Saat Aldina ingin menjatuhkan tubuh nya ke atas ranjang, setelah ia pulang dari mall tadi.'Hmm, sungguh melelahkan' batin nya
Pikiran nya langsung terlintas dengan Aksel, sebenarnya tadi Aksel ingin berkata apa? Ia masih memikirkan kejadian tadi.
'Lo gak perlu cemburu, Sandra itu--'
"Hmm, lo gak perlu cemburu? Apa maksud nya? Kok ga ngerti ya gue, kaya teka-teki" tanya nya pada diri sendiri. Kini kelopak mata nya mulai menutup, tetapi kelopak mata nya ia buka kembali karena ia mendengar suara deringan handphone nya pertanda ada pesan masuk.
Aldina langsung mengusap layar handphone nya, pesan masuk dari nomer tak dikenal
Mengapa orang ini tau nama nya? Aldina takut, jadi Aldina tidak membalas pesan singkat itu.
🍃
Pagi yang cerah, selurah siswa memasuki gedung sekolah yang besar dan luas, sebentar lagi bel berbunyi. Jam sudah menunjukkan pukul 07.20, berarti sepuluh menit lagi bel masuk.
Aldina memasuki gerbang sekolah, Aldina berjalan begitu santai menyusuri koridor-koridor, "aw" pekik Aldina, Aldina merasakan bahwa ada yang menyentil telinga nya, dan Aldina membalikan tubuh nya dan mendapatkan sosok Aksel yang marah. Aldina bingung kenapa Aksel marah, Aldina takut melihat ekspresi wajah Aksel.
"Kenapa ga di bales?" Tanya Aksel
"Bales apa?" Tanya Aldina balik, Aldina bingung, maksud nya apa? 'Kenapa ga di bales?' pertanyaan yang menganehkan. Aldina kemudian mengingat kejadian semalem, ada yang sms Aldina dan kebetulan tidak ada nama nya.
"Semalem gue sms lo, kok ga di bales?" Tanya Aksel dengan wajah bingung yang menatap Aldina seperti sedang memikirikan sesuatu.
"Dapet nomer gue dari siapa?" Tanya nya balik.
Tetapi Aksel tidak menanggapi nya.
"Save nomer gue" perintah Aksel.
"Btw, Sandra siapa lo?" Tanya nya. "Oh Sandra, Sandra itu---" lagi-lagi ucapan Aksel terhenti karena bel berbunyi.
"Nanti gue jelasin pulang sekolah, pulang bareng ya?"
Kaku. Aldina dibuat kaku oleh Aksel dengan tawaran nya. Mengapa Aksel ngajakin Aldina pulang bareng? Bukan nya ada Sandra? Nanti jika Sandra marah bagaimana, karena sudah merebut pacar orang?
'Ah, siapa sih sebener nya Sandra?'' Tanya batin Aldina
🍃
Aksel sudah menunggu di depan kelas Aldina, beberapa menit Aldina keluar dari kelas dan melihat Aksel menunggu nya, tetapi ia pura-pura tidak tau, Aldina jalan begitu saja. Tentu nya Aksel melihat Aldina keluar kelas dan menarik tangan nya. Seluruh siswa yang berada disitu menatap ke arah Aldina dan Aksel. Menatap kedua orang itu dengan tanda tanya.
"Ayok pulang, Al" ajak Aksel yang sedang menarik Aldina sampai ke parkiran.
Aldina menepis tangan Aksel, karena Aldina risih dengan mata yang menatap mereka berdua.
"Kamu kenapa?" Tanya Aksel
"Gausah megang-megang, itu diliatin Sandra. Nanti gue dibilang PHO lagi" jawab nya
"Pho? Maksud nya?" Aksel menaikkan alis nya bahwa Aksel tak mengerti apa maksud ucapan dari Aldina?
"Yaa PHO, lo gak tau PHO?" Tanya Aldina. "Maksud nya gue itu kayak ngerusak hubungan lo sama Sandra" Jelas Aldina.
Aksel ketawa dengan terbahak-bahak, Aldina pun bingung, kenapa Aksel ketawa? Menurut Aldina perkataan nya tidak sama sekali lucu, lalu mengapa dengan Aksel? Apakah dia gila?
"Oh, jadi lo itu gak tau tentang Sandra?"
Aldina menggelengkan kepala nya
"Kalo lo mau tau seputar Sandra, lebih baik lo masuk ke mobil gue dulu, nanti gue jelasin di jalan. Kalo di sini kelamaan, nanti kesorean" sambung Aksel
Aldina menuruti perkataan Aksel, dan ia menaiki mobil itu dan duduk di depan, tepat nya disamping Aksel.
Mobil warna silver itu melewati gerbang sekolah, dan mulai membelah jalan raya yang nampak nya seperti ada tetesan air yang jatuh dari langit, tetapi tetesan itu tidak terlalu deras.
Di dalam mobil Aldina hanya diam dan menatap ke arah keluar jendela, sedangkan Aksel fokus dengan stir mobil nya.
Hening.
"Kak Aksel?" Panggil Aldina yang memecahkan keheningan sesaat. Dan Aksel menengok ke arah Aldina dan kembali fokus kepada stir dan jalan raya yang mulai padat dengan kendaraan beroda dua dan empat.
"Kenapa sayang? Sahut Aksel yang membuat Aldina melotot, dan Aksel melihat mata Aldina, dan tertawa. "Apaansi" ketus nya "gajelas" sambung Aldina dengan memanyunkan bibir nya dan tentu saja membuat Aksel gemas.
Akhirnya tangan Aksel menyubit pipi Aldina. Aldina kaget dan menatap Aksel dengan tajam. Karena pipi Aldina mulai memerah, merah karena di cubit Aksel, atau karena Aldina malu?
"Sakit ah, jangan nyubit" ketus nya lagi
"Al, kalo ada orng yang suka sama lo, lo gimana tanggepin nya?"Tanya Aksel di sela perjalanan.
"Ya begitu" jawab nya yang membikin Aksel penasaran.
"Ya begitu, gimana? Jawaban lo ambigu gitu" tanya Aksel bingung dengan ucapan Aldina tadi. "Ya kalo dia serius dan tulus mungkin gue tanggepin nya juga gitu" Aldina menjawab nya dengan pipi yang merah padam.
Aksel masih bingung dengan jawaban Aldina. "Kalo orang yang sayang sama lo itu sekarang ada disamping lo gimana?" Aldina tidak tau lagi ingin berkata apa. Aldina menatap kearah kaca mobil untuk melihat jalan raya yang sangat padat. Karena Aldina tidak mau jika Aksel melihat wajah nya, dan tentu juga degupan jantung nya yang semakin sesak maka Aldina tidak ingin melihat kearah Aksel.
Lampu lalu lintas berubah menjadi merah dan mobil yang dikendarai Aksel berhenti di tengah jalan raya.
Setelah Aldina menetralkan pikiran nya Aldina pun menanyansesuatu terhadap Aksel. Aksel menatap Aldina dengan tanda tanya. "Sandra itu siapa?" Aldina langsung menetral kan kondisi nya saat ini, maka dari itu dia langsung mengalihkan pembicaraan.
"Sandra itu---"
Tiiiiinnnnnn.... lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Mobil di belakang Aksel langsung mengklakson mobil yang dikendarai oleh Aksel dan klaksonan nya itu lagi-lagi dan lagi menghentikan pembicaraan Aksel.
•••
•Heheheh sebenernya Sandra itu siapa sih? Penasaran? Baca next chapter guys! Kalian akan di buat baper pada chapter ke 12 dan 13, heheheh:*
•Sorry ya chapter ini kepanjangan.
•See you!1!1
•xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[SELESAI] Masa lalu yang muncul di saat yang tidak tepat, di saat ia sudah menemukan yang baru. Membuat diri nya bingung harus memilih yang mana? Pikir nya, pria itu sudah di telan bumi, tapi tidak. Jadi kemana saja ia selama ini? Kenapa muncul tib...