3...2...1...

900 34 1
                                    

Beberapa kejadian dan rangkaian rangkaian peristiwa pun terjadi, yang membuat Aldina jatuh hati kepada Aksel, karena Aksel selalu membuat Aldina bahagia saat Aldina berada di dekat Aksel.

Sebelum libur akhir pekan, tepat saat hati Jum'at kemarin Aksel mengajak Aldina berkeliling Kota Jakarta. Aldina sudah siap dengan pakaian nya, kaos putih yang tidak berlengan sangat cocok melekat di tubuh nya yang ramping. Dengan rok hitam pendek diatas dengkul sekitar paha Aldina dan flatshoes berwarna hitam dengan gradasi putih dan hiasan pita kecil yang berwarna putih membuat Aldina semakin cantik.

Seperti biasa Aldina duduk di meja rias, tangan nya meraih benda yang bisa membuat rambut Aldina di curly dan di biarkan terurai. Aldina mengambil bedak dan mempoles nya dengan tipis ke wajah nya dan sebuah lip-tin yang tidak berwarna. Selesai. Penampilan nya luar biasa.

Aldina keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga, mata nya tertuju kepada pria yang sedang duduk di sofa bersama mami nya.

"Sudah dandan nya? Lama banget, kasian Aksel susah menunggu dari tadi" ucap Clara.

Mata Aldina terbelak saat mendengar ucapan mami nya. Aldina tidak merespon mami nya karena Aldina bingung ingin mengatakan apa karena mami nya sudah membuat Aldina malu didepan Aksel

"Tante, saya dan Aldina pergi dulu ya" pamit Aksel

"Iya, hati-hati dijalan. Jangan pulang larut malem ya"

Aksel menunduduk dan mengulurkan tangan nya kemudian ia mencium telapak tangan Clara, seperti orang berpamitan. Dan sekarang Aldina yang berpamitan kepada mami nya. "Mom, Aldina pergi dulu ya" pamit nya kepada mami nya.

"Iya. Sayang, dia sudah kembali, jangan sia-sia kan dia" bisik sang mami ke telinga anak kesayangan nya, tetapi Aksel bisa mendengar itu dan Aksel pun tersenyum. Sedangkan Aldina bingung, apa yang dimaksud dengan ibu nya?

Mobil Mercedes-Benz berwarna hitam keluar dari perkarangan rumah Aldina. Setau Aldina mobil Aksel kemarin berwarna silver, kenapa sekarang berwarna hitam?

"Jangan sia-sia in yang sudah kembali" ucap Aksel di sela perjalanan. Aksel melirik Aldina dan mendapati wajah Aldina yang bingung. Melihat itu Aksel hanya tertawa.

"Hah? Lo denger yang tadi di bisikin nyokap gue? Ucap nya. Aksel pun menaikan alis nya sebelah. "Oh ya lo tau maksud dari kata kata itu?" Tanya nya.

Aksel menggelengkan kepala nya, padahal Aksel tau apa maksud dari perkataan Tante Clara

"Malem ini mau kemana?" Tanya Aksel.

"Terserah" jawab nya

"Kalo gak ketempat jagung bakar aja? Udah lama gue ga makan jagung bakar" pinta Aldina.

Tak lama kemudian mobil Aksel berhenti di sebuah parkiran pinggir jalan.

"Ayok turun" ajak nya, Aldina mengikuti perintah Aksel. Mereka berdua jalan menuju ke sebuah tempat pasar malam, tepat nya seperti stand makanan. Dan mereka mengunjungi stand jagung bakar.

Kemudian Aksel memesan dua buah jagung bakar, setelah itu Aksel menghampiri Aldina dan menarik kursi, tepat di hadapan Aldina, Aksel duduk dengan kursi yang tadi Aksel ambil. Jarak mereka cuma tiga puluh cm.

"Kurang deket, Kak" ucap nya, sebenar nya maksud dari ucapan Aksel itu adalah agar Aksel menjauh dari hadapan nya. Mendengar itu Aksel tau maksud diri nya, Aldina pasti menyuruh Aksel untuk menjauh dari hadapan nya. Tetapi Aksel dengan sengaja memajukan tubuh nya lagi.

Oh tidak Aksel memajukan nya lima belas cm. Melihat itu Aldina cengok. Aldina berusaha mundur tetapi belakang Aldina adalah tembok, ia tidak bisa mundur. Bagaimana ini?
Aksel melihat Aldina yang mulai blushing dan. Dengan sengaja Aksel memajukan lagi tubuh nya lima belas cm lagi, hidung mereka bertemu, dan Aldina memejamkan mata nya. Aldina menyesali karena sudah berkata seperti itu. Tidak ada jarak di antara hidung manjung mereka.

Hidung mancung Aksel kini menyentuh hidung Aldina. Aldina bisa merasakan hembusan nafas yang menyapu wajah nya, begitu juga sebalik nya. Jantung Aldina berdegup dengan kencang lagi. Perasaan ini kembali muncul.

Aldina takut jika Aksel akan berbuat macem-macem. Apalagi dia mengetahui kalo Aksel playboy, dan ia juga berpikir kalo Aksel cowok yang... karena kejadian di uks.

Aldina mendesah pasrah, aldina takut, hidung Aksel masih menempel dengan hidung milik Aldina.
3...
2...
1...

•••

Tattara, apa yang terjadi?

Tunggu next chapter, ok?
Penasaran? Vote dulu baru lanjut.

:*

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang