itu?

Kini Aldina mulai membuka mata nya, Aldina melihat ada tiga orang yang sedang menunggu nya sadar, Bang Riki dan mommy nya. Siapakah satu lagi? Apakah Aksel? Atau teman yang mengobrol dengan Aksel?

Aldina males melihat nya, ia nampak murka kepada orang yang satu nya, Aksel. Mengapa Aksel menyembunyikan nya selama berbulan-bulan dari nya? Apakah hubungan yang ia jalani selama ini adalah kebohongan?

"Ngapain lo disini?" Ucap Aldina kepada Aksel yang berada disamping Clara.

"Sayang"

"Pergi lo" perintah Aldina, tetapi Aksel tidak beranjak pergi juga. Aksel masih diam ditempat.

"Al" ucap Aksel. "Gua bilang pergi ya pergi" bentak Aldina. "Tapi--" ucap Aksel. "Pergi!" Bentak nya lagi. Akhir nya Aksel mengikuti perintah sang kekasih nya untuk pergi dari ruangan nya. Mata Aldina tidak mulai berkaca-kaca tetapi Aldina tidak mengeluarkan air mata.

"Sayang, kamu kenapa dengan Aksel?" Tanya Clara kepada anak nya, Clara bingung melihat tingkah laku anak nya yang ngebentak Aksel, karna tidak biasa-biasa nya Aldina bersikap seperti itu. Aldina hanya menggelengkan kepala nya.

Lalu siapa yang kecelakaan tadi?

Ternyata saat mobil berlari kencang, saat Aldina ingin menyebrang, tubuh Aldina sudah terjatuh di pinggir jalan raya karena keadaan Aldina sebelumnya saat Aldina berlari-lari Aldina sudah merasa pusing. Oh syukurlah bukan Aldina, Aksel dan ternyata bukan juga teman Aksel yang mengobrol nya tadi. Saat Aldina berlari-lari ada makhluk hidup yang berlari-lari juga makhluk itu mengira bahwa Aldina mengejar nya dan ternyata makhluk hidup itu lah yang ketabrak oleh sebuah mobil dan mencecerkan darah di tengah jalan raya, Kucing. *yeh kirain apaan.
Kucing tersebut sudah dikuburkan oleh teman ngobro Aksel tadi, ternyata adalah, Vero.

Hari ini Aldina sudah membaik dan Aldina sudah dibolehkan oleh dokter untuk pulang ke rumah.

Aldina pulang bersama Clara dan Riki. Riki yang menyupir mobil Clara. Hari mulai gelap, matahari telah bersembunyi dibalik awan, tetapi seperti nya cuaca sedang mendung, sehingga tidak ada bulan yang menerangi saat malam hari.

"Mom, papi sebenarnya sudah ga ada kan?" Tanya Aldina. "Maksud kamu?" Tanya Clara yang bingung akan perkataan Anak nya.

"Papi sebenarnya udah meninggal kan? Bukan karena mencari istri baru?"

Clara bungkam, ia tak bisa mengelak lagi, semua rahasia sudah terbongkar. Clara harus jujur kepada anak nya. "Mom, benar kah?"

"Iya, Sayang" ucap nya "Tapi kenapa mami bilang ke Dina kalo papi mencari istri baru?" Dina adalah panggilan Aldina ketika di rumah.

"Mama terpaksa sayang, kamu tau dari mana?"tanya Clara, Air mata yang di pelupuk mata nya lolos dan membasahi pipi Clara.

"Mami kok tega bohongin Dina? Dan kenapa mom memfitnah papi dengan alasan mencari istri baru? Dina kecewa sama mami" ucap Aldina yang sedang menangis.

•••

Author bingung nih, kata-kata yang author tulis kurang ngefeel membuat readers kecewa pasti nya, sorry. Next a chapter guys!

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang