Amnesia

698 17 3
                                    

Ka-kamu si-siapa?"

Aksel menatap Aldina bingung. Mungkin Aldina ingin bercanda, tapi ini bukan april mop. Lalu? Apa benar Aldina amnesia?

"Aku pacar kamu sayang, masa kamu gak inget sih?"

"Maaf gua gak punya pacar"

"Ini aku, Aksel" ucap Aksel yang mulai panik dengan keadaan Aldina

'Gak mungkin kamu amnesia. Itu gak mungkin' batin Aksel.

Terdengar sebuah pintu terbuka, dan menampakkan seorang Clara dengan membawa makanan ringan untuk menemani Clara menunggu Aldina sadar, Clara terkejut ketika melihat Aldina sadar. "Kamu udah sadar sayang" Clara langsubg memeluk mommy nya. "Kamu siapa?"

"Hah maksud kamu sayang? Ini mommy kamu sayang, yang udah ngelahirin dan membesarkan mu sayang"

"Ah mama?" Tanya Aldina tak percaya. "Iya ini mommy kamu" ucap Clara sembari meneluk dada nya. "Mommy?" Panggil Aldina

"Kamu inget sama mommy sayang?"

Aldina mengangguk, Aksel yang sedari tadi berada disamping Aldina hanya berkaca-kaca karena keadaan Aldina yang tak mengingat nya, dan hanya mommy nya saja yang bisa di ingat. Yupss! Hanya mommy nya saja yang hanya dia ingat.

Apa mungkin Aldina amnesia? Oh No! Aksel tak mampu menerima pernyataan itu. Bagaimana ini? Lalu hubungan mereka? Hubungan siapa? Aldina Aksel? Or A---. Heheheh :v

🍃

Hari ini Aldina bersekolah seperti bisa meskipun ingatan nya belum kembali, Aldina hanya mengingat mommy nya saja. Bahkan Aldina tidak mengingat sahabat nya, Nesya serta teman-teman dan guru nya yang lain.

Bel istiraht berbunyi. Para siswa berhamburan keluar dari ruang kelas menuju kantin. Aldina ke kantin hanya sendiri, karena dia tidak mengingat sahabat nya. Tetapi sedari tadi Nesya selalu membuntuti Aldina dan sedari awal masuk juga Nesya kaget, karena amnesia menimpa nya. Nesya pun sudah memberi semua kejadian dan informasi tentang diri nya supaya Aldina sembuh dari amnesia nya. Tetapi Aldina tidak menanggapi nya, Aldina malah membentak dan mengejek nya seperti orang gila. Ya begitu lah Aldina sekarang.

"Al? Lo beneran gak inget sama gue sama sekali?" Tanya Nesya

"Apaansi lo? Pertanyaan lo basi tau gak? Dari tadi nanya gituan mulu, kek orang gila tau gak?" Jawab nya dengan jengkel dan tatapan tajam.

Begitulah sifat dan watak Aldina sekarang. Mengapa semua nya berubah?

Kepeibadian Aldina sekarang, cuek, penyendiri, pendiam kecuali dia akan memarahi orang seperti Nesya tadi, gak terlalu cerewet tapi nyakitin, sombong, ketus, dan pasti nya beda banget kayak sifat dulu nya.

"Tapi Al, gu--"

"Pergi gak lo?!!" Usir Aldina

"Al, tap---"

"Kuping lu bermasalah ya? Gua bilang pergi ya pergi!!" Bentak Aldina

"Al, gu-gue cu---" ucap Nesya terhenti ketika Aldina membentak nya lagi.

"LO PERGI DARI SINI! ATAU GUE YANG PERGI?!" Bentak nya lagi

"I-iya gu-gu---" mata Nesya semakin berkaca-kaca dan Nesya mulai meneteskan air mata.

"Bacot lo ya!" UcapAldina dingin sembari menggebrak meja kantin. Semua mata tertuju pada mereka berdua dan Aldina segera meninggalkan Nesya.

Setelah Aldina pergi, Nesya tersenyum bahagia. Kenapa?

"Gue seneng banget lo bisa amnesia, Al" ucap Nesya dalam hati.

••••

Dung pak dung, bentar lagi cerita ini bakalan abiss dan author mau ngebuat cerita baru lagii. heheheh :v

Tinggalkan jejak⭐️👣

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang