"Gimana kamu mau ga?""Maaf"
Jleb.
hanya satu kata yang mampu membuah Aksel sakit. Perih yang ia lakukan di dalam hati nya, dan merasa semua hapan nya pupus karena satu kata itu.
Aksel menatap Aldina dengan sedih, hati nya rapuh, hancur, ia ingin menangis karena mendengar perkataan itu.
"Kak Aksel?" Panggil Aldina yang menatapi wajah tampan nya. Aksel berdehem. "Hmmm" Aldina menatap Aksel, Aksel tidak membalas Aldina. Aksel tak sanggup menatap Aldina, kelopak mata nya berusaha menahan air yang mulai terkumpul dikelopak mata nya, "aku belom selesai bicara"
"Hah maksudnya?" Pernyataan yang keluar dari mulut Aldina membuat Aksel mendongak.
"Ya maaf, aku udah marahin kamu saat aku marah tadi, mungkin aku terlalu kasar dengan perkataan aku tadi"
Jadi? Perkataan maaf itu buat sikap nya terhadap Aksel?
Aksel mengira bahwa kata 'maaf' itu untuk jawaban yang telah di nanti oleh Aksel. Namun pikiran Aksel itu salah. Aksel menganggukan kepala nya "jadi jawaban nya?"
"Jawaban apa?" Tanya nya bingung krena melihat raut wajah Aksel yang berubah menjadi agak happy.
Aksel lagi-lagi menarik napas nya, untuk keberapa kali ia harus melontarkan kata-kata itu. Aksel menatap Aldina, dan Aldin pun membalas tatap itu. Mata hitam mereka bertemu dan Aksel mulai mengatakan sesuatu kepada Aldina
"Aldina, maukah kamu menjadi pacarku?" Aldina melihat raut wajah Aksel yang mulai menegang, Aldina tertawa di dalam hati ketika melihat wajah Aksel sekarang. "Iya" jawab nya.
Beberapa lama kemudian pelayan datang membawa makanan Aldina dan Aksel menuju meja nya, meja yang bertulisan nomer 5, nomer itu sebenar nya adalah tanggal hari ini, tanggal dimana pada hari ini mereka resmi---berpacaran.
"Selamat makan, Sayang ku" ucap Aldina, kenapa semakin lama Aldina yang terus menggoda Aksel? Kenapa bukan sebalik nya?
Aldina terus menatap Aksel. Dan Aldina terus menggoda Aksel karena Aldina tau Aksel sebenar nya merasa sakit hati dan rapuh saat ucapan nya tadi yang--- 'maaf'. Jadi sebenar nya Aldina ingin mengerjai Aksel, Aldina hanya ingin melihat Raut wajah Aksel saat Aldina bilang 'maaf'. Wajah Aksel saat itu gemes, Aldina seperti ingin mencubit pipi nya, tetapi Aldina mengurungkan niat nya.
Aksel melihat Aldina bingung, mengapa Aldina terus menatap nya? "Al?" Panggil Aksel. "Iya sayang apa?"jawab nya kaget.
"Hahahaha, tumben manggil nya 'sayang' ?" Kali ini Aksel yang mulai menggoda Aldina.
"Tumben juga natap aku kayak gitu? ga biasa nya, ada apa? Kamu ngodein aku ya? Minta di godain kan? Ya kan, ya kan? Sambung Aksel.
Aksel menatap wajah cantik Aldina yang mulai merah merona. "Apaan sih, kamu kali yang ngodein aku yang minta di gombalin lagi, ya kan?" Ucap Aldina yang tak mau kalah dengan Aksel.
"Sayang?" Panggil Aksel, Aldina berdehem dan Aldina mulai menatap Aksel. "Suapinin aku dong" pinta Aksel dengan manja.
"Hah? Yang ada kamu yang suapinin aku" jawab Aldina. "Ciee ciee mau di suapinin ya" Aldina tidak menyadari perkataan nya yang terlontarkan itu dengan sendiri nya, Aldina seperti ingin memberi lakban pada mulut nya, agar mulut nya berhenti berbicara.
"Yaudah sini aku suapinin"
Sebuah garpu yang telah menusuk daging lembut itu dan garpu itu mengarahkan ke arah mulut cewek yang ada di depan nya. Kemudian Aldina membuka mulut nya yang ingin mengambil sebuah suapan dagin yang berada di tangan Aksel.
Saat tangan Aksel menuju mulu Aldina, kemudian Aksel membalik kan garpu itu menuju mulut Aksel sendiri dan Aksel melahap suapan itu dan mengunyah nya sampai halus dan bisa dicerna oleh organ pencernaan nya.
"Aaaaaaaa kamu nyebelin" teriak nya.
"Jangan teriak-teriak, nanti gendang telinga aku pecah lagi"
Aldina kesal sekali dengan Aksel, Aldina lagi-lagi dan lagi memanyunkan bibir nya yang membuat Aksel terkekeh kecil dan Aksel ingin sekali mencium bibir Aldina.
Belom sah oii
"Sayang?" Panggil Aksel
"Apa? Lap dulu tuh, di bibir kamu ada sisa makanan, nih" Aksel langsung menyerahkan tissue ke hadapan nya.
"Lap-in lah, Sayang" ucap Aldina yang semakin kesal melihat tingkah laku pacar nya.
"Lap sendiri lah, kamu kan punya tangan" Aksel kemudia terkekeh geli, yang membuat Aldina semakin memanyunkan bibir nya.
"Kamu jadi cowok ga romantis banget sih?"
"Cieee ciee mau minta di lap-in ya?"
"Aaaaa, Sayaaaannggg" teriak Aldina lagi. Aksel pun membersihkan sisa makanan yang ada dibibir Aldina, dan mereka kembali manatap mata nya.
•••
Kurang romantis ya chapter nya? Maafkan author nya ya :"
Bye guys :* tunggu chapter selanjut nya ya !1!1!
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[SELESAI] Masa lalu yang muncul di saat yang tidak tepat, di saat ia sudah menemukan yang baru. Membuat diri nya bingung harus memilih yang mana? Pikir nya, pria itu sudah di telan bumi, tapi tidak. Jadi kemana saja ia selama ini? Kenapa muncul tib...