Wanita tersebut seperi nya menyadari keberadaan Aksel saat ini dan...
Bugh...
Dan ternyata dia memeluk Aksel, Aksel bingung dengan tingkah laku wanita dihadapan nya. Dia terus menangis di dalam dekapan Aksel, Aksel pun membalas dekapan yang wanita itu berikan.
"Kenapa nangis?" Tanya Aksel kepada wanita itu. Kemudian wanita itu melonggarkan pelukan nya. Wanita itu nampak sedang ingin menjelaskan tetapi sebelum nya Aksel menghapus terlebih dahulu air mata yang sudah membasahi pipi wanita itu.
"Ja-jadi-i gu-hiksss-gue pu-putus hikss hikss "
"What do you mean?" Tanya Aksel
"Yaa hiksss hiksss gu-gue putus sama Vero" jawab wanita itu.
"Apa ? Nesya putus sama Vero?" Tanya batin Aksel.
Yupsss!!!
Wanita itu adalah Nesya, sahabat Aldina dan pasti nya mantan pacar Vero. "Kok lo bisa putus sama Vero?" Tanya Aksel.
Flashback on Nesya POV
Kemaren malem Aku dan Vero pergi ke suatu tempat restoran yang sudah dibooking oleh Vero. Rencana nya Aku dan Vero ingin nge-date malam itu.
"Waiters" panggil Vero. "Iya mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut sembari mengasih menu ke Aku dan Vero. "Hmm, sirloin steak nya satu dan thai-tea nya satu" ujar ku.
"Kamu pesan apa Vero?" Tanyaku kepada Vero yang sedang menatap menu tersebut. "Hmm, samain aja deh. Sirloin steak nya satu dan thai-tea nya satu juga" ucap Vero menatap ke arah waiters tersebut. "Saya ulang ya pesanan nya, sirloin steak nya dua dan thai-tea nya juga dua"
Aku dan Vero mengangguk. "Mohon di tunggu ya" lagi-lagi Aku dan Vero mengangguk. Entah mengapa perutku sakit aku tak tahu. Aku mengecek iPhone ku dan membuka sebuah aplikasi dan ternyata aplikasi tersebut menunjukkan tepat hari ini. "Ahilah ribet banget sih" batinku.
"Kamu kenapa babe?" Tanya Vero kepada ku. Aku langsung menatap Vero dan menggelengkan kepalaku. "Aku ke toilet sebentar ya ?" Izinku kepada Vero yang dibalas anggukkan.
Aku mengambil tasku dan berjalan ke arah toilet perempuan untuk memakai sesuatu seperti kalian sedang menstruasi. Yupss aku sekarang sedang menstruasi. Setelah selesai memakaikan nya aku membuka pintu toilet itu dan disuguhi cermin besar yang sudah tegantung disana. Aku menambahkan make-up ku yang mulai hilang dan setelah selesai aku kembali ke meja yang sudah di duduki Vero.
"Pesanan nya sudah sampai?" Tanyaku kepada pria dihadapan ku. Tetapi pria tersebut tak menggubris perkataanku. Pria tersebut tak lain yang tak bukan adalah Vero, pacar ku.
Mengapa dengan Vero? Aku menanyakan beribu-ribu pertanyaan kepada batinku sendiri. "Kenapa sih? Atau mungkin Vero ingin memberiku surprise? Wow jika benar, romantis sekali daripada Aksel" batin ku
Kok Aksel? Mungkin saja maksudnya tak seromantis Aksel dan Aldina.
Setelah selesai makan Aku pulang bersama Vero. Hening. Itulah yang Aku rasakan dimobil bersama Vero. Tak ada yang memulai percakapan. Hmm aku tak sanggup dengan keadaan seperti ini. "Kamu kenapa sih babe?" Tanya ku memecahkan keheningan yang berada di mobil. Vero hanya menyunggingkan senyuman miring nya. "Apaan sih? Aku gak ngerti. Sebenernya kamu kenapa sih?" Tanyaku lagi. "Lo nanya kenapa?" Ujar Vero.
"L-lo?" Tanyaku lagi. "Iya lo" jawab ku tegas. "Apa yang telah lo perbuat selama ini sama gue?" Tanya Vero dengan tatapan tajam.
Tanpa disadari mobil Vero sudah terparkir di area parkiran rumah Vero. What? Rumah Vero? Berarti pria itu tidak mengantarkan aku pulang? WTF!
"kok kit--" tanyaku yang lagi-lagi diberhentikan oleh ucapan Vero. "Oh ya satu lagi, gue rasa kita cukup sampai sini aja. I hate you" ucap Vero kepada ku.
Aku turun dari mobil Vero, bagaimana aku sampai rumah? Rumah ku jauh dari rumah Vero. Mau tak mau aku terpaksa berjalan kaki. Karena tak mungkin aku meminta Vero untyk mengantarku. Toh, aku sudah bukan kekasih nya lagi. Aku pulang naik taksi? Tidak ada taksi yang lewat di sini. Komplek rumah Vero sangat sepi, dan benar-benar sepi. Terpaksa aku harus berjalan sampai rumah. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30.
Aku berjalan cukup jauh. Aku sangat lelah, aku harus beristirahat di taman ini untuk melanjutkan perjalanan untuk sampai kerumah aku. Akh beristirahat di sebuah taman yang sangat sepi dan disini agak terang karena ada sebagian lampu taman yang menyal. Aku duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan disana. Aku menangis karena aku gak mau kehilangan Vero, tapi disatu sisi lain aku berbahagia karena putus dari Vero. Tak lama kemudian aku merasa ada yang menghampiriku, dan ternyata itu adalah Aksel
Flashback off
•••
Haee readerss. Pakabar nih? Kayak nya nanti "only you" akan slow update, dikarenakan author sekarang kelas 3, jadi author akan menghadapi un. Do'a kan author ya readers semoga masuk sma favorit (pengen nya sih sma 71, 81, and 12) do'a in aja ya semoga masuk sma favorit. Hehehehe.
Love you💋💋❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[SELESAI] Masa lalu yang muncul di saat yang tidak tepat, di saat ia sudah menemukan yang baru. Membuat diri nya bingung harus memilih yang mana? Pikir nya, pria itu sudah di telan bumi, tapi tidak. Jadi kemana saja ia selama ini? Kenapa muncul tib...