Sadar

545 20 0
                                    

Tak lama kemudian Aldina mendengar seperti ada yang memanggil diri nya.

"Aldina" suara tersebut terdengar sangat pelan, Aldina melihat ke arah pintu, tetapi pintu tersebut terkunci. "Ngapain lo disini?" Aldina mendengar suara lagi, Aldina mendengar dari arah Aksel, Aksel sudah bangun dari koma nya, Aldina langsug menghapus airmata nya yang tumpah, "ka-kamu udah sadar?" Aksel mengangguk pelan,"Ngapain lo disini?" Ucap Aksel, "aku panggil dokter dulu ya?" Aldina tidak menanggapi perkataan Aksel.

Aldina langsung melangkah keluar dari ruangan Aksel, Aldina memanggil dokter yang merawat Aksel, sekarang Dokter Dio sedang memeriksa keadaan Aksel, dan kata Dokter Dio keadaan Aksel mulai membaik, syukurlah.

Aldina masuk ke ruangan Aksel, dan Aksel sudah tidak ditempeli oleh alat-alat bantu, akhirnya Aksel sadar juga, walaupun ada luka dibagian kening nya dan lutut. "Syukurlah keadaan kamu membaik" ucap Aldina senang dan tersenyum. "Pergi lo" usir Aksel. "Anak mami kok ngomong nya kasar begitu sama pacar nya sendiri? Gak boleh ngomong kasar begitu dong sama perempuan" Tegur mami Aksel, entah dari kapan mami Aksel berada diruangan itu.

Aldina berdiam kaku, mengapa Aksel jadi berubah, Aldina mengingat kejadian sebelum nya, pantas saja Aksel berubah karena diri nya. "Maafin aku sayang" mohon Aldina yang sekarang berada disamping Aksel. "Kemana selingkuhan lo?" Tanya Aksel.

"Sayang, dia itu bukan selingkuhan ak---"

"Udah lah ya, gue udah tau semua nya tentang lo yang selingkuhin gue, jadi lebih baik kita cukup sampai disini aja, gua gak mau merusak hubungan lo sama pacar baru lo, longlast ya" jelas Aksel dengan wajah datar nya.

Aldina menumpahkan airmata yang sudah ditampung nya sejak tadi, perkataan Aksel menusuk, Aldina bingung ingin berbuat apa sekarang, mulai detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, bulan ini, tahun ini, Aksel bukan siapa- siapa Aldina lagi. Aksel sudah memutuskan hubungan nya secara sepihak, dan Aldina belum mempersetujui pernyataan yang tadi dibuat oleh Aksel.

"Gu-gue bisa jelasin semua nya ke lo"

"Semua nya udah jelas, sekarang pergi lo dari sini" Mami nya Aksel hanya diam tak berkutik, dia hanya memperhatikan kelakuan anak nya, seperti nya ada masalah.

"Oke gu-gue akan pergi, gws ya"

Aldina melangkahkan kaki nya menjauh dari ruangan ini, hari yang paking dia senangi dan hari yang paling dia benci seumur hidup, senang karena Aksel sadar dan benci karena hari dimana mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Yah Aldina belum bisa move on dari Aksel karena banyak kenangan yang mereka alami selama 8bulan, yah 8 bulan cukup lama walaupun gak sampe satu tahun tapi ini sangat banyak kenangan mereka.

🍃

Hari ini Aksel dan Clara diizin kan pulang kerumah oleh dokter. Karena keadaan nya sudah membaik, tetapi Aksel harus memperbanyak istirahat, karena kondisi nya belum sehat sepenuh nya. Sedangkan Aldina hanya diam dirumah meratapi langit yng muli senja, Aldina bingung ingin berbuat apa, inti nya besok Aldina harus ke rumah Aksel, untuk menjenguk sekaligus memberi penjelasan.

Aldina mengambil ponsel nya yang ada di atas meja, dan memainkan jemari nya diatas layar ponsel nya untuk mengirim sebuah pesan di line untuk Aksel.

To: A❤️ (di rename oleh Aldina)
Besok aku kerumah kamu jam 10 pagi. Good night and GWS byy

Aldina merebahkan diri nya diatas kasur dan mata nya mulai menutup karena dari tadi Aldina membg sudah merasa ngantuk.

•••

Gua bingung makin lama alur nya makin gajelas, maapkeun author kau ini ya X O X O :*

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang